Menyusui merupakan fase yang harus dilewati seorang Mama tepat setelah kelahiran sang Anak. Seharusnya, menyusui menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi Mama dan bayinya.
Apalagi, banyak sekali manfaat menyusui yang bisa diperoleh. Namun terkadang, berbagai masalah muncul ketika mengASIhi, sehingga berujung menyulitkan prosesnya.
Hal serupa pun dirasakan oleh selebgram Tasya Farasya baru-baru ini. Melalui unggahan Instagram Story pada Rabu (23/11/2022), Tasya sedikit menyinggung kesulitan yang dilewatinya saat menyusui anak keduanya.
Lantas, tantangan apa yang dialami Tasya saat menyusui anak kedua yang baru saja lahir? Berikut Popmama.comsiap membahas Tasya Farasya berikan apresiasi pada ibu menyusui.
1. Tasya Farasya melahirkan anak kedua pada Minggu, 20 November 2022
Instagram.com/tasyafarasya
Selebgram Tasya Farasya kini tengah menikmati fase baru sebagai Mama dari dua orang anak. Saudara kembar dari Tasyi Athasyia tersebut baru saja dikaruniai anak kedua berjenis kelamin laki-laki pada Minggu (20/11/2022).
Tasya memilih melakukan persalinan caesar untuk melahirkan si Kecil yang diberi nama Hasan Isa Assegaf atau bisa dipanggil Baby Isa. Kini, Tasya dan Baby Isa dikabarkan sudah pulang dari rumah sakit.
Editors' Pick
2. Alami tantangan menyusui, Tasya Farasya beri apresiasi pada para ibu menyusui
Instagram.com/tasyafarasya
Belum lama ini, Tasya bercerita terkait tantangan yang dilewatinya dalam fase menyusui anak kedua. Istri dari Ahmad Assegaf harus merasakan putingnya lecet hingga berdarah akibat mengASIhi. Saking sakitnya, Tasya merasa separuh nyawanya seperti dicabut ketika mulai menyusui bayinya.
“Shoutout buat para ibu menyusui yang lecet berdarah darah tetep nyusuin.. I feel u. Kita lalui ini bersama-sama demi ayang-ayang kita.” tulis Tasya Farasya.
“Kayak dicabut separuh nyawa tiap mulai nenen ya Allah.” lanjutnya.
3. Penyebab puting lecet saat menyusui
Freepik/bearfotos
Puting lecet ketika menyusui biasanya terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan. Sebagian ada yang mengalami lecet ringan, kemudian membaik dalam beberapa hari. Namun, ada pula yang alami lecet sampai berminggu-minggu lamanya.
Banyak faktor yang membuat puting payudara lecet saat menyusui, di antaranya:
Cara menyusui yang salah
Penyebab paling umum ibu menyusui mengalami lecet pada putingnya adalah karena pelekatan yang tidak sempurna. Hal ini terjadi saat puting dan bagian sekitar payudara tidak masuk dengan benar ke dalam mulut bayi.
Walaupun awalnya hanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman ketika menyusui, namun lama-kelamaan hal itu bisa berakhir membuat puting payudara terluka.
Alami infeksi payudara
Puting lecet ketika fase menyusui bisa menjadi tanda infeksi atau peradangan di jaringan payudara alias mastitis. Kondisi tersebut bisa terjadi karena bakteri menginfeksi jaringan payudara lewat luka di puting ataupun saluran air susu. Umumnya, bakteri tersebut berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara.
Saluran susu mengalami penyumbatan
Saluran susu yang mengalami penyumbatan dapat membuat ASI sulit untuk keluar. Akibatnya, bayi otomatis akan menyedot lebih kuat dan akhirnya puting merasa sakit.
Tersumbatnya saluran susu dapat memicu timbulnya benjolan di payudara yang jika dibiarkan dapat menyebabkan peradangan, puting lecet, maupun infeksi.
Tali lidah atau tongue-tie
Masalah tali lidah atau tongue-tie juga dapat membuat bayi kesulitan memperoleh ASI ketika menyusu. Hal itu bisa membuat puting lama-kelamaan menjadi lecet atau nyeri ketika memberikan ASI.
Gesekan pompa ASI atau mulut bayi yang tidak benar
Puting ibu menyusui lecet bisa terjadi karena penggunaan pompa ASI yang tidak benar atau kesalahan posisi menyusui. Akibatnya, saat Mama menyusui atau pumping puting mengalami luka, melepuh, dan terasa nyeri.
4. Cara mengatasi puting lecet saat menyusui
Freepik/freepik
Puting yang lecet dapat mengganggu proses menyusui. Namun, jangan khawatir, Ma. Terdapat beberapa cara yang bisa ibu menyusui lakukan untuik mengatasi puting lecet, yaitu:
Jangan membersihkan bagian puting dengan sabun, lantaran dapat membuat kulit menjadi kering.
Gunakan bra berbahan katun, agar sirkulasi udara di payudara berjalan dengan baik.
Rutin mengganti bantalan payudara atau breast pad setiap habis menyusui.
Peras hingga mengeluarkan dua tetes ASI. Lalu, gosokkan ke area kulit puting dengan lembut setiap setelah menyusui.
Biasakan untuk membiarkan puting benar-benar kering sebelum kembali berpakaian.
Jika kulit di sekitar puting tampak kering atau pecah-pecah, segera gunakan pelembab khusus puting. Pastikan produk yang digunakan aman untuk bayi mama.
Jika mengalami nyeri, lakukan kompres dingin puting untuk membantu merekadan nyeri setelah menyusui. Lakukan kompres setiap beberapa menit sekali hingga nyeri dan bengkak berkurang.
Agar puting tidak mengalami lecet yang berulang, rutinlah membersihkan dan merawat payudara selama menyusui.
Semoga fase menyusui Mama bisa dilewati secara lancar tanpa adanya hambatan ya, Ma!