Tren Makan Plasenta Sendiri Usai Melahirkan, Apakah Bermanfaat?
Ketahui manfaat, risiko, dan cara mengonsumsinya
3 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mendengar mengenai tren plasenta yang dimakan usai melahirkan? Hal tersebut juga pernah dilakukan oleh bintang Hollywood, Hilary Duff.
Aktivitas memakan plasenta tersebut biasa disebut placentophagy.
Bagi orang-orang yang percaya, mengonsumsi plasenta usai melahirkan dipercaya dapat memberikan begitu banyak manfaat bagi kondisi perempuan usai melahirkan.
Nah, untuk mengetahui lebih lengkap mengenai tren yang satu ini, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta pentingnya.
1. Tren yang berasal dari Cina
Tradisi makan plasenta sendiri usai melahirkan atau yang disebut dengan placentophagy belakangan ini sedang populer.
Placentophagy awalnya berasal dari pengobatan Cina kuno, di mana organ tersebut akan digunakan untuk membantu mengatasi kondisi medis seperti masalah ketidaksuburan dan penyakit hati.
Ada beberapa cara mengonsumsi plasenta sendiri usai melahirkan, misalnya dijadikan suplemen (enkapsulasi), dimasak menjadi sebuah hidangan, atau bahkan memakannya mentah-mentah.
Editors' Pick
2. Bagaimana cara mengonsumsi plasenta yang baru saja dikeluarkan setelah persalinan?
Selain mengonsumsinya dengan beberapa cara yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa cara lain yang dapat Mama lakukan untuk mengonsumsi plasenta.
Antara lain yakni dengan cara dikeringkan, ditumbuk menjadi bubuk, lalu dimasukkan ke dalam kapsul, atau bahkan memakannya mentah saat di ruang persalinan.
Perlakukan plasenta sama halnya seperti produk daging-dagingan. Plasenta bisa juga membusuk jika tidak disimpan dengan benar.
Jika belum mau diproses, disarankan untuk memasukkannya ke dalam freezer. Mengonsumsi plasenta yang dijadikan pil bisa diproses di rumah.
Namun sebelumnya, Mama harus mengetahui teknik memrosesnya secara benar dengan bertanya ke dokter.
Jika ingin memasaknya, pastikan plasenta matang secara menyeluruh.
Meski begitu, tetap saja ada beberapa perempuan yang memakannya secara mentah saat di ruang persalinan, namun mengingat pengolahan plasenta sama seperti daging, jadi disarankan untuk tidak melakukannya.
Pengonsumsian secara mentah berisiko bisa membuatmu terinfeksi. Mengenai status keamanannya, pengonsumsian plasenta tampaknya tidak membawa risiko.
Namun, ada pula beberapa kasus perempuan yang mengalami efek negatif usai mengonsumsi plasenta seperti gelisah atau pusing.
Apabila Mama tertarik mencoba metode ini, disarankan untuk mengosultasikannya terlebih dahulu ke dokter, ya.