Cara Mencegah Preeklamsia Jelang Melahirkan, Perbanyak Istirahat!

Preeklamsia dapat membahayakan persalinan dan berdampak serius baik bagi Mama maupun bayi

3 Juli 2024

Cara Mencegah Preeklamsia Jelang Melahirkan, Perbanyak Istirahat
Freepik/valuavitaly

Preeklamsia adalah kondisi berbahaya pada usia kehamilan tua yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, kelebihan protein dalam urin, edema, dan gangguan penglihatan. 

Jika tidak ditangani, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia, yang dapat berakibat fatal bagi Mama dan bayi. Penting bagi Mama, khususnya yang sebentar lagi melahirkan, untuk mengetahui cara mencegah preeklamsia jelang melahirkan

Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber. 

Apa Itu Preeklamsia?

Apa Itu Preeklamsia
Freepik/freepik

Preeklamsia adalah kondisi medis serius yang terjadi selama kehamilan. Umumnya, ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kerap disertai dengan kerusakan pada organ lain, seperti hati dan ginjal. 

Kondisi ini biasanya berkembang setelah 20 minggu kehamilan pada Mama yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Preeklamsia dapat mempengaruhi aliran darah ke plasenta, sehingga dapat mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke bayi.

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan masalah lainnya.

Editors' Pick

Gejala Preeklamsia

Gejala Preeklamsia
Unsplash/Mockup Graphics

Gejala preeklamsia bisa bervariasi. Itu sebabnya, diagnosis yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko komplikasi serius. Berikut gejala preeklamsia yang perlu Mama waspadai, antara lain: 

  • Tekanan darah tinggi. 
  • Adanya protein dalam urine (proteinuria).
  • Sakit kepala parah
  • Gangguan penglihatan (seperti penglihatan kabur atau cahaya berkedip-kedip).
  • Nyeri di bagian atas perut (biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan).
  • Mual atau muntah.
  • Penurunan jumlah urine.
  • Pembengkakan mendadak pada wajah dan tangan.

Jika tidak diobati, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kejang dan berpotensi mengancam nyawa Mama dan bayi. 

Penyebab Preeklamsia Jelang Melahirkan

Penyebab Preeklamsia Jelang Melahirkan
Freepik/user15285612

Berdasarkan laman Siloam Hospitals, sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti preeklamsia. Namun, sejumlah ahli menduga masalah pada perkembangan plasenta menjadi pemicunya. 

Ibu hamil yang menderita preeklamsia cenderung memiliki pembuluh darah tidak berfungsi normal, sehingga bentuknya menyempit dan respons terhadap sinyal hormonal berbeda. 

Berikut kemungkinan beberapa penyebab preeklamsia terjadi jelang melahirkan: 

  • Masalah dengan Plasenta: Preeklamsia sering dikaitkan dengan perkembangan abnormal dari plasenta. Pembuluh darah yang memasok darah ke plasenta mungkin tidak berkembang dengan baik atau berfungsi dengan benar, sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta kerusakan organ.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan preeklamsia dapat meningkatkan risiko. Gen tertentu memainkan peran dalam kerentanan seseorang terhadap kondisi ini.
  • Gangguan Sistem Imun: Reaksi imun yang tidak normal antara Mama dan janin dapat berkontribusi terhadap preeklamsia. Tubuh mama mungkin merespons kehamilan dengan cara yang menyebabkan peradangan serta masalah dengan pembuluh darah.
  • Kondisi Medis yang Mendasar: Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit ginjal, dan gangguan autoimun dapat meningkatkan risiko preeklamsia.
  • Faktor Risiko Lain: Usia (terutama di bawah 20 atau di atas 40), obesitas, kehamilan ganda (seperti kembar), dan riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko.
  • Gaya Hidup dan Pola Makan: Kekurangan nutrisi tertentu, seperti kalsium, atau diet tinggi garam dan lemak juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan preeklamsia.

Meskipun beberapa faktor ini dapat diidentifikasi, preeklamsia sering kali muncul tanpa penyebab yang jelas. Oleh karena itu, pemantauan rutin dan pemeriksaan medis yang ketat selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi ini.

Apakah Preeklamsia dapat Membahayakan Persalinan?

Apakah Preeklamsia dapat Membahayakan Persalinan
Freepik/rawpixel.com

Preeklamsia dapat membahayakan persalinan dan berdampak serius baik bagi Mama maupun bayi. Sebab, perempuan dengan preeklamsia sering memerlukan persalinan dini untuk melindungi Mama dan bayi. 

Tak sampai disitu, kelahiran prematur juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, termasuk masalah pernapasan, gangguan perkembangan, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Selain itu, preeklamsia juga dapat meningkatkan risiko solusio plasenta, yaitu kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan berat pada Mama dan kekurangan oksigen pada bayi.

Cara Mencegah Preeklamsia Jelang Melahirkan

Cara Mencegah Preeklamsia Jelang Melahirkan
Freepik

Mendekati waktu kelahiran, mencegah preeklamsia kemungkinan akan terasa sulit dan menantang. Tetapi, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi risiko dan mengelola preeklamsia jelang melahirkan, antara lain: 

  • Pemeriksaan Kehamilan Rutin: Menghadiri semua jadwal pemeriksaan kehamilan sangat penting. Pemeriksaan rutin membantu memantau tekanan darah, mendeteksi tanda-tanda awal preeklamsia, dan memonitor perkembangan janin.
  • Mengontrol Tekanan Darah: Jika Mama memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Mengontrol tekanan darah selama kehamilan adalah langkah penting untuk mencegah preeklamsia.
  • Diet Seimbang dan Suplemen: Mengonsumsi diet yang kaya akan nutrisi dan seimbang dapat sangat membantu. Pastikan untuk mendapatkan cukup kalsium dan protein. Dokter juga biasanya akan merekomendasikan suplemen kalsium atau aspirin dosis rendah untuk membantu mencegah preeklamsia pada perempuan yang berisiko tinggi.
  • Mengelola Berat Badan: Menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Obesitas merupakan faktor risiko utama, jadi menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur sangat dianjurkan.
  • Olahraga Teratur: Melakukan aktivitas fisik yang sesuai dan aman selama kehamilan dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan serta mengurangi risiko preeklamsia. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang aman untuk dilakukan.
  • Mengurangi Stres: Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Mendapatkan istirahat yang cukup juga penting untuk kesehatan Mama dan janin.
  • Hindari Merokok dan Alkohol: Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko preeklamsia dan komplikasi kehamilan lainnya. Menghindari kebiasaan ini selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan Mama dan bayi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan bekerja sama dengan tenaga medis, risiko preeklamsia dapat diminimalisir. Sehingga, Mama dapat tetap sehat jelang melahirkan.

Itu dia penjelasan mengenai cara mencegah preeklamsia jelang melahirkan. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi Mama, ya!

Baca juga:

The Latest