Apa Dampak Baby Blues pada Bayi? Bukan Hanya pada Mama
Selain memengaruhi kesehatan mama, baby blues syndrome juga berpengaruh pada kesehatan bayi
12 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran buah hati seharusnya memberikan kebahagiaan bagi Mama. Namun, sebagian mama mengalami baby blues syndrome setelah melahirkan si Kecil. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hampir 80 persen ibu yang baru melahirkan akan mengalami baby blues syndrome.
Baby blues syndrome umumnya muncul setelah 2-3 hari pasca bayi lahir. Mama mengalami baby blues syndrome karena merasa ada perubahan dalam hidup setelah si Kecil lahir. Mama pun merasa tanggung jawab baru yang harus dipikul menjadi lebih berat.
Selain memengaruhi kesehatan mama, baby blues syndrome nyatanya juga berpengaruh pada kesehatan bayi. Untuk penjelasan lengkapnya, Popmama.com telah merangkum informasi seputar dampak baby blues pada bayi seperti di bawah ini.
Gejala Baby Blues
Sebelum membahas lebih jauh tentang dampak baby blues terhadap kesehatan bayi, Mama sebaiknya mengetahui terlebih dahulu gejala yang kerap dialami penderita baby blues . Gejala baby blues umumnya hanya bertahan dua minggu saja.
Gejala-gejala yang dialami penderita baby blues adalah merasa lebih emosional, mudah menangis tanpa alasan yang jelas, mudah tersinggung, dan sering merasa cemas atau gelisah. Apabila Mama merasakan gejala-gejala tersebut lebih dari dua minggu, maka kemungkinan Mama mengalami postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.
Lalu, apa saja dampak baby blue pada bayi?
Editors' Pick
1. Bayi jadi susah tidur
Selama mengalami baby blues syndrome, si Kecil akan susah tidur karena bayi bisa merasakan kecemasan atau kegelisahan yang dirasakan oleh Mama. Pasalnya, setelah melahirkan, terjalin ikatan emosional antara bayi dan Mama.
Itulah sebabnya, ketika Mama merasa gelisah atau cemas, bayi juga bisa merasakannya. Saat merasa cemas atau gelisah, Mama biasanya sulit tidur. Kondisi itu ternyata juga bisa dirasakan bayi dan memengaruhi siklus tidurnya.
2. Pertumbuhan dan perkembangan bayi terganggu
Tanpa Mama sadari, baby blues bisa memengaruhi produksi ASI. Pasalnya, baby blues menyebabkan Mama merasakan stres sehingga hormon tubuh tidak dapat memproduksi ASI dengan baik.
Jumlah ASI yang berkurang tentu saja memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI hingga usianya beranjak enam bulan, maka dikhawatirkan pertumbuhan dan perkembangannya juga ikut terganggu.
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI biasanya lebih rewel dibanding bayi-bayi lainnya.
3. Bayi lebih pendiam
Baby blues yang Mama alami juga memengaruhi psikologis si Kecil. Sebab, selama mengalami baby blues, bayi akan mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan Mama. Jika terus dibiarkan, bayi akan menjadi pendiam atau pasif.
Ketika beranjak besar, bayi juga bisa menjadi penakut dan ragu saat harus mengambil tantangan baru. Kondisi ini tentu bisa memengaruhi cara bersosialisasi bayi dengan bayi-bayi lainnya.
Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome
Agar tidak membahayakan kesehatan mama dan si Kecil, Mama sebaiknya mengenali tanda-tanda baby blues sehingga bisa segera mengatasinya. Setelah mengetahui bahwa Mama sedang mengalami baby blues, segeralah berkomunikasi dengan pasangan.
Mintalah bantuan pasangan untuk merawat si Kecil karena dukungan pasangan dan orang-orang terdekat adalah faktor terpenting untuk mengatasi baby blues. Mama juga bisa bergabung dalam komunitas ibu hamil dan menyusui agar bisa berbagi cerita tentang merawat anak.
Apabila baby blues terus dirasakan hingga lebih dari 2 minggu, tak ada salahnya untuk meminta bantuan dari psikolog untuk mendapatkan terapi atau obat-obatan. Meski begitu, jangan pernah mengonsumsi obat-obatan yang bisa menenangkan diri sendiri tanpa ada resep dari dokter.
Demikian informasi terkait dampak baby blues pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Berapa Lama Postpartum Depression (PPD) Berlangsung?
- Perbedaan Postpartum Depression dengan Baby Blues
- Waspada Bahaya Postpartum Depression, Kenali 8 Tanda-tandanya