HPV Bisa Memicu Bayi Lahir Prematur, Bahaya Apa Lagi yang Mengintai?
Bahaya yang mengintai ibu hamil dengan HPV
11 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani masa kehamilan tanpa hambatan merupakan impian para calon Mama yang sedang mengandung. Berbagai upaya dilakukan agar tetap sehat dan selamat sampai waktu melahirkan. Namun, tidak dipungkiri jika selama masa tersebut, bisa saja terjadi kondisi kesehatan yang tidak menentu, sehingga ada banyak hal yang harus diperhatikan secara khusus oleh ibu hamil. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kehadiran human papillomavirus (HPV).
Bila Mama mengalami penyakit tertentu saat menjalani masa kehamilan seperti adanya human papillomavirus (HPV), hal ini akan berkaitan juga dengan kesehatan janin. Salah satu hal yang paling mungkin terjadi adalah risiko bayi lahir prematur. Selain itu, masih ada lagi bahaya yang mungkin mengintai.
Berikut Popmama.com paparkan beberapa bahaya bila terinfeksi HPV saat hamil.
1. Komplikasi pada bayi
Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Universitas Gothenburg menunjukkan bahwa perempuan dengan human papillomavirus (HPV) memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur, yang didefinisikan sebagai kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran prematur menyebabkan bayi kurang memiliki waktu yang cukup untuk bertumbuh dan berkembang di dalam kandungan seperti sebagaimana harusnya.
Sehingga pada keadaan tertentu, kelahiran prematur dapat menimbulkan banyak komplikasi, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Selain gangguan pernapasan dan suhu tubuh yang rendah, komplikasi jangka pendek lainnya bisa berupa gangguan jantung, perdarahan otak, dan anemia. Sementara komplikasi jangka panjangnya dapat berupa kerusakan otak, gangguan penglihatan, tuli, dan gangguan kejiwaan seperti ADHD (attention deficit hyperactive disorder).
Editors' Pick
2. Kanker serviks
Di antara sekian banyak risiko yang muncul akibat HPV, salah satu yang paling mengerikan adalah munculnya kanker serviks. Survey membuktikan bahwa hampir seluruh kasus kanker serviks diawali dengan human papillomavirus.
Virus akan menyebar dengan cepat ke seluruh bagian rahim, mulut rahim, hingga anus sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan. Kondisi ini biasanya muncul jika seorang perempuan sering berganti pasangan saat melakukan hubungan, atau melakukannya tanpa pengaman yang memadai.
3. Komplikasi kutil kelamin
Ada beberapa kasus di mana kutil kelamin bisa menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Bila perempuan terinfeksi kutil kelamin saat hamil, kutil tersebut dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. Dan bagi sebagian perempuan, kondisi ini dapat mengakibatkan rasa sakit saat buang air kecil.
Kutil berukuran besar juga bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan. Bahkan terkadang, kutil yang muncul pada dinding vagina, mempersulit organ intim itu untuk melakukan peregangan yang cukup dibutuhkan saat melahirkan. Bila kasus ini terjadi, metode persalinan caesar mungkin akan dianjurkan oleh dokter atau pihak yang menangani proses melahirkan.
Meskipun sangat jarang, tetapi ada juga kemungkinan jika bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin juga memiliki kutil di mulut atau tenggorokannya. Biasanya kondisi ini muncul beberapa minggu setelah kelahiran.
4. Papiloma laring
Spesialis obgyn dr. Diana Mauria Ratna Asih, Sp. OG, dalam sebuah virtual conference mengatakan jika ibu hamil diketahui terinfeksi virus HPV, maka virus tersebut bisa bertransisi pada bayi yang dikandungnya. Meski tidak terlalu besar angka kejadiannya, virus HPV itu bisa menyebabkan kutil pada laring dan pita suara bayi.
Papilomatosis laring merupakan tumor jinak laring yang lebih sering dijumpai pada anak, dengan angka mencapai 80 persen pada kelompok usia di bawah tujuh tahun. Kejadian papilomatosis laring pada anak dapat terjadi akibat transmisi HPV pada saat kelahiran. Risiko diperkirakan meningkat pada anak pertama pada ibu usia muda yang menderita infeksi HPV.
Munculnya virus HPV pada papilloma laring bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya lamanya waktu kelahiran, kondisi kekebalan tubuh anak, serta tingkat keparahan virus di jalan lahir.
Bagaimana Pencegahan Infeksi Virus HPV?
Walaupun dampaknya cukup mengerikan, namun komplikasi akibat HPV bukan tak bisa dicegah. Hal yang perlu Mama lakukan adalah melakukan vaksinasi HPV. Selain mencegah infeksi HPV, vaksin tersebut juga bertujuan untuk mencegah risiko timbulnya kanker serviks. Usia yang dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV adalah 9-26 tahun.
Tak hanya itu, vaksinasi HPV juga bisa mencegah beberapa penyakit lain yang berkaitan dengannya. Di samping vaksinasi, sejumlah langkah pencegahan lain yang dapat Anda lakukan antara lain adalah:
- Melakukan pemeriksaan rutin,
- tidak menyentuh kutil secara langsung,
- melakukan hubungan seksual yang aman
- menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai
Itulah sekilas ulasan Popmama.com tentang bahaya bila terinfeksi HPV saat hamil. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, jangan lupa untuk selalu memeriksakan kondisi selama kehamilan untuk memastikan semuanya aman.
Baca juga:
- Berisiko Sebabkan Kanker Serviks, Ini Cara Mencegah HPV Ma!
- Syamsir Alam Vaksin HPV Jelang Menikah, Ini 3 Manfaatnya untuk Lelaki!
- Murah dan Bergizi, Ini 5 Manfaat Ikan Tongkol untuk Ibu Hamil