Manfaat ASI bagi Bayi dan Ibu Menyusui Beserta Kandungan Baiknya
Tak hanya untuk bayi, ternyata Mama pun bisa mendapatkan manfaatnya, lho!
25 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Para ahli telah sepakat bahwa tidak ada satupun asupan nutrisi yang lebih baik untuk bayi selain Air Susu Ibu atau ASI.
Tak main-main, ASI diketahui mengandung banyak zat penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya.
Mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai mineral penting lainnya. Tak hanya bermanfaat untuk bayi, ternyata Mama yang sedang menyusui pun dapat merasakan manfaat ASI.
Lantas, apa saja manfaat ASI bagi bayi dan ibu menyusui? Kandungan apa yang terdapat di dalamnya hingga baik untuk Mama dan si Kecil?
Nah, untuk menjawab itu semua, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa ulasan pentingnya.
Editors' Pick
1. Kandungan baik yang terdapat di dalam ASI
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ASI dipercaya sebagai sumber gizi terbaik bagi bayi.
Pasalnya, ASI diketahui mampu menangkal infeksi, peradangan, mematangkan sistem kekebalan tubuh, serta memacu perkembangan organ dalam.
Dilansir dari jurnal ilmiah pediatri berjudul Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors, berikut beberapa kandungan baik yang terdapat dalam ASI:
- ASI mengandung kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang keluar pertama kali dari payudara Mama sesaat setelah melahirkan. Warnanya agak kekuningan dan hanya diproduksi di 3-4 hari pertama pasca persalinan.
Kolostrum ini sangat penting bagi kekebalan tubuh bayi. Tidak heran beberapa Mama merasa sedih ketika tidak bisa segera memberikan ASI, karena kondisi bayi yang harus dirawat dalam inkubator atau penanganan khusus lainnya.
Kolostrum mengandung sekretori IgA dan laktoferin, dua senyawa penting dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi.
Kandungan laktosa atau gula susu dalam kolostrum sangat rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa kolostrum memiliki fungsi utama sebagai pembangun kekebalan tubuh.
- Protein juga terdapat pada ASI
Dalam ASI, protein yang terkandung di dalamnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu whey dan kasein. Whey mengambil porsi lebih besar yaitu sekitar 60 persen, sementara kasein 40 persen.
Whey protein bersifat mudah cerna sehingga penyerapannya lebih optimal. Dalam protein ini terkandung juga lisozim dan bifidus faktor, yang berfungsi untuk memerangi bakteri jahat dalam sistem pencernaan bayi.
Protein whey tidak bisa diperoleh bayi dari susu sapi. Protein dalam susu sapi berupa kasein yang bersifat makronutrien, sehingga tidak mudah cerna.
Inilah alasannya bayi berusia di bawah satu tahun tidak diperkenankan mengonsumsi susu sapi segar. Sistem metabolismenya belum sanggup mencerna zat gizi bersifat makro dengan mudah.
- Lemak baik yang terkandung dalam ASI
Asam lemak tak jenuh rantai panjang yang terkandung dalam ASI setara dengan khasiat omega-3 dan omega-6. Fungsi omega-3 (terutama DHA) sangat baik untuk perkembangan otak anak.
Jadi sebelum si Kecil mendapatkan omega-3 tambahan dari salmon, kacang-kacangan, dan bahan makanan lainnya, Mama sudah memberikannya dalam kadar tinggi melalui ASI.
- ASI mengandung karbohidrat
Karbohidrat sederhana yang terkandung dalam ASI berupa gula susu atau laktosa. Kadar laktosa ini paling rendah dibandingkan makronutrien lainnya.
Tapi pada Mama yang produksi ASI-nya membanjir, kadar laktosa semakin meningkat. Karbohidrat sangat dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya.
- Mikronutrien penting dan hormon pertumbuhan pada ASI
Selain makronutrien utama, ASI juga mengandung zat gizi mikro yang tak kalah penting. Setidaknya terdapat lima macam vitamin yaitu A, B1, B2, B6, B12, dan D.
Kandungan mineral penting seperti iodine, sodium, dan magnesium juga dapat terpenuhi dari ASI. Untuk membantu proses pertumbuhan, ASI juga mengandung sejumlah hormon pertumbuhan penting seperti EGF, IGF, dan NGF.
2. Manfaat ASI eksklusif bagi bayi
ASI adalah makanan bayi yang dihasilkan oleh Mama secara alami dan sempurna. Memberikan ASI sama saja dengan memberikan nutrisi optimal bagi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi:
- Dapat meningkatkan imunitas tubuh bayi
ASI memiliki antibodi yang membantu sang Bayi melawan virus dan bakteri, antibodi ini berada di kolostrum.
Kolostrum menyediakan jumlah Imunoglobulin A (IgA) yang tinggi serta beberapa antibodi lainnya. Ketika Mama terpapar virus atau bakteri, IgA mulai memproduksi antibodi.
Antibodi ini kemudian tercampur ke dalam ASI dan diteruskan ke bayi saat menyusu. IgA dapat melindungi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.
Jika Mama sakit flu kemudian menyusui sebenarnya IgA dapat memberi antibodi yang membantu bayi melawan virus yang menyebabkan penyakit.
Walaupun begitu, jika Mama sakit, mama tetap harus selalu menerapkan kebersihan yang ketat. Susu formula tidak memberikan antibodi, sejumlah penelitian menunjukan bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
Namun jika Mama sakit, mama tetap perlu menjaga kebersihan ya seperti mencuci tangan sesering mungkin dan coba untuk tidak menularkan kepada bayi.
- Dapat meningkatkan berat badan bayi
Memberikan ASI kepada anak dapat meningkatkan berat badan dalam skala yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kecilnya.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa tingkat obesitas 15-30 persen lebih rendah pada bayi yang diberikan ASI, dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.
Jangka waktu memberikan ASI juga penting, karena setiap bulan memberikan ASI mengurangi risiko si Bayi obesitas pada masa depannya sebesar 4 persen.
Hal ini memungkinkan karena perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang disusui memiliki jumlah bakrteri usus bermanfaat yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penimbunan lemak.
Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak hormon leptin daripada bayi yang diberikan susu formula.
Leptin adalah hormon utama untuk mengatur nafsu makan dan penimbunan lemak pada tubuh bayi.
Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan ASI-nya, Mereka dapat berhenti menyusui jika sudah kenyang yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.
- Dapat membuat bayi lebih cerdas
Beberapa penelitian menunjukkan perbedaan dalam perkembangan otak bayi yang diberikan ASI dan yang diberikan susu formula.
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh keintiman secara fisik, sentuhan dan kontak mata yang terkoneksi saat menyusui.
Bayi yang diberikan ASI memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dan memiliki kemungkinan yang kecil untuk mengalami masalah dengan perilaku dan pembelajaran seiring dengan bertambahnya usia mereka.
Efek yang paling menonjol terlihat pada bayi yang prematur, karena bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah perkembangannya.
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa menyusi lebih memiliki efek positif yang signifikan terhadap perkemabangan otak jangka panjangnya.
- Dapat membuat vaksin lebih efektif pada bayi
Bayi yang diberikan ASI sejak dini memiliki respons terhadap vaksinasi untuk menjadi sebuah antibodi yang lebih baik daripada bayi yang hanya diberikan susu formula.
Vaksinasi melindungi bayi dari penyakit serius dan komplikasi penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, kejang-kejang, amputasi lengan atau tungkai, kelumpuhan anggota badan, kerusakan otak, bahkan kematian.
Jika bayi tidak diberi vaksin, mereka dapat menyebarkan penyakit kepada bayi lain atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penerima transplantasi dan orang-orang yang mengidap penyakit kanker.
Vaksin dapat mencegah komplikasi jangka panjang dan bahkan kematian bagi orang yang rentan terhadap penyakit ini.
- Dapat mencegah risiko sindrom mati mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) adalah masalah yang sering menghantui mama baru. Banyak kisah tentang ini yang menghancurkan hati mama. Tetapi, sulitnya SIDS tidak diketahui benar penyebabnya.
Namun, ini sudah terbukti bahwa menyusui dapat menurunkan risiko SIDS sebanyak 50 persen setelah 1 bulan, dan risiko menurun 36 persen pada tahun pertama si Bayi.
- Dapat mencegah alergi pada bayi
Karena sistem pertahanan tubuh bayi masih sangat rendah, maka ia rentan terkena alergi. Risiko alergi semakin meningkat jika mama dan papa mewariskan risiko alergi.
Tetapi, menyusui eksklusif selama minimal 3-4 bulan dapat memberikan penurunan risiko asma, dermatitis atopik, dan eksim 27-42 persen, lho!