Istri Gilang Dirga Ceritakan Sedihnya ASI Deras Meski Sudah Keguguran
Saat kehilangan anaknya yang masih di dalam kandungan, Gilang Dirga tak sanggup mengazani
14 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar duka dari pasangan Gilang Dirga dan Adiezty Fersa mengenai gugurnya kedua calon anak mereka memang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu.
Namun duka tersebut ternyata masih amat dalam dirasakan oleh kedua pasangan romantis tersebut. Kisah sedih itu dibagikan oleh Gilang dan Adiez pada pasangan suami Istri Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama pada akun YouTube mereka.
Dalam video yang berdurasi 55 menit tersebut, Adiez mengaku bahwa dirinya amat sedih ketika tahu bahwa air susunya masih deras mengalir namun sang Anak sudah pergi meninggalkan dirinya.
Bukan hanya Adiez, Gilang Dirga pun mengaku bahwa dirinya tak sanggup mengazani jenazah sang Anak karena menahan air mata.
Tak sampai di situ, masih banyak fakta menarik lainnya terkait kisah sedih dari pasangan Gilang dan Adiez saat ditinggalkan calon anak keduanya.
Berikut ini, Popmama.com merangkum 3 informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Kehilangan anak pertamanya tidak seberat kehilangan anak kedua
Pada akun YouTube Ussy Andhika Official, Gilang dan Adiez seakan lega menumpahkan segala cerita pilu yang selama ini tidak mereka publikasikan kepada publik.
Gilang juga sempat mengatakan bahwa kehilangan anak keduanya ini lebih berat dibandingkan kehilangan anak pertamanya.
Mengapa?
"Jujur sebenarnya kehilangan anak yang pertama ini tidak seberat kehilangan anak yang kedua karena sudah ada bentuknya, sudah beberapa kali saya lihat juga," ungkap Gilang Dirga.
Dalam video tersebut, Gilang dan Adiez juga menceritakan awal mula kejanggalan yang terjadi pada calon bayi mereka.
"Awalnya, pada usia kandungan 7 minggu kita baru mulai tahu ada kejanggalan, karena detak jantung bayi tidak beraturan," ungkap Adiez, sang Istri.
"Begitu divonis kelainan jantung bawaan bayi, kita bingung karena kita nggak ada riwayat jantung. Tapi ternyata bukan dari orangtua, maksudnya itu bawaan bayinya karena pas pembuahan, sel telur dan sel spermanya tidak terbuahi dengan sempurna sampai akhirnya kena di jantungnya," tambahnya lagi.
Kejanggalan tersebut tidak serta merta langsung dipercaya oleh pasangan tersebut. Mereka justru mencari dokter lain hingga menemukan jawaban yang pasti.
Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan sudah menghampiri 4 dokter dan 1 profesor untuk menangani sang Anak.
"Saya tuh sampe gini,nak maunya apa sih nak? Ayo dong kamu maunya apa sayang. Ngomong gitu sampai nangis-nangis," kenang Gilang.
Ketika menemui profesor untuk mengecek detak jantung si Kecil, ternyata inilah yang menjadi jawabannya.
"Dokter sampai bilang, kalau dipertahankan janin ini di dalam perut, kemungkinannya pertama dia tidak akan berkembang di bulan ketujuh dan itu akan berbahaya bagi Ibunya. Pilihan kedua, yaudah nggak apa-apa kalau memang dia mau dilahirkan sekarang juga, akan lebih baik juga untuk keduanya," ujar Gilang.
2. Calon bayinya yang berusia 5 bulan dilahirkan paksa saat anniversary pernikahan Gilang dan Adiez
Ketika tiba saatnya si jabang bayi harus dikeluarka secara paksa pada usianya yang ke-5 bulan, Gilang dan Adiez pun menyadari bahwa hari itu adalah hari jadi pernikahan mereka.
"Saat anniversary, kita malah ke rumah sakit untuk melahirkan Ace (nama anak mereka)," ujar Adiez sedih.
Bukan hal yang mudah, ternyata Adiez perlu di induksi 3 hari untuk mengeluarkan bayi malangnya tersebut.
"Melahirkannya juga nggak bisa caesar, harus normal, jadi saya harus diinduksi dulu dari tanggal 18 sampai 21," papar Adiez
Setelah dilahirkan dan dinyatakan meninggal, pasangan yang satu ini pun berusaha untuk ikhlas. Sebagai Papa, Gilang pun memandikan dan menguburkan sang Anak sebagaimana mestinya.
"Pas dimandiin itu saya liatin lagi, terus pas mau nguburin ke dalam, saya nggak kuat mau ngazanin. Saya bener-bener pecah di situ," kenangnya haru.
3. Adiez ungkap sedihnya keguguran saat ASI-nya masih deras
Setelah mengalami keguguran selama 2 kali, Gilang dan Adiez mengaku bahwa mereka memiliki ketakutan sendiri jika nantinya dikaruniai anak.
Adiez bahkan sempat bercerita mengenai kesedihannya ketika tahu bahwa air susunya deras meski sang Anak telah tiada.
"Waktu itu sih yang nyesek gini, jadi waktu itu saya nemenin Gilang keluar kota terus kebetulan saya sekali kelupaan pakai bebat. Kan saya udah memproduksi ASI nih walaupun bayinya nggak ada, terus besokannya jadi kayak orang nyapih gitu keras, terus saya demam dan yang nyesek itu ASI-nya netes," ungkapnya sedih.
"Jadi nyeseknya gitu, ya Allah ASI saya keluar tapi nggak bisa ngasih," tutup Adiez.
Dilansir dari laman verywellfamily.com, ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk menghentikan produksi ASI setelah keguguran.
Berikut diantaranya:
- Gunakan sport bra secara rutin
- Hindari menstimulasi puting dengan cara memijatnya
- Kompres dengan air dingin untuk meredakan nyeri dan pembengkakan
- Hindari mandi dengan air panas karena dapat memicu produksi ASI
- Konsumsi obat yang mengandung ibuprofen (setelah mendapatkan izin dari dokter)
Nah, itulah ketiga informasi menarik terkait kesedihan Gilang Dirga dan istri saat merelakan kedua anaknya pergi.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua dan tetap semangat!
Baca juga:
- Dua Kali Keguguran, Gilang Dirga dan Istri Promil Anak Kembar
- Faktor Pembuahan Tidak Sempurna, Istri Gilang Dirga Keguguran Dua Kali