Penyebab dan Cara Mengatasi Mual saat Menyusui
Keluhan mual sering terjadi pada beberapa minggu pasca melahirkan
29 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa ibu menyusui kerap merasakan mual selama proses pemberian ASI kepada si Kecil.
Keluhan tersebut terjadi pada beberapa minggu pasca melahirkan dan menghilang sendirinya setelah 6-8 minggu.
Mual selama menyusui bisa terjadi karena adanya pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Walaupun bisa menghilang seiring berjalannya waktu, mual selama menyusui tetaplah mengganggu.
Lantas, apa penyebab utama ibu menyusui merasakan mual selain pengaruh pelepasan hormon oksitosin? Bagaimana cara mengatasinya agar Mama tetap dapat menyusui si Kecil dengan nyaman?
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penjelasan seputar penyebab dan cara mengatasi mual saat menyusui.
1.Pelepasan hormon oksitosin
Seperti dijelaskan secara singkat sebelumnya, mual selama menyusui disebabkan oleh pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Hormon tersebut juga diketahui membantu melancarkan proses pencernaan dan berhubungan dengan hormon pada saluran pencernaan yang menimbulkan mual.
Itulah sebabnya, ketika hormon merangsang tubuh untuk mengeluarkan ASI, maka secara tidak langsung terjadi perubahan dalam tubuh mama, salah satunya mual.
Editors' Pick
2. Dehidrasi dan lapar
Dehidrasi juga bisa menjadi penyebab rasa mual selama menyusui. Kekurangan cairan bisa mengurangi sekresi susu dan menurunkan produksi ASI. Apabila produksi ASI menurun, maka secara tidak langsung tubuh mudah lelah dan merasakan mual.
Selain dehidrasi, rasa lapar yang berlebihan juga membuat tubuh merasakan mual. Untuk diketahui, ibu menyusui membutuhkan 400 hingga 500 kalori tambahan dalam sehari. Apabila Mama tidak mampu memenuhi kebutuhan kalori itu, maka tubuh akan mudah lelah dan merasakan mual.
Rasa lapar juga dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung yang memicu mual.
3. Bayi sering menyusu
Ada beberapa bayi yang memiliki intensitas menyusu lebih sering dibanding bayi lainnya. Kenaikan permintaan menyusu itu menyebabkan produksi ASI meningkat drastis dan memengaruhi pelepasan hormon oksitosin.
Itulah sebabnya, tubuh mama akan lebih sering melepaskan hormon oksitosin, yang secara tidak langsung meningkatkan kemungkinan mual.
4. Depresi pasca melahirkan
Mama kerap merasakan depresi dan mudah lelah pasca melahirkan. Kondisi tersebut memang normal terjadi, namun jika dibiarkan berlarut-larut, depresi bisa menimbulkan gejala mual.
Untuk mengatasi depresi itu, Mama perlu mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Obat-obatan antidepresan tetap aman untuk bayi selama dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Cara Mengatasi Mual saat Menyusui
Bagi Mama yang mual karena mengalami depresi, Mama memang perlu konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat antidepresan.
Namun, bagi Mama yang mengalami mual karena penyebab lainnya, Mama sebaiknya mengatasinya dengan cara alami. Misalnya, mengonsumsi teh peppermint atau teh jahe untuk mengurangi rasa mual.
Lalu, konsumsi cukup air putih agar tubuh tidak mudah dehidrasi. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan bergizi agar nutrisi tubuh tetap terpenuhi walaupun permintaan ASI meningkat.
Terpenting adalah hindari dan kelola stres dengan baik selama masa menyusui. Mama bisa komunikasikan dengan pasangan tentang masalah yang dihadapi selama menyusui.
Nah itulah informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi mual saat menyusui. Tetap semangat menyusui ya, Ma.
Baca juga:
- Ini 6 Rekomendasi Suplemen Vitamin D untuk Ibu Menyusui
- 6 Rekomendasi Suplemen Vitamin A untuk Ibu Menyusui
- Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Payudara Besar Sebelah saat Menyusui