5 Jawaban Lengkap Seputar ASI Eksklusif yang Sering Dipertanyakan
Kira-kira apa saja hal penting yang harus Mama ketahui?
17 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, Mama pasti direkomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif pada si Kecil, bukan?
Ya, sudah banyak lembaga kesehatan dunia, seperti WHO dan UNICEF yang merekomendasikan ASI eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usianya menginjak enam bulan. Pasalnya, berbagai penelitian telah membuktikan keutaman ASI eksklusif untuk bayi di bawah usia enam bulan.
Namun, sebenarnya apakah Mama sendiri sudah mengetahui dengan pasti apa itu ASI eksklusif? Lalu, bagaimana cara sukses melakukannya?
Nah, untuk menjawab itu semua, berikut Popmama.com telah merangkum lima jawaban mengenai ASI eksklusif yang sering dipertanyakan.
1. Apa itu ASI eksklusif?
ASI eksklusif adalah pemberian ASI ke bayi baru lahir sampai bayi berusia enam bulan. Sampai waktu tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak diperbolehkan menerima makanan atau minuman lainnya, termasuk air putih. Setelah bayi berusia enam bulan, bayi kemudian diperkenalkan dengan makanan lain. Namun, sebaiknya pemberian ASI masih terus dilanjutkan sampai bayi berusia dua tahun.
Kadang, di Indonesia, ibu menyusui masih suka memberikan air putih, air gula, atau air teh kepada bayi saat menunggu ASI-nya yang belum keluar.
Hal ini sebenarnya sudah menggagalkan pemberian ASI eksklusif, walaupun pemberiannya hanya satu kali saja. Ini tidak dapat dikatakan sebagai ASI eksklusif, tetapi lebih cocok dikatakan sebagai ASI predominan.
ASI predominan adalah pemberian ASI ke bayi, tetapi juga pernah memberikan sedikit air selain ASI sebagai makanan atau minuman prelaktal kepada bayi sebelum ASI keluar.
Editors' Pick
2. Apakah bayi boleh diberi obat saat ASI eksklusif?
Pertanyaan lain yang sering muncul terkait ASI eksklusif adalah pemberian obat. Banyak Mama yang bertanya, bolehkah bayi diberi obat saat masih dalam masa ASI eksklusif?
Jawabannya adalah boleh. Ya, bayi boleh menerima obat-obatan serta vitamin atau mineral tetes yang diperlukan jika bayi sakit.
Saat bayi sakit, tentu bayi memerlukan obat agar ia lekas sembuh. Untuk itu, obat tidak menggagalkan ASI eksklusif. Sebaiknya berikan bayi obat dan teruskan pemberian ASI eksklusif juga saat bayi sakit.
Pasalnya, di dalam ASI eksklusif juga terkandung antibodi untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
3. Jika makanan sudah diberikan saat ASI eksklusif apakah masih disebut sebagai ASI eksklusif?
Pertanyaan selanjutnya yang sering dibicarakan adalah pemberian makanan saat ASI eksklusif. Banyak Mama yang bertanya, jika makanan diberikan saat ASI eksklusif apakah masih disebut sebagai ASI eksklusif?
Jawabannya, tentu tidak, yang dikatakan sebagai ASI eksklusif adalah hanya pemberian ASI saja sampai bayi berusia enam bulan.
Jika bayi sudah diberi makanan saat usianya belum menginjak enam bulan, maka dapat dikatakan bahwa pemberian ASI eksklusif gagal.
Hal ini bisa disebut sebagai ASI parsial, di mana selain diberi ASI, bayi juga diberikan makanan selain ASI (seperti susu formula, bubur, atau jus buah) sebelum bayi berusia enam bulan.
Walaupun pemberian makanan lain selain ASI hanya diberikan sekali atau dalam waktu yang sangat jarang, tetapi tetap ini dikatakan sebagai ASI parsial.
4. Apa saja manfaat ASI eksklusif?
Ada begitu banyak manfaat ASI, baik bagi Mama maupun si Kecil. Di dalam ASI, terutama ASI pertama (kolostrum), terdapat kandungan zat gizi dengan komposisi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Dengan diberi ASI saja, kebutuhan gizi bayi sudah terpenuhi dan bayi akan merasa kenyang. ASI telah terbukti sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil
Selain itu, ASI juga mengandung antibodi di mana sangat diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi saat bayi lahir. Sehingga, pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan risiko bayi terkena berbagai macam penyakit.
Sebuah penelitian oleh National Institute of Environmental Health Science menunjukkan bahwa bayi yang menerima ASI mempunyai kemungkinan 20 persen lebih rendah untuk meninggal di antara usia 28 hari sampai satu tahun daripada bayi yang tidak menerima ASI.
Selain itu, manfaat ASI lainnya adalah:
- Mencegah bayi menderita alergi. Pemberian susu formula, susu sapi, atau susu kedelai pada bayi cenderung membuat bayi mengalami reaksi alergi.
- Meningkatkan kecerdasan bayi. Pemberian ASI dapat meningkatkan perkembangan kognitif bayi.
- Melindungi bayi dari obesitas. ASI eksklusif yang diberikan pada bayi dapat menurunkan risikonya untuk mengalami kegemukan saat ia remaja atau dewasa.
5. Tips sukses melakukan ASI eksklusif
Agar Mama dapat memberikan ASI eksklusif yang terbaik untuk si Kecil, maka pastikan Mama sudah memenuhi 4 syarat berikut ini:
- Nutrisi
Tugas pertama yang harus dilakukan Mama sebagai busui adalah mengonsumsi makanan bergizi. Tak masalah jika Mama ingin mengonsumsi makanan bercita rasa tajam.
Pengaruhnya hanya di rasa, tidak dalam nutrisi. Asal bisa membuat Mama merasa rileks dan dapat merangsang produksi ASI maka silakan saja.
Tak ada makanan tertentu yang menstimulasi produksi ASI. Hal ini dikarenakan produksi ASI bersifat spesifik pada setiap bayi.
Pada ibu menyusui yang alergi, disarankan untuk membatasi asupan makanan yang merangsang alergi. Namun alergi tidak boleh menjadi halangan mama untuk menyusui bayi.
Selain nutrisi, Mama juga disarankan untuk melakukan perawatan tambahan, misalnya seperti perawatan payudara bila diperlukan.
- Usahakan menyusu langsung
Menyusu secara langsung menjadi rangsangan jitu untuk menstimulasi produksi ASI. Hal ini dikarenakan aktifnya prolaktin yang merangsang produksi ASI.
Bagi Mama yang harus bekerja, memerah ASI dapat menjadi solusinya. Namun, jika Mama sudah di rumah, sebaiknya tetaplah susui si Kecil langsung dari payudara.
Minum susu lewat dot harus dihindari karena dikhawatirkan akan menyebabkan bayi tak mau lagi menyusu langsung pada payudara.
Hal ini dikarenakan tenaga ekstra yang harus dikeluarkan bayi ketika menyusu secara langsung. Sehingga beberapa bayi lebih senang menyusu melalui dot yang relatif lebih mudah.
Bila sedang tidak bersama bayi, ibu menyusui disarankan untuk melatih bayinya minum ASI melalui sendok, cangkir, atau cup feeder. Meski sulit, hal ini lebih aman untuk bayi.
- Cari dukungan
Dukungan menjadi faktor penting bagi Mama untuk sukses menyusui bayinya. Dukungan ini meliputi keluarga dan lingkungan kerjanya.
Ada baiknya jika sebulan sebelum melahirkan, sampaikan kepada keluarga dan lingkungan kerja, jika Mama ingin memberikan ASI eksklusif.
Selanjutnya cari dukungan lingkungan kerja untuk kesuksesan menyusui. Oleh karena itu, disarankan lingkungan kerja dapat memberikan dukungan dengan pemberian cuti melahirkan dan ruang menyusui yang layak.
- Disiplin dan rajin mencari ilmu
Bagi Mama yang bekerja, disarankan untuk disiplin memerah ASI setiap tiga jam sekali. Semakin sering ASI diperah, produksinya akan meningkat.
Layaknya toko, dalam produksi ASI supply berbanding lurus dengan demand. Bila hal ini selalu dilakukan, Mama tidak perlu khawatir ASI tidak mencukupi kebutuhan bayinya.
Produksi ASI sudah dirancang untuk tidak lebih atau kurang pada setiap bayi. Jangan lupa juga untuk terus rajin membaca, browsing, dan berbagi ilmu untuk memotivasi diri. Kalau sudah diniatkan, semuanya akan berjalan lebih lancar.
Namun, Mama perlu waspada saat berat badan si Kecil tidak bertambah sebagaimana mestinya. Segera konsultasi ke dokter spesialis anak atau konselor laktasi untuk mengetahui penyebabnya. Berat badan bayi yang tidak bertambah dengan baik biasanya disebabkan oleh produksi ASI yang menurun atau pelekatan menyusui yang kurang tepat.
Nah, itulah kelima jawaban lengkap terkait pertanyaan seputar ASI eksklusif.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Merek Pompa ASI Manual, Praktis dan Nyaman Digunakan
- Saluran ASI Mama Tersumbat? Ini 7 Cara untuk Mengatasinya
- Mau Menyusui Lancar? Ini 6 Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Terpopuler