Benarkah Paracetamol Dapat Menyebabkan ASI Seret? Yuk Cari Tahu
Yuk pahami efek paracetamol pada ibu menyusui!
29 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang anak. Apa yang Mama konsumsi pastinya akan memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dikonsumsi si Kecil. Namun bagaimana jika seorang ibu menyusui dalam kondisi sakit? Bolehkah mengonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam dan sakit kepala?
Faktanya, sebagian orang percaya bahwa konsumsi obat ini sangat tidak dianjurkan karena akan membuat produksi ASI berkurang.
Padahal, ibu menyusui juga sangat rentan mengalami gangguan kesehatan, termasuk demam dan sakit kepala. Lalu benarkah paracetamol dapat menyebabkan ASI seret? Apa yang harus dilakukan? Berikut ulasan Popmama.com khusus untuk Mama.
1. Tidak memengaruhi produksi ASI
Faktanya, hal ini sama sekali tidak benar. Ibu menyusui masih tetap dapat mengonsumsi paracetamol tanpa khawatir jumlah ASI akan berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paracetamol dan kuantitas ASI. Obat ini masih termasuk aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui yang mengalami demam atau sakit kepala.
Intinya, walaupun Mama meminum obat dengan kandungan paracetamol saat masa menyusui, ASI yang dihasilkan akan tetap sama. Justru ibu menyusui disarankan segera meminum obat untuk meredakan demam dan sakit kepala agar keluhan segera hilang sehingga tidak memengaruhi produksi ASI.
Editors' Pick
2. Komposisi dan efek samping
Paracetamol tergolong obat analgetik dan antipiretik yang mampu mengatasi demam dan sakit kepala. Penggunaannya juga relatif aman untuk berbagai kalangan, termasuk ibu menyusui. Jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat, obat ini sangat jarang bisa menimbulkan efek samping.
Selain paracetamol, obat lain yang dinyatakan aman untuk mengatasi demam dan sakit kepala pada ibu menyusui adalah ibuprofen. Produk ini tergolong obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang juga dapat meredakan nyeri, termasuk sakit kepala. Penggunaanya hampir tidak mengandung efek samping selama dikonsumsi dalam batas wajar.