Fridge Hack Alat Pumping, Apakah Aman? Ini Penjelasan Dokter Laktasi
Fridge hack dilakukan dengan cara menyimpan corong pompa ASI di kulkas setelah digunakan
30 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi ibu menyusui, menyimpan dan menggunakan alat pumping dengan benar adalah kunci dalam keberhasilan menyusui. Salah satu trik yang kerap ditemukan di media sosial adalah fridge hack.
Fridge hack dilakukan dengan cara menyimpan corong pompa ASI di kulkas setelah digunakan agar tidak perlu dicuci setiap kali pumping. Metode ini dianggap dapat menghemat waktu dan tenaga, terutama bagi ibu yang harus pumping berkali-kali dalam sehari.
Namun, apakah fridge hack ini benar-benar aman untuk ASI dan bayi? Simak fakta selengkapnya telah Popmama.com siapkan melansir dari penjelasan dr Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC di akun Instagram pribadinya, @breastfeedo.mom.
Editors' Pick
1. CDC merekomendasikan untuk mencuci bersih alat pumping usai digunakan
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan agar setiap bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan ASI untuk segera dicuci bersih setelah digunakan. Hal ini dilakukan demi mencegah pertumbuhan bakteri dan kontaminasi.
Namun, jika Mama dalam kondisi tidak bisa membersihkannya saat itu juga karena alasan tertentu, dr Shane memberikan alternatif lain yaitu dengan melakukan fridge hack.
“CDC itu merekomendasikan setiap kita habis pakai breast pump itu langsung kita cuci bersih. Tapi, kalau kita nggak bisa, kita bisa seenggaknya membilasnya, lalu menyimpannya di lemari es, nah itu disebut fridge hack,” kata dr Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC selaku Dokter Laktasi.
2. Bakteri atau jamur bisa tetap tumbuh di alat pumping meski disimpan di lemari es
Meski merekomendasikan untuk melakukan fridge hack, perlu Mama pahami pula bahwa penyimpanan alat pimping di lemari es tidak menjamin alat bisa tetap bersih. Sebab, bakteri atau jamur tetap bisa tumbuh meski dalam kondisi suhu dingin.
“Tapi, penting untuk dipahami, penyimpanan di lemari es itu nggak menjamin tidak terjadinya pertumbuhan bakteri atau jamur,” ujar dr Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC.
Lemari es umumnya bersuhu sekitar 4°C, yang sejatinya cukup untuk memperlambat pertumbuhan bakteri, tetapi tidak membunuhnya sepenuhnya. Beberapa bakteri, seperti Listeria monocytogenes, justru bisa tetap bertahan dan berkembang di suhu rendah.
Selain itu, sisa ASI yang menempel pada corong atau selang bisa menjadi media pertumbuhan bakteri, terutama jika dibiarkan berulang kali tanpa dicuci.