5 Tips Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat dan Aman
Rencanakan keluarga yang sejahtera dengan alat kontrasepsi yang tepat
30 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesuai dengan anjuran pemerintah, untuk membentuk keluarga berencana (KB) setiap pasangan suami istri membutuhkan perencanaan kehamilan yang baik.
Salah satu cara agar perencanaan yang dilakukan dapat berhasil adalah dengan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dan aman.
Saat ini, alat kontrasepsi pun dapat digunakan secara temporer maupun permanen. Untuk alat kontrasepsi temporer, saat penggunaannya dihentikan, masih ada kemungkinan bagi Mama untuk hamil kembali.
Biasanya jika pasangan hanya ingin menunda kehamilan, akan lebih baik menggunakan alat kontrasepsi temporer.
Sedangkan alat kontrasepsi permanen adalah tindakan sterilisasi yang dapat membuat seseorang tidak dapat melakukan pembuahan lagi.
Cara yang satu ini dilakukan bagi pasangan yang memang sudah memutuskan untuk tidak akan menambah anak lagi.
Tak hanya memiliki beragam jenis, alat kontrasepsi juga tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain pil KB, suntik KB, implan atau susuk, IUD atau spiral, pembedahan vasektomi pada laki-laki dan juga pembedahan tubektomi pada perempuan.
Nah, dari sekian banyak jenis dan bentuknya, kira-kira bagaimana cara memilih alat kontrasepsi yang tepat dan aman?
Untuk menjawab segala keresahan Mama, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tipsnya!
1. Sebelum menggunakan alat kontrasepsi, pahami tujuan kamu dan pasangan
Bila kamu dan pasangan merupakan pengantin baru dan berencana untuk menunda kehamilan, maka sebaiknya pilihlah pil KB, kondom, atau metode konvensional yakni dengan menghitung masa subur melalui sistem kalender.
Selain dapat menunda kehamilan, alat kontrasepsi jenis pil KB juga bisa segera mengembalikan tingkat kesuburan sesaat setelah pemakaian alat kontrasepsi dihentikan.
Namun, jika kamu dan pasangan ingin menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mudah, pilihlah jenis kontrasepsi kondom.
Editors' Pick
2. Pilih yang sesuai usia kamu dan pasangan saat ini
Sebelum memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi, kamu dan pasangan perlu menentukan jenis kontrasepsi yang sesuai dengan umur dan perencanaan kehidupan kalian ke depan.
Bila kamu dan pasangan berusia 20-35 tahun dan ingin menunda kehamilan, kamu bisa menggunakan AKDR atau spiral. Begitupun bagi Mama yang baru saja melahirkan dan ingin memberikan jarak usia antar dua anak. Sebab spiral tidak akan menekan produksi ASI pada ibu yang sedang menyusui.
Sedangkan untuk kamu yang sudah berusia di atas 35 tahun dan enggan memiliki anak lagi, metode kontrasepsi yang bisa dilakukan adalah sterilisasi, berupa tubektomi untuk perempuan atau vasektomi untuk laki-laki.
3. Kenali kondisi tubuh dengan baik
Sebelum memilih alat kontrasepsi, kenali terlebih dahulu kondisi tubuhmu. Pada dasarnya, racikan alat kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, ada yang bersifat hormonal (seperti pil KB, KB Suntik, implan) dan non hormonal (seperti IUD dan kondom).
Pada beberapa orang, kontrasepsi hormonal akan mengganggu sistem kerja hormon sehingga dapat membuat perubahan pada tubuh, seperti kenaikan berat badan, sakit kepala, hingga perubahan siklus menstruasi.
Sedangkan alat kontrasepsi non hormonal tidak mengandung hormon sama sekali sehingga tidak ada efek samping yang dapat berpengaruh bagi tubuh.
Baca juga: Apa itu Alat Kontrasepsi Diafragma? Apa Manfaatnya?
4. Ukur tingkat efektivitas alat kontrasepsi
Meski bertujuan untuk merencanakan atau mengatur jarak kehamilan, namun nyatanya tidak semua alat kontrasepsi bisa mencegah perempuan untuk hamil.
Oleh karena itu, kamu dan pasangan perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan dari pemakaian alat kontrasepsi.
Misalnya, jika kamu dan pasangan benar-benar tidak mau hamil lagi, maka kontrasepsi yang bisa dipilih adalah metode sterilisasi karena sifatnya permanen, tubektomi pada perempuan atau vasektomi pada laki-laki.
5. Lakukan konsultasi dengan dokter
Terakhir dan yang paling penting adalah melakukan konsultasi dengan dokter. Bila kamu memiliki riwayat kesehatan yang bisa memengaruhi penggunaan salah satu metode kontrasepsi, sebaiknya jangan segan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan.
Dengan mengetahui riwayat kesehatan Mama, dokter bisa memberikan informasi mengenai pilihan kontrasepsi sejak masa kehamilan yang nyaman dan aman untuk digunakan.
Nah, itulah kelima tips memilih alat kontrasepsi yang tepat dan aman.
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan pertimbangan, ya!
Baca juga:
- Mengenal Jenis-jenis KB Beserta Efek Sampingnya
- Manakah Jenis Pil KB yang Aman untuk Ibu Menyusui?
- 10 Jenis KB Alami yang Ampuh Mencegah Kehamilan