Perjalanan seorang Mama akan semakin terasa setelah bayi yang dikandung selama sembilan bulan terlahir ke dunia. Setelah melahirkan, secara alami bayi akan langsung mencari ASI untuk asupan pertama yang diterimanya.
Namun sayangnya, tidak semua Mama dapat melalui fase menyusuhi secara lancar. Hal tersebut pernah dirasakan mantan memberi JKT48 Devi Kinal Putri.
Perempuan yang terpilih sebagai Millennial Mama of the Month edisi Oktober 2022ini mempunyai pengalaman kesulitan saat dulu mengASIhi putri pertamanya, Kaluna Alika Murod (2). Kinal melahirkan Kaluna secara prematur di usia kandungan 35 minggu.
Kala itu, ASI dalam tubuhnya tidak mau keluar sama sekali. Melansir dari Mayo Clinic, berbagai faktor dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar setelah melahirkan, contohnya karena kondisi kelelahan, mengalami stress, proses persalinan lama, operasi caesar darurat, dan banyak lagi.
Lantas, bagaimana cara Kinal melewati tantangan dalam mengASIhi Kaluna dulu? Yuk, simak ulasannya telah Popmama.comsiapkan.
1. ASI sempat tidak mau keluar, Kinal berusaha lakukan direct breastfeeding dan pumping bersamaan
Popmama.com/Michael Andrew
Sesi photoshoot dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi utama yang mempunyai beragam manfaat untuk perkembangan bayi. Oleh karena itu, Mama berkewajiban memberikan ASI setidaknya sampai bayi berusia enam bulan.
Sesaat setelah melahirkan Kaluna, Kinal akui dirinya sempat cemas karena tidak bisa langsung mengASIhi si Kecil. Air susu dalam tubuhnya tidak mau keluar. Tiga hari berlalu, dokter menyarankan untuk memberikan Kaluna susu formula terlebih dahulu.
“Aku melahirkan Kaluna secara prematur di usia 35 minggu. Mungkin saat itu akunya belum siap, makanya ASI nggak keluar sama sekali. Akhirnya, dokter nyaranin setelah 72 jam karena nggak ada cadangan lagi, jadinya Kaluna pakai sufor dulu sambil aku berusaha pumping,” terang Kinal dalam wawancara Eksklusif bersama Popmama.com.
ASI dalam tubuh Kinal keluar setelah tujuh hari pasca melahirkan. Namun, air susu yang keluar dianggap belum dapat mengimbangi kebutuhan Kaluna.
Sehingga, cara yang bisa Kinal tempuh agar bayinya tetap memperoleh asupan cukup, yakni dengan cara direct breastfeeding dan altenatif pumping.
“Aku baru ada ASI itu di seminggu kelahiran, tapi belum bisa ngimbangin kebutuhan Kaluna saat itu. Jadi, aku pumping sambil nyusuin juga,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Rutin melakukan pumping sampai mempunyai 4 orang anak ASI
Popmama.com/Michael Andrew
Sesi photoshoot dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
Menjadi seorang Mama merupakan pengalaman baru yang dilewati Kinal. Banyak tantangan yang dilalui Kinal di masa menyusui Kaluna. Dirinya sempat stres, hingga berujung melakukan suntik oksitosin sebanyak dua kali.
“Banyak hal yang aku alamin pas nyusuin, kayak puting berdarah itu aku ngalami semua. Sempat yang aku pompa itu keluarnya darah saking kekencangannya pumping. Pas nggak ada ASI, aku juga sampai stres banget hingga akhirnya milih buat suntik oksitosin sama dokter sampai 2 kali. Aku juga sempat konsultasi ke dokter laktasi,” ungkap Kinal.
Kinal konsisten dalam melakukan pumping sampai usia Kaluna mencapai enam bulan. Saking rutinnya ia memompa air susu, Kinal sampai mempunya empat orang anak ASI.
“Tadinya aku mikir nggak usah terlalu keras sama diri sendiri, Kaluna minum susu formula nggak papa. Tapi aku pun berusaha gigih sampai ASI keluar mencukupi. Aku terus lakuin pumping sampai enam bukan. Aku sampai punya empat orang anak ASI. Kaluna minumnya langsung, sedangkan sisa pumping aku kasih ke orang lain yang butuh,” kata Kinal.
3. Pentingnya pengetahuan dan membangun semangat agar masa menyusui bisa berjalan lancar
Popmama.com/Michael Andrew
Sesi photoshoot dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
Menurut Kinal, fase menyusui merupakan salah satu challenge terbesar yang dilewatinya ketika menjadi seorang Mama. Perjuangan seorang Mama untuk bisa menyusui anaknya secara lancar memang perlu diacungi jempol.
“Rasanya challenging banget untuk membuat momen mengASIhi tetap terasa menyenangkan. Dulu pas hamil aku mikir kalau ASI bakal keluar pas anaknya lahir, tapi ternyata nggak semudah itu. Kalau kurang pengetahuan dan kurang semangat ya ASI pun nggak akan keluar,” ujar Kinal.
Berbagai ilmu baru terkait dunia menyusui dan pengasuhan anak berusaha Kinal pelajari semenjak Kaluna lahir. Ia jadi rutin membaca buku parenting, scrolling akun Instagram yang membagikan tips-tips menyusui, serta berkonsultasi langsung dengan dokter laktasi.
“Aku baca buku parenting, terus dapet ilmu juga dari orang yang suka share tips di Instagram. Aku kata itu sempat bolak-balik ke rumah sakit juga karena Kaluna kuning. Jadi disitu aku sekalian tanya dokter laktasi buat permasalahan aku. Orangtua dan mertua aku juga ngasih ilmu baru buat aku,” lanjutnya.
4. Peran suami sangat penting untuk mendukung proses kelancaran ASI
Popmama.com/Michael Andrew
Sesi photoshoot dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
Peran suami nyatanya juga sangat penting saat fase menyusui. Bagi Kinal, kehadiran suami dapat memengaruhi mood yang dirasakannya. Untungnya, Kinal mempunyai suami siaga yang selalu mendukung serta membantunya di mana pun dan kapan pun, bahkan sampai sekarang.
“Menurut aku ayah ASI itu ada. Suami aku memang awalnya merasa belum terbiasa sama Kaluna, jadinya masih belum sedekat sekarang. Tapi sebagai gantinya, dia ngurusin aku banget. Apa yang aku butuhin pasti selalu disediain sama dia, kayak makanan aku, aku minum sampai tiga teko per hari juga disiapin sama dia. Jadi, walaupun dia belum bisa ngurus Kaluna, tapi sebagai gantinya dia ngurus akum” ungkap Kinal.
Selain itu, suami dari Kinal juga membantu melancarkan ASI dengan melakukan pijat oksitosin kepada istrinya. Pijat oksitosin adalah pijat punggung yang berfungsi untuk memperlancar pengeluaran ASI.
“Dia nggak lupa juga pijetin aku, tapi malah kebawa sampai sekarang. Bantu pijat laktasi di punggung, pijat oksitosin, dia sampai sekarang begitu karena sudah kebiasaan pas masih menyusui Kaluna,” lanjutnya.
5. Pelajaran yang Kinal dapatkan setelah melewati fase mengASIhi
Popmama.com/Michael Andrew
Sesi photoshoot dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
Pelajaran berharga yang Kinal dapatkan usai melewati fase menyusui adalah harus haus akan ilmu baru. Sebab, tidak semua rencana yang ada dipikiran kita nantinya bisa terjadi sesuai kemauan. Setiap orangtua, khususnya orangtua baru, harus tahu benar tentang proses menyusui secara keseluruhan.
“Pelajaran berharga yang aku peroleh itu orangtua harus belajar. Karena nggak semua hal yang kita pikirin bahwa itu natural sebenarnya nggak sepenuhnya bisa begitu. Kita harus belajar benar benar tahu ASI dari mana? Itu harus tau karena memang ada prosesnya,” jelas Kinal.
Bagi Mama di luar sana, Kinal berpesan betapa pentingnya wawasan tentang menyusui dan pengasuhan anak. Kini, sudah banyak beragam platform yang menyediakan ilmu tentang menyusui. Tinggal Mama pilih platform mana yang membuat nyaman untuk belajar di sana.
“Paling penting itu setiap orangtua harus buka wawasan dan mau belajar. Manfaatkan aja media seperti YouTube atau Instagram untuk belajar. Lalu, dasari dengan niat yang kuat. Kalau mau mengASIhi harus tau karena apa? Kalau niatnya nggak kuat pasti nggak mau belajar,” pungkas Kinal.
Jadi itu dia kisah tentang perjuangan Kinal yang melewati tantangan dalam mengASIhi sebagai Mama baru. Semoga kisahnya bisa menjadi pembelajaran tersendiri bagi para Mama di luar sana, ya!
Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2022: Devi Kinal Putri
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Ediarti Design - Aristika Medinasari Photographer - Michael Andrew P. Videographer - Iqbal Pratama, Krisnaji Iswandi Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah Makeup Artist & Hair Do - Linda Kusumadewi Wardrobe - AYACO Location - OMDC Playground