Kadar Kolesterol Naik, Bolehkah Tetap Menyusui?
Ketika kadar kolesterol tinggi, nafsu makan terkadang juga menurun
12 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kadar kolesterol naik bisa dialami siapa saja, termasuk ibu menyusui. Kondisi yang biasa disebut hiperkolesterolemia ini bisa membuat kegiatan menyusui tidak nyaman. Sebab, kolesterol tinggi juga disertai beberapa gejala seperti sakit kepala dan badan lemas.
Ketika kadar kolesterol tinggi, nafsu makan terkadang juga menurun. Apabila terus dibiarkan tanpa ada penanganan medis, kondisi tersebut dikhawatirkan bisa memengaruhi produksi ASI dan tumbuh kembang bayi.
Lantas, bolehkah Mama dengan kolesterol tinggi tetap menyusui bayi? Apakah harus mengonsumsi obat penurun kolesterol agar bisa menyusui si Kecil?
Agar tidak menimbulkan kebingungan, Popmama.com telah merangkum penjelasan seputar kadar kolesterol tinggi pada ibu menyusui seperti di bawah ini.
1. Jenis kolesterol
Pertama, Mama sebaiknya mengetahui terlebih dahulu jenis kolesterol. Kolesterol sendiri dibagi menjadi dua yakni High-Density Lipoprotein (HDL) atau biasa disebut kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein (LDL) atau disebut kolesterol jahat.
Kolesterol baik berfungsi untuk membawa kolesterol dalam makanan menuju hati untuk diproses dan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, kolesterol jahat akan masuk ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri.
Kolesterol jahat ini lah yang bisa menumpuk di pembuluh darah hingga terjadi penumpukan kolesterol dan kadar kolesterol menjadi naik.
Editors' Pick
2. Kadar kolesterol naik boleh tetap menyusui
Batas maksimal kadar kolesterol yang normal adalah 200. Jadi, sebisa mungkin kadar kolesterol mama harus di bawah 200. Apabila kadar kolesterol meningkat hingga di atas 200, Mama tetap bisa menyusui selama tidak ada gejala-gejala tertentu seperti badan lemas dan sakit kepala.
Kadar kolesterol tinggi tidak akan berpengaruh secara langsung pada tumbuh kembang si Kecil. Hanya saja, gejala-gejala penyerta akan mengganggu aktivitas menyusui. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter apabila kenaikan kadar kolesterol disertai gejala-gejala yang mengganggu aktivitas menyusui.
Untuk mengetahui kadar kolesterol, Mama perlu melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Pemeriksaan yang biasa disebut finger stick test akan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian diperiksa kadar kolesterol di dalamnya.
3. Penyebab kadar kolesterol naik
Ada beberapa hal yang menyebabkan kadar kolesterol naik seperti jarang berolahraga, mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, hingga faktor genetik. Contoh makanan yang bisa meningkatkan kadar kolesterol adalah junk food dan gorengan.
Daging-daging berlemak seperti kornet, steak, daging iga, sosis, dan produk daging olahan lainnya juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
4. Ibu menyusui dilarang konsumsi obat penurun kolesterol
Meski kadar LDL atau kolesterol meningkat, Mama tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol. Sebab, kandungan kimia dalam obat penurun kolesterol dapat mengganggu metabolisme lemak pada bayi sehingga bisa menyebabkan berat badannya turun.
Mama tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Apabila dokter menyarankan untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu, jangan lupa untuk bertanya apakah obat tersebut aman untuk ibu menyusui atau tidak.
5. Cara menurunkan kadar kolesterol tinggi
Apabila Mama sudah mengetahui kadar kolesterol mulai naik, maka Mama harus mengatur pola makan untuk menurunkan kolesterol. Mengatur pola makan bisa dimulai dengan menghindari mengonsumsi junk food dan gorengan serta produk susu full cream.
Kemudian, batasi pula penggunaan minyak yang mengandung lemak jenuh seperti minyak kelapa dan santan. Mama bisa beralih menggunakan minyak sayur seperti minyak zaitun dan minyak kanola. Batasi pula konsumsi daging berlemak dan jeroan, daging merah, hingga kuning telur.
Kesimpulannya adalah Mama tetap boleh menyusui meski kadar kolesterol mulai naik selama tidak ada gejala-gejala penyerta. Jangan lupa segera periksa ke dokter ketika kadar kolesterol tinggi saat menyusui. Terpenting adalah mengatur pola makan harus disertai olahraga yang teratur agar tubuh tetap sehat selama masa menyusui.
Baca juga:
- Kolesterol Tinggi saat Hamil, Berbahayakah bagi Janin Dalam Kandungan?
- Setelah Menu Bersantan, Ini 6 Makanan Penurun Kolesterol
- Bisa Turunkan Kolesterol, Inilah 5 Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan