Melahirkan melalui operasi caesar membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan persalinan normal. Mama biasanya dilarang untuk berhubungan seksual selama masa pemulihan yang berlangsung enam minggu pasca operasi.
Setelah itu, Mama diperbolehkan berhubungan seksual dengan pasangan. Syaratnya adalah Mama dan pasangan perlu berhati-hati saat berhubungan seksual agar tidak menimbulkan iritasi pada luka bekas operasi. Saat Mama sudah berhubungan seksual dengan pasangan, maka tidak menutup kemungkinan untuk hamil lagi.
Lantas, adakah risiko kesehatan saat Mama hamil lagi pasca operasi caesar kurang dari dua tahun? Berapa jeda waktu yang tepat untuk hamil lagi pasca operasi caesar? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com.
Jarak Aman Hamil Lagi Pasca Operasi Caesar
Pexels/freestocks.org
Meski memiliki risiko kesehatan yang tinggi, Mama tetap diperbolehkan untuk hamil lagi pasca operasi caesar. Kehamilan memang bisa saja terjadi apabila Mama sudah melewati masa nifas dan berhubungan seksual kembali dengan pasangan.
Sejumlah peneliti kesehatan menetapkan jarak ideal untuk hamil lagi pasca operasi caesar adalah 18-24 bulan. Sebab, luka bekas operasi caesar akan sembuh total setelah satu tahun pasca operasi dan tubuh mama telah benar-benar pulih.
Apabila Mama hamil lagi dengan jarak yang terlalu dekat pasca operasi caesar, dikhawatirkan akan terjadi beberapa masalah kesehatan seperti di bawah ini.
1. Ruptur uteri
Freepik/drobotdean
Ruptur uteri adalah kondisi yang menyebabkan rahim robek akibat perdarahan hebat. Akibatnya janin dalam kandungan akan tercekik dan mengalami kekurangan oksigen.
Apabila tidak segera mendapat pertolongan medis, janin dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam kandungan. Ruptur uteri bisa terjadi apabila luka bekas operasi belum benar-benar pulih, namun Mama telah hamil lagi.
Editors' Pick
2. Plasenta previa dan solusio plasenta
Freepik/master1305
Plasenta previa terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim mama. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan hingga meningkatkan risiko janin meninggal dalam kandungan atau terlahir prematur.
Selain itu, plasenta juga dapat terlepas dari dinding rahim sebelum waktu persalinan. Akibatnya, janin akan mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen hingga Mama mengalami perdarahan selama kehamilan. Kondisi ini disebut solusio plasenta.
3. Melahirkan secara caesar lagi
Freepik/peoplecreations
Risiko lainnya ketika Mama hamil lagi pasca operasi caesar adalah Mama akan melahirkan secara caesar lagi. Apabila luka bekas operasi sebelumnya belum sembuh total, maka dikhawatirkan terjadi infeksi ketika Mama harus melahirkan operasi caesar lagi.
Oleh karena itu, Mama bisa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu guna mengetahui jarak ideal untuk hamil lagi. Pasalnya, jarak ideal untuk hamil lagi itu dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mama khususnya luka bekas operasi sebelumnya.
4. Kelahiran bayi prematur
Unsplash/Julie Johnson
Risiko kesehatan selanjutnya adalah bayi akan lahir prematur atau sebelum usia kehamilan menginjak 37 minggu. Bayi yang lahir prematur umumnya mengalami pertumbuhan lebih lambat dibanding bayi normal lainnya.
Selain itu, bayi lahir prematur berisiko tinggi terserang berbagai penyakit saat beranjak dewasa. Jenis penyakit yang biasanya menyerang bayi prematur adalah autisme, cacat intelektual, lumpuh otak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan masalah paru-paru.
5. Bayi lahir dengan berat badan rendah
Pixabay/SeppH
Risiko kesehatan yang terakhir apabila Mama hamil lagi pasca operasi caesar adalah bayi lahir dengan berat badan rendah yakni kurang dari 2,5 kg. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko kematian 20 kali lebih besar dibanding bayi yang lahir dengan berat badan normal.
Tak hanya itu, bayi lahir dengan berat badan rendah bisa mengalami cacat neurologis jangka panjang dan terserang penyakit kardiovaskular atau diabetes.
Itulah beberapa risiko kesehatan yang bisa dialami apabila Mama hamil lagi pasca operasi caesar kurang dari dua tahun. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk hamil lagi, Mama sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter agar tidak membahayakan janin dan kesehatan diri sendiri.
