4 Kalimat yang Pantang Diucapkan kepada Ibu Menyusui, Jaga Ucapan Yuk!
Kalimat yang Mama ucapkan bisa saja memengaruhi suasana hati ibu menyusui
24 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui bukan proses yang mudah. Mama harus memastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari ASI, namun di sisi lain Mama tetap harus memprioritaskan kesehatan diri sendiri.
Selama menyusui, akan terjadi perubahan hormon dalam tubuh mama yang menyebabkan mood mudah berubah dengan cepat. Apabila Mama sedang sedih atau gelisah, kondisi itu memengaruhi produksi ASI dan tentu saja secara tidak langsung berpengaruh pada tumbuh kembang si Kecil.
Oleh karena itu, Mama perlu menjaga perasaan agar tetap bahagia selama menyusui. Nah, bagi Mama yang berniat mengatakan sesuatu kepada perempuan lain yang sedang menyusui, sebaiknya pikirkan kembali baik-baik.
Sebab, kalimat yang Mama ucapkan bisa saja memengaruhi suasana hati ibu menyusui. Popmama.com telah merangkum empat kalimat yang pantang diucapkan kepada ibu menyusui.
1. Kok bayinya kurus sih, ASInya kurang ya?
Seperti diketahui, setiap ibu menyusui tentu akan berusaha untuk memenuhi nutrisi harian si Kecil. Mereka akan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi agar produksi ASI lancar dan kebutuhan nutrisi harian si Kecil bisa terpenuhi. Namun, ada kalanya produksi ASI tidak lancar dan ada juga beberapa bayi yang tampak kurus meski memiliki berat badan yang normal.
Ketika Mama bertanya alasan seorang bayi kurus, tentu saja itu bisa menyakiti perasaan ibu menyusui. Kalimat pertanyaan tersebut bahkan bisa membuat ibu menyusui sedih sehingga membuat produksi ASI semakin turun.
Editors' Pick
2. Menyusui membuat payudara kamu berubah, ya
Jangan pernah mengatakan bahwa menyusui membuat payudara seorang perempuan menjadi kendur dan tidak lagi cantik. Selain ofensif, kalimat tersebut juga dapat menurunkan rasa percaya diri seorang perempuan yang baru saja menjadi ibu dan sedang melewati masa menyusui.
Apabila seorang perempuan ingin mengembalikan bentuk payudara dengan melakukan diet ketat, dikhawatirkan kondisi itu bisa memengaruhi produksi ASI dan tumbuh kembang bayi, serta membahayakan kesehatan ibu menyusui.