Hikmah Melahirkan di Bulan Ramadan, Termasuk Ibadah!

Masa kehamilan hingga melahirkan merupakan garis yang sudah ditakdirkan Allah SWT

5 April 2022

Hikmah Melahirkan Bulan Ramadan, Termasuk Ibadah
Freepik/freepik

Kehamilan menjadi salah satu momen berharga bagi perempuan yang sudah menikah. Apalagi jika Mama melewati masa mengandung di bulan suci Ramadan.

Maka ibadah yang dijalankan akan terasa sangat special berkat kehadian buah hati di kandungan.

Nah, bagi Mama yang sudah memasuki minggu-minggu terakhir kehamilan, maka harus segera bergegas menyiapkan segala keperluan untuk persalinan nanti.

Melahirkan di bulan Ramadhan pasti terasa membahagiakan sekaligus mengkhawatirkan.

Bahagia karena mendapat kesempatan untuk melahirkan sang buah hati di bulan suci. Namun di sisi lain juga khawatir karena tidak bisa menjalankan ibadah puasa pasca persalinan.

Berikut Popmama.com siapkan ulasan terkait hikmah melahirkan di bulan Ramadan yang mungkin belum diketahui banyak orang.

1. Mama yang melahirkan di bulan Ramadan tidak diwajibkan berpuasa

1. Mama melahirkan bulan Ramadan tidak diwajibkan berpuasa
Freepik/freepik

Ibu hamil yang melahirkan di bulan suci Ramadan tentu perlu mengorbamkan puasanya. Sebab, ia yang melahirkan setelahnya akan melewati masa nifas serta mempunyai tanggung jawab untuk menyusui bayinya.

Hukum melahirkan dalam Islam bagi kaum perempuan di bulan Ramadan sudah ada sejak jaman dahulu. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Allah memberikan keringanan (tidak) berpuasa dan setengah dari shalat bagi orang yang bepergian (safar). Dan Allah memberikan keringan (tidak) berpuasa bagi wanita yang hamil dan menyusui.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah).

Dari hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa perempuan yang melahirkan di bulan Ramadan tidak diwajbkan untuk berpuasa. Sebab, mereka berada di situasi yang membutuhkan banyak tenaga untuk membuat kondisi tubuhnya tetap fit.

Namun mereka tetap wajib mengganti atau mengqadhanya di hari lain ketika sudah sanggup berpuasa.

Editors' Pick

2. Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil yang akan melahirkan

2. Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil akan melahirkan
Freepik/rawpixel.com

Pada kisah jaman Rasulullah, Aisyah pernah melewati masa di mana ia haid dan diminta Rasulullah untuk segera mengganti utang puasa namun tidak perlu mengganti utang salat. Kisah tersebut tertulis dalam:

“Kami mengalami haid pada zaman Rasululloh, maka kami diperintah untuk mengqodho puasa dan tidak diperintah untuk mengqodho shalat” (HR.Bukhari: 321, Muslim: 335).

Begitu pula yang dialami oleh para Mama yang melahirkan di bulan Ramadan. Mereka wajib melunasi utang puasa, dan tetap menjalakan Ibadah salat lima waktu, kecuali bagi perempuan nifas.

Perempuan yang masih mengalami nifas perlu mengganti utang puasa, tanpa perlu mengganti ibadah salat yang dilewatinya. Sehingga, bagi Mama yang melahirkan di bulan Ramadan tak perlu khawatir.

Sebab, telah dijelaskan dalam hadist jika mereka akan mendapat keringanan dari Allah sehingga kondisi yang dialami tidak akan memberatkan diri kita. Islam merupakan agama yang meringankan umatnya dalam kondisi tertentu, asal tidak dilakukan dengan sengaja.

Misalnya, ibu hamil menjelang persalinan diperbolehkan salat berdiri, tetapi jika tidak mampu maka boleh dengan duduk atau tidur.

3. Melahirkan merupakan bagian dari ibadah

3. Melahirkan merupakan bagian dari ibadah
Freepik/wavebreakmedia_micro

Bulan suci Ramadan membuat seluruh umat muslim di dunia berlomba-lomba melaksanakan ibadah sebaik mungkin. Hal ini dilakukan untuk memperoleh banyak pahala sekaligus mempersiapkan diri dengan pribadi yang lebih baik saat Hari Raya Idul Fitri datang.

Jika Hari Perkiraan Lahir (HPL) Mama jatuh pada bulan Ramadan, maka hal tersebut menjadi pertanda baik. Pasalnya, melahirkan bayi di bulan Ramadan sama saja melaksanakan ibadah.

Perjalanan Mama melewati masa kehamilan, melahirkan, hingga menyusui merupakan garis yang sudah ditakdirkan Allah SWT.

Allah SWT pasti tahu banyak kebaikan serta kesulitan yang Mama lewati di masa tersebut. Sehingga kelahiran sang buah hati seolah menjadi berkah dan hadiah yang diberikan Allah SWT sebagai hasil dari perjuangan Mama mengandung selama sembilan bulan.  

4. Bulan suci Ramadan merupakan waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT

4. Bulan suci Ramadan merupakan waktu mustajab berdoa kepada Allah SWT
Freepik/rawpixel.com

Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah dikabulkannya doa bagi mereka yang memanjatkan doa dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut tertulis dalam hadits yang diriwayatkan Rasulullah, berbunyi:

"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do'a maka pasti dikabulkan." (HR. Al Bazaar, dari Jabir bin 'Abdillah).

Setelah melewati sembilan bulan kehamilan hingga proses melahirkan, pasti banyak keinginan yang diharapkan dapat terjadi. Mengingat bulan Ramadan merupakan waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah, maka sangat tepat untuk meminta hal-hal baik, untuk diri sendiri maupun keluarga.

5. Membantu Mama dalam melatih kesabaran

5. Membantu Mama dalam melatih kesabaran
Freepik/freepik

Usai melahirkan, Mama akan mengalami proses menyusui. Ketika menyusui, Mama disarankan untuk tidak ikut berpuasa. Berada di situasi tersebut mungkin akan membuat Mama sedih karena tidak bisa menjalankan ibadah puasa seperti anggota keluarga lain.

Namun di sini lah kesabaran kita diuji. Kesabaran dalam menahan rasa ingin puasa mempunyai makna yang besar. Tak hanya itu, di Ramadan selanjutnya Mama juga akan mendapat tantangan baru berkat keberadaan si Kecil. Kita sebagai orangtua perlu menjalaninya dengan sabar dan ikhlas.

Itu dia hikmah melahirkan di bulan Ramadan. Jadi sekarang tidak perlu khawatir ya, Ma? Banyak pelajaran yang bisa diambil saat melahirkan si Kecil di bulan suci Ramadan.

Baca juga:

The Latest