ASI Terhenti atau Tak Lancar? Terapkan Proses Relaktasi!
Jangan berkecil hati Ma, tetaplah berusaha sebisa mungkin
7 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua Mama di luar sana pasti mendambakan ASI yang lancar dan eksklusif untuk setiap anaknya.
Namun akibat satu dan lain hal, tidak semua Mama dapat merasakan anugerah tersebut.
Salah satunya karena inverted pada payudara atau belum terstimulasinya payudara.
Pada dasarnya, semua Mama yang sudah memiliki anak pasti bisa mengeluarkan ASI, meskipun memang jumlahnya berbeda-beda.
Maka dari itu, bagi Mama yang belum bisa memberikan ASI yang cukup bagi Si Kecil, janganlah berkecil hati apalagi menyerah begitu saja.
Mama perlu melakukan berbagai cara agar Si Kecil bisa mendapatkan asupan ASI dari Mama.
Salah satu cara yang dapat Mama terapkan adalah proses relaktasi. Relaktasi dipercaya dapat mengeluarkan ASI yang tak lancar atau bahkan tak bisa keluar sebelumnya.
Ingin tahu lebih lengkap mengenai relaktasi?
Berikut Popmama.com telah merangkum 4 fakta yang perlu Mama ketahui!
1. Apa itu relaktasi?
Pada dasarnya, relaktasi adalah proses menyusui bayi kembali secara langsung ke payudara setelah kurun waktu tertentu (dapat beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa bulan).
Maka dari itu, relaktasi kerap kali dijadikan cara untuk mencukupi kebutuhan ASI anak-anak di medan perang.
Saat Mama mereka terbunuh, maka volunteer lain yang sudah pernah menyusui sebelumnya dapat membantu sang bayi untuk mendapatkan ASI yang cukup melalui proses relaktasi.
Meskipun begitu, namun ternyata relaktasi juga dapat diterapkan pada Mama yang ASInya tidak lancar.
Dengan begitu, maka si Kecil tak perlu mengkonsumsi susu formula sebagai penggantinya.
Editors' Pick
2. Proses melakukan relaktasi
Melakukan proses relaktasi memang tidaklah sulit untuk dilakukan, Mama hanya membutuhkan kesabaran dan juga dukungan dari orang-orang terdekat agar ASI dapat keluar dengan lancar.
Sebelum mencoba relaktasi, siapkanlah beberapa alat berikut ini:
- Botol susu
- Selang NGT untuk relaktasi
- Selotip
Setelah alat untuk relaktasi sudah tersedia, maka langkah pertama yang perlu Mama lakukan adalah dengan menyiapkan susu formula (jika ASI tidak keluar sama sekali).
Kemudian masukkan ke dalam botol susu tersebut. Lalu, pasang selang NGT yang diarahkan dari susu formula ke puting payudara Mama, tempel erat dengan selotip.
Jika sudah siap untuk menyusui, maka biarkan bayi mencari puting mama dan menyedot susu formula tersebut hingga seakan-akan dikeluarkan langsung dari payudara Mama.
Dengan stimulasi rangsangan dari mulut bayi tersebutlah, maka lama kelamaan ASI mama akan keluar dengan sendirinya.
Jika sudah mulai keluar, ganti susu formula sedikit demi sedikit dengan ASI.
3. Hal yang menggagalkan proses relaktasi
Meskipun Mama sudah melakukan tahapan relaktasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, namun apalah artinya jika Maman tidak diberikan dukungan oleh lingkungan sekitar.
Support system utama yang sangat Mama butuhkan adalah dari suami dan orangtua.
Tak hanya itu, asupan makanan untuk memperbanyak ASI juga perlu Mama konsumsi secara rutin.
Gaya hidup yang optimal juga harus mulai Mama terapkan dari sekarang agar ASI dapat keluar dengan lancar. Hindarilah hal-hal yang dapat membuat Mama stress atau emosi.
4. Selain relaktasi, coba terapkan pijat oksitosin
Saat proses relaktasi masih terus Mama terapkan, cara lain seperti pijat oksitosin juga perlu dilakukan agar mendukung program yang sedang Mama jalani tersebut.
Pijat oksitosin dapat dilakukan berdua dengan pasangan Mama yaitu Papa.
Caranya pun mudah, carilah tulang punuk (bagian menonjol di sekitar leher belakang), kemudian pijat ke arah luar dari atas hingga lima ruas tulang belakang atau batas tali bra.
Lakukanlah pijatan tersebut bersama Papa agar hormon oksitosin atau yang biasa dikenal dengan hormon cinta ini dapat terangsang dan menghasilkan ASI yang lancar untuk Si Kecil.
Nah, itulah keempat fakta mengenai relaktasi yang perlu Mama ketahui.
Percayalah, bahwa setiap Mama pada dasarnya dapat menyusui anaknya meskipun beberapa perempuan memang harus berusaha lebih kuat lagi daripada perempuan lainnya.
Ingat, perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil.
Tetap semangat, Ma!
Baca juga: Walau Sampai Lecet, 7 Artis Ini Tetap Berjuang Menyusui Anaknya
Baca juga: Penting! Mama Perlu Dukungan Suami Selama Menyusui
Baca juga: Merawat Payudara di Trimester Ketiga untuk Persiapan Menyusui