Produksi ASI Berlebih atau Hiperlaktasi, Apa Penyebabnya?
Awas, hiperlaktasi bisa membuat payudara terasa sakit
12 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap mama memiliki tantangan yang berbeda-beda saat menyusui si Kecil, mulai dari produksi ASI berkurang atau puting lecet karena digigit bayi. Namun, ada pula Mama yang mengalami produksi ASI berlebih sehingga melebihi kebutuhan harian si Kecil. Kondisi produksi ASI berlebih itu kerap disebut hiperlaktasi.
Mama mungkin berpikir bahwa produksi ASI berlebih menguntungkan bagi Mama dan bayi. Namun, pemikiran itu tidak sepenuhnya benar karena produksi ASI berlebih bisa berisiko pada proses menyusui.
Pasalnya, bayi bisa tersedak saat menyusu karena terlalu banyak ASI yang keluar. Hiperlaktasi juga bisa membuat payudara mama terasa sakit hingga menyebabkan infeksi payudara.
Apa sebenarnya penyebab hiperlaktasi? Bagaimana cara mengatasi hiperlaktasi? Di bawah ini adalah penjelasan tentang hiperlaktasi pada ibu menyusui yang dirangkum Popmama.com.
Penyebab Hiperlaktasi
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa penyebab Mama mengalami hiperlaktasi. Pertama, Mama terbiasa memerah ASI. Kebiasaan memerah ASI berpengaruh pada manajemen menyusui. Pengosongan payudara yang tidak tepat bisa membuat produksi ASI meningkat.
Penyebab hiperlaktasi selanjutnya adalah kelebihan hormon prolaktin dalam darah. Hormon prolaktin adalah hormon yang memengaruhi produksi ASI selama menyusui. Apabila tubuh mama memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah banyak, maka produksi ASI mama pun bisa meningkat.
Terakhir, kebiasaan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mengakibatkan produksi ASI meningkat. Pasalnya, ada beberapa obat yang bisa meningkatkan produksi hormon prolaktin yang berpengaruh pada produksi ASI. Oleh karena itu, Mama sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat selama masa menyusui.
Editors' Pick
Gejala Hiperlaktasi pada Mama
Gejala hiperlaktasi pada mama umumnya mudah dirasakan. Pertama, payudara mama terasa keras hampir sepanjang waktu karena produksi ASI terus meningkat. Kemudian, Mama merasa payudara terasa penuh ASI sehingga membuat payudara sakit dan ASI menetes.
ASI pun terus menetes walaupun si Kecil tidak menyusu. Gejala lainnya adalah puting terasa sakit dan payudara membengkak yang bisa menyebabkan infeksi payudara.