Perasaan bahagia kini tengah menyelimuti penyanyi Alika Islamadina. Setelah resmi menikah dengan Raja Siregar pada tahun 2021 lalu, keponakan Alya Rohali ini baru saja melahirkan anak pertama pada Oktober 2022 yang diberi nama Zulu Alara Siregar.
Kini, Alika Islamadina tengah melewati fase sebagai Mama sekaligus ibu menyusui. Menjalani peran sebagai busui tentu menjadi pengalaman baru yang dirasakan Alika di tahun 2022 ini.
Meski sempat mempertanyakan banyak hal, Alika mengaku sangat menikmati peran barunya tersebut. Berikut Popmama.comsiap membahas rangkuman dari wawancara ekslusif bersama Alika Islamadina
1. Kegiatan menyusui membantu meningkatkan bonding antara Alika dan Baby Zulu
Instagram.com/alikaislamadina
Bagi Alika, pengalaman barunya sebagai busui sukses merubah kehidupannya. Untuk mempersiapkan kehadiran si Kecil, Alika sempat mengikuti kelas yang diperuntukkan khusus untuk ibu menyusui.
“Menurut aku, menyusui adalah pengalaman yang life changing, karena sebelum melahirkan kita udah belajar soal menyusui seperti apa. Tapi setelah melahirkan ternyata ngerasa beda ya, Alhamdulillah aku bisa nyusuin anak aku langsung dari awal lahir,” kata Alika Islamadina ketika ditemui oleh tim Popmama.com di kediamannya, Minggu (11/12/2022).
Kegiatan mengASIhi merupakan kewajiban seorang Mama sejak anak terlahir ke dunia. Tidak hanya memberikan ASI semata, menyusui juga dapat menjadi momen bonding antara Mama dan anak, sehingga membuat hubungan semakin dekat.
“Lewat menyusui Baby Zulu, aku juga mengalami pengalaman bonding ibu dan anak yang tak tergantikan. Kerasa banget pas dia nempel sama kita, terus kita sebagai ibu juga pasti ngerasa clingy. Memang experience yang unreplaceable,” tambahnya.
Demi menghindari kesalahan dan menambah ilmu terkait menyusui, Alika menyempatkan diri untuk mengikuti sesi kelas menyusui saat mendekati persalinan.
Tepatnya, perempuan kelahiran 1994 ini mulai aktif mengikuti kelas menyusui saat usia kehamilannya memasuki 31 minggu.
“Aku ikut kelas menyusui sebelum Baby Zulu lahir. Biar tahu cara menyusui yang benar seperti apa? Jenis-jenis ASI apa saja? Dengan nambah ilmu baru ini juga hindarin aku dari panik nggak terduga. Sebelum melahirkan juga aku sudah minum ASI booster. Sengaja ikut kelas menyusui mendekati persalinan di usia 31 minggu biar lebih ada urgency-nya,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Menikmati fase menyusui secara langsung tanpa bantuan pumping
Instagram.com/alikaislamadina
Alika merasa bersyukur karena dari kelahiran Baby Zulu sampai sekarang, ia bisa menyusui bayi kecilnya secara langsung tanpa bantuan alat pumping.
Dia hanya menggunakan pumping sekali, itu pun ketika dalam keadaan urgent karena Alika terpaksa harus masuk UGD.
“Aku so far belum ada pumping. Pumping juga saat itu sempat masuk UGD, sekali habis lahiran. Disitu aku pumping karena harus ninggalin dia (Baby Zulu) agak lama, habis itu sudah. Sampai sekarang masih rutin breastfeeding langsung.” ucap Alika Islamadina.
3. Baby Zulu mengalami tongue tie dan lip tie, kondisi apakah itu?
Instagram.com/alikaislamadina
Tantangan menyusui yang dilewati Alika terjadi di masa-masa awal kelahiran si Kecil. Saat itu, dokter mengatakan bahwa Baby Zulu mengalami tongue tie dan lip tie.
Buat yang belum tahu, tongue tie adalah kondisi kelainan pada frenulum lidah bayi, sehingga membuatnya terlalu pendek. Sedangkan, lip tie merupakan kondisi di mana frenulum bibir terlalu tebal atau kaku, sehingga membuat bibir bayi sulit bergerak.
Jika tidak diatasi, maka dapat membuat bayi sulit menyusu secara langsung, serta berujung bayi tidak memperoleh asupan ASI secara optimal. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat membuat puting ibu menyusui mengalami luka atau lecet.
Untungnya, Alika sudah mengetahui kondisi tersebut sedari awal. Alhasil, ia bisa menghindari kemungkinan terburuk yang terjadi pada Baby Zulu.
“Kerasa tantangan menyusui justru itu di awal-awal. Zulu ada tongue tie dan lip tie, kalau kata dokter itu bisa bikin payudara lecet. Untungnya, kondisi Zulu ini sudah diketahui dari awal. Jadi, langsung dikasih solusi, Alhamdulillah dia pun pinter nyusu. Sampai sekarang aku belum ada lecet atau luka di payudara,” terang Alika Islamadina
4. Rutin mengonsumsi sayur daun katuk untuk memperlancar ASI
Popmama.com/Sania Chandra
Demi melancarkan ASI, Alika mengaku mengandalkan pijat laktasi dan makan makanan bergizi. Sejak Baby Zulu lahir, Alika jadi rutin mengonsumsi sayur daun katuk setiap dua hari sekali.
Diketahui, daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI. Tingginya kadar prolaktin bisa membantu meningkatkan, mempercepat, dan memperlancar produksi ASI pada ibu menyusui.
“Paling buat menyusui aku adanya pijat untuk melancarkan ASI. Kalau makanan sendiri, aku rajin makan sayur daun katuk, terus minum air yang banyak, sisanya makan makanan yang bikin kita senang. Aku makan daun katuk biasanya dua hari sekali,” terang Alika Islamadina.
5. Tips bagi Mama baru agar kegiatan menyusui tetap lancar tanpa merasa terbebani
Popmama.com/Sania Chandra
Proses menyusui bisa terasa memberatkan atau pun menyenangkan. Tergantung bagaimana Mama membangun pola pikir ketika berada di tahap mengASIhi.
Menurut Alika, semua ibu menyusui harus ingat bahwa kegiatan menyusui tidak berlangsung selamanya. Manfaatkan momen breastfeefing sebagai langkah awal untuk meningkatkan hubungan dengan si Kecil.
“Kita harus beranggapan jika proses menyusui itu hal yang menyenangkan. Aku paham banyak orang yang mungkin pengalamannya beda-beda, tapi kita harus punya mindset bahwa proses menyusui itu menyenangkan. Kita bisa nempel sekaligus bonding sama anak,” terang Alika Islamadina.
Ketika di fase menyusui, hal yang harus Mama prioritaskan adalah bayi dan diri sendiri. Hindari diet, apalagi sampai menghalangi diri makan makanan yang disukai. Lakukan kegiatan apa pun yang membuat senang.
“Makan apa pun yang bikin hati senang. Menurut aku, makanan kesukaan itu adalah ASI booster paling oke, jadi hindari kegiatan diet. Happy mom, happy baby. Jadi, yang penting ibunya senang pasti bayinya juga senang,” ungkap Alika Islamadina.
Tak bisa dipungkiri bahwa kegiatan menyusui bisa berjalan lancar berkat dukungan orang-orang sekitar. Dukungan dari suami, keluarga, maupun para sahabat dianggap Alika sebagai kuncir dari proses menyusui yang lancar.
"Support system yang oke (keluarga, teman, suami, orangtua) itu penting juga karena kalau misalnya kita stres akan ngaruh ke ASI dan bayinya bisa rasain Mamanya lagi nggak senang. Jadi, support system yang oke itu adalah kunci untuk memperoleh proses menyusui yang lancar.” pungkas Alika Islamadina.
Jadi itu dia ulasan seputar Alika Islamadina nikmati fase menyusui langsung tanpa pumping. Yuk, jadikan momen menyusui sebagai kegiatan yang menyenangkan seperti Mama Alika.