Apakah Perlu Ibu Menyusui Minum Susu Penambah ASI? Ketahui Faktanya!
Berikut penjelasan terkait susu penambah ASI yang perlu diketahui oleh ibu menyusui
20 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak bisa dipungkiri bahwa makanan, obat, serta suplemen yang dikonsumsi dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI ibu.
Kemudian di lain sisi, banyak pula ibu menyusui yang memutuskan untuk mengonsumsi susu penambah ASI (Air Susu Ibu) sebagai asupan ekstra tubuh. Mereka percaya bahwa susu yang dikonsumsi tersebut dapat membuat produksi ASI mengalir lebih deras.
Namun, apakah benar susu penambah ASI dapat meningkatkan produksi ASI? Apakah setiap ibu menyusui disarankan untuk meminum susu jenis ini? Yuk, simak ulasannya telah Popmama.com rangkum.
Editors' Pick
1. Penjelasan dari masing-masing khasiat susu penambah ASI
Kebanyakan susu penambah ASI yang dijual di pasaran terbuat dari bahan dasar susu sapi, susu almond, atau susu kedelai yang dibuat khusus untuk ibu alergi protein susu sapi.
Ketiga jenis susu tersebut mengandung nilai gizi lain atau ekstrak bahan alami yang dipercaya mampu melancarkan produksi ASI, seperti daun katuk atau fenugreek.
Berikut penjelasan dari masing-masing khasiat jenis susu penambah asi berdasarkan penelitian sejauh ini:
Susu sapi
Banyak ibu menyusui mengaku produksi ASI menjadi lebih lancar usai mengonsumsi susu penambah ASI berbasis susu sapi yang dijual di pasaran.
Entah hanya doktrin semata atau bukan, sejauh ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu sapi dapat meningkatkan air susu ibu.
Tetapi, ibu menyusui tetap dianjurkan untuk minum susu sapi demi meningkatkan kandungan gizi pada ASI. Susu sapi tidak hanya mengandung protein dan kalsium yang baik untuk tubuh, tetapi juga nutrisi baik lainya, seperti kolin, zat besi, omega-3, dan omega-6.
Namun, jika Mama memiliki alergi atau bahkan intoleransi laktosa, sangat dianjurkan untuk menhindari susu penambah ASI yang terbuat dari susu sapi. Sebagai gantinya, Mama bisa memilih susu kedelai atau susu almond.
Susu almond
Selain susu sapi, susu almond juga menjadi pilihan rasa yang kerap dipilih ibu menyusui di luar sana. Susu almond kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Sayangnya, belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa susu almond mampu meningkatkan kuantitas ASI.
Susu kedelai
Susu kedelai banyak digunakan sebagai susu penambah ASI yang dijual dengan harga cukup terjangkau. Ternyata, susu kedelai memang terbukti dapat meningkatkan produksi ASI, terutama pada ibu yang masih dalam masa nifas.
Korelasi susu kedelai terhadap kelancaran ASI dikarenakan adanya kandungan isoflavon di dalamnya. Isoflavon atau hormon fitoestrogen merupakan salah satu hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Hormon tersebut dapat berefek pada kelenjar susu ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
2. Cara alami meningkatkan produksi ASI
Banyak atau tidaknya produksi ASI pada ibu menyusui tergantung pada kebiasaan Mama sehari-hari. Yang perlu diketahui, semakin sering payudara dikosongkan (lewat menyusui atau pumping), maka semakin banyak pula produksi ASI yang akan keluar.
Berikut beberapa cara alami untuk meningkatkan produksi ASI:
- Rutin menyusui bayi
Mama perlu lebih sering menyusui jika ingin produksi ASI lancar. Normalnya, bayi akan menyusu sebanyak 8-10 kali sehari, tetapi bisa juga lebih sering atau lebih jarang dari itu.
- Memompa atau melakukan pumping ketika jeda menyusui
Jadikan kegiatan pumping sebagai agenda rutin. Ketika bayi mama melewatkan sesi menyusui atau mengonsumsi susu formula dari botol, Mama bisa memanfaatkannya untuk menyetok persediaan ASI dengan pumping.
- Menyusui dari kedua payudara secara bergantian
Sudah sepatutnya Mama menyusui si Kecil tidak hanya lewat satu payudara saja. Isapan langsung yang diberikan bayi dapat menstimulasi ASI agar keluar lebih banyak serta memperkaya kandungan gizi dalam ASI.
3. Ibu menyusui wajib meningkatkan asupan kalori
Selain merubah kebiasaan, ibu menyusui juga diwajibkan untuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama menyusui.
Sangat direkomendasikan untuk menambahkan 330 hingga 400 kilo kalori (kkal) per hari agar ASI yang keluar mengandung gizi baik untuk si Kecil.
Namun, jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan untuk perempuan menyusui dipengaruhi oleh usia, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas, dan seberapa sering menyusui. Diskusikan lagi dengan dokter untuk memperkirakan kebutuhan kalori Mama.
Baca juga:
- Benarkah Paracetamol Dapat Menyebabkan ASI Seret? Yuk Cari Tahu
- Hak Asuh pada Bayi yang Masih Menyusui Jatuh ke Tangan Siapa?
- 5 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Menyusui, Tak Hanya Melancarkan ASI