Kabar Baik, Olimpiade Tokyo 2020 Izinkan Atlet Menyusui Bawa Anak
Atlet menyusui boleh bawa anak ke Olimpiade Tokyo 2020
23 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah aturan menarik mulai diberlakukan di Olimpiade Tokyo 2020. Penyelenggara mengungkapkan bahwa tahun ini atlet menyusui boleh bawa anak selama mengikuti kompetisi. Tentu saja kabar ini disambut dengan beragam komentar dari para atlet dan publik.
Aturan ini memang diberlakukan bukan tanpa alasan. Pihak penyelenggara ingin mengubah stigma bahwa ajang ini tidak ramah terhadap perempuan, terutama ibu menyusui. Apa lagi yang mendasari pemberlakuan aturan ini? Bagaimana pula teknisnya nanti? Berikut ulasan dari Popmama.com.
1. Berawal dari curhatan atlet
Awalnya, penyelenggara olimpiade memang melarang keluarga atlet untuk ikut datang dalam pertandingan. Hal ini dilakukan agar konsentrasi para peserta tidak terpecah pada urusan pribadi. Namun kemudian, mereka mulai memikirkan bagaimana nasib para ibu menyusui yang ikut berlaga di ajang ini.
Salah satu atlet perempuan bernama Kim Gaucher sempat ditanya bagaimana perasaannya saat harus berlaga di Tokyo, sementara dia masih dalam kondisi menyusui seorang bayi. Ternyata hal ini bukan hal yang mudah baginya.
Pemain basket asal Kanada ini mengungkapkan bahwa dirinya seolah dipaksa untuk memilih antara menjadi ibu menyusui atau seorang atlet. Hal yang sama juga dirasakan oleh beberapa atlet lain yang mengaku berharap bisa hadir ke Tokyo bersama keluarga.
Editors' Pick
2. Pernyataan resmi dari penyelenggara
Setelah sempat melakukan survey dan pertimbangan, akhirnya penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengumumkan kebijakan baru dalam ajang tahun ini. Tepatnya pada Juni 2021, mereka memberikan izin kepada atlet menyusui untuk membawa dan merawat anak mereka selama masa kompetisi.
"Atlet yang menyusui diperbolehkan membawa anak mereka ke Olimpiade Tokyo 'jika diperlukan'," demikian bunyi pernyataan yang dirilis oleh penyelenggara.
Sebelumnya, Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach, memang sempat mengungkapkan bahwa pihaknya ingin ajang kali ini terkesan lebih muda dan melibatkan lebih banyak atlet perempuan. Karenanya, pihaknya juga harus memberlakukan aturan yang lebih ramah kepada kaum Hawa.