5 Mitos dan Fakta Seputar Operasi Caesar
Contoh mitos yang beredar adalah bayi yang lahir secara caesar akan mudah sakit
8 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil tentu ingin melahirkan normal. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan Mama harus melahirkan melalui operasi caesar misalnya posisi bayi sungsang, ukuran bayi terlalu besar, dan hamil anak kembar.
Ketika dokter menginformasikan bahwa Mama harus menjalani operasi caesar, ada ketakutan-ketakutan yang dirasakan Mama. Sebab, selama ini, beredar sejumlah mitos tentang operasi caesar yang menyebabkan ketakutan pada ibu hamil.
Contoh mitos yang beredar adalah bayi yang lahir secara caesar akan mudah sakit dibanding bayi yang lahir melalui persalinan normal.
Sebelum menelan mitos itu bulat-bulat, sebaiknya Mama mengetahui terlebih dahulu mitos dan fakta seputar operasi caesar yang dirangkum Popmama.com berikut ini.
1. Mitos: operasi caesar menghambat produksi ASI dan bonding dengan bayi
Beberapa orang percaya bahwa melahirkan melalui operasi caesar bisa menghambat produksi ASI. Hal ini disebabkan metode pembiusan yang dilakukan selama operasi caesar. Pembiusan juga menyebabkan bonding time antara Mama dan bayi baru lahir tidak berjalan sempurna.
Namun, Mama jangan sepenuhnya mempercayai mitos tersebut. Faktanya adalah Mama bisa memilih metode pembiusan selama operasi caesar. Apabila dilakukan bius total, maka pemberian ASI memang baru bisa dilakukan saat Mama sudah sepenuhnya sadar.
Namun, bila Mama memilih menggunakan bius sebagian atau epidural, maka Mama bisa langsung menyusui setelah operasi. Bayi yang baru lahir juga bisa langsung diletakkan di dada mama untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) seperti bayi yang lahir normal.
Apabila produksi ASI terhambat, maka Mama bisa menggunakan pompa ASI atau mengonsumsi makanan yang bisa melancarkan ASI.
Editors' Pick
2. Mitos: operasi caesar sangat menyakitkan bagi ibu hamil
Sebagian besar ibu hamil mungkin takut menghadapi operasi caesar karena rasa sakit yang ditimbulkan. Beberapa orang percaya mitos bahwa operasi caesar memberikan efek sakit yang luar biasa pada ibu hamil.
Tentu saja mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Melahirkan melalui operasi caesar memang menyakitkan, namun Mama tidak akan merasakan nyeri yang luar biasa. Sebab, selama operasi caesar berlangsung, Mama akan diberi pembiusan di spinal atau epidural untuk mengurangi rasa nyeri.
Selama operasi caesar berlangsung, Mama mungkin masih berbicara dengan dokter maupun pasangan yang sedang menemani. Proses operasi caesar juga membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dibanding proses persalinan normal.
3. Mitos: sekali operasi caesar, selamanya akan operasi caesar
Beberapa ibu hamil tentu ingin merasakan melahirkan normal. Namun, harapan itu pupus ketika mendengar mitos bahwa Mama akan terus melahirkan melalui operasi caesar apabila pernah sekali melakukannya.
Mitos tersebut tentu tidak tepat. Mama masih bisa melahirkan normal setelah operasi caesar apabila tidak ada masalah kesehatan pada Mama dan janin.
Oleh karena itu, apabila Mama memutuskan untuk melahirkan normal setelah operasi caesar, Mama harus mempertimbangkan jarak kehamilan, riwayat kesehatan diri sendiri dan janin, serta asupan nutrisi selama kehamilan.
4. Mitos: bayi lahir caesar mudah sakit
Bayi yang lahir melalui operasi caesar dipercaya akan mudah sakit dibanding bayi yang lahir normal. Tentu saja kepercayaan itu hanya mitos belaka. Bayi yang lahir caesar memang lebih berisiko mengalami gangguan pernapasan dibanding bayi lahir normal, namun hal itu bisa dicegah dengan asupan nutrisi yang bergizi selama masa tumbuh kembangnya.
Kesehatan bayi juga tidak sepenuhnya bergantung pada proses persalinan yang dihadapi Mama. Ada banyak faktor yang memengaruhi kesehatan bayi seperti pola hidup, proses menyusui, dan imunisasi.
5. Mitos: gagal menjadi ibu ketika menjalani operasi caesar
Informasi yang menyebut Mama gagal menjadi seorang ibu ketika menjalani operasi caesar mungkin yang paling banyak beredar di kalangan masyarakat. Faktanya adalah semua metode melahirkan tidak mengurangi hakikat seorang ibu.
Melahirkan normal maupun operasi caesar sama-sama menimbulkan rasa sakit. Bedanya adalah sakit pada melahirkan normal terjadi saat proses persalinan berlangsung. Sebaliknya, sakit pada operasi caesar dirasakan setelah proses persalinan selesai atau setelah efek bius hilang.
Itulah beberapa mitos seputar operasi caesar. Mulai sekarang, jangan mudah percaya mitos-mitos tersebut ya Ma. Baik melahirkan normal maupun operasi caesar sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, keduanya tidak mengurangi hakikat seorang perempuan untuk menjadi mama.
Baca juga:
- 5 Risiko Hamil Lagi Pasca Operasi Caesar Kurang dari 2 Tahun
- Lakukan 7 Tips Ini untuk Pulihkan Tubuh Pasca Operasi Caesar
- Waktu Terbaik untuk Berhubungan Seksual Pasca Operasi Caesar