Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengatasi Puting Susu Gatal saat Menyusui
Jangan sampai proses menyusui Mama dan si Kecil terganggu ya!
19 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian Mama mungkin mengalami keluhan saat menyusui mulai dari luka lecet, hingga puting terasa gatal. Kondisi ini pastinya membuat aktivitas menyusui menjadi tidak nyaman, bukan?
Jika puting susu terasa gatal bisa saja menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dengan payudara Mama.
Apalagi bila gatalnya berada tepat di puting atau di dalam puting. Pasti Mama menjadi sangat tidak nyaman saat menyusui si Kecil.
Pada umumnya, rasa gatal itu disebabkan oleh beberapa hal. Kira-kira apa saja ya penyebabnya? Bagaiamana cara mengatasinya?
Bisakah Mama mencegahnya? Nah, untuk menjawab semua pertanyaan di atas, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Penyebab puting susu gatal saat menyusui
Dilansir dari Medical News Today, gatal pada puting payudara disebabkan oleh beberapa faktor. Bisa diakibatkan oleh kulit kering, atau bahkan akibat kanker. Rasa gatal yang timbul pun bisa berbeda-beda tingkat keparahannya. Namun secara umum, puting susu yang gatal saat menyusui disebabkan oleh 6 hal, diantaranya ialah iritasi, masitis, sariawan puting, dermatitis kontak, let-down reflex, serta pelekatan yang kurang tepat.
Untuk mengetahui penyebabnya lebih dalam lagi, berikut beberapa informasinya:
- Kulit pecah-pecah dan iritasi
Kulit pecah-pecah menyebabkan puting gatal saat menyusui. Hal ini terjadi karena pada awalnya jaringan puting sangatlah sensitif.
Mama yang baru menyusui mungkin agak terkejut dengan kuatnya bayi saat mengisap susu.
Akibatnya kulit puting pun pecah-pecah dan teriritasi. Hal ini biasanya terjadi pada Mama yang memiliki kulit sensitif.
Mama yang memiliki riwayat eksim juga mungkin bisa kena eksim lagi karena putingnya mengalami iritasi.
- Mastitis
Mastitis adalah peradangan di jaringan payudara yang dalam dan biasanya disebabkan oleh bakteri.
Mastitis dapat muncul tiba-tiba, seringkali di minggu-minggu awal menyusui. Mastitis juga bisa menyebabkan rasa gatal dan nyeri baik pada kulit dan di dalam jaringan payudara.
Beberapa perempuan mengalami sensasi perih dan payudaranya mungkin terasa hangat saat disentuh.
Tak cuma itu, mastitis juga bisa menyebabkan demam tinggi. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik penanganan mastitis.
- Sariawan puting
Sariawan puting adalah infeksi jamur di puting atau payudara.
Ini sangat umum terjadi pada ibu yang menyusui dan dapat menyebabkan rasa gatal dan nyeri pada puting serta di dalam payudara.
Jika sudah mengalami sariawan puting biasanya akan sulit menemukan sumber rasa sakit.
Terlebih, rasa sakit bisa berubah atau bahkan bertambah buruk seiring berjalannya waktu.
Sariawan akan berlanjut bila kondisi puting atau payudara hangat dan basah.
Sariawan bisa terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
- Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah rasa sakit dan gatal yang terjadi setelah terpapar iritasi kulit.
Beberapa Mama mengalami dermatitis kontak di puting pada minggu-minggu awal menyusui ketika tubuh menyesuaikan diri dengan kontak yang sering dengan mulut bayi.
Ketika seorang Mama mengalami dermatitis kontak, gatal hanya akan terjadi pada bagian puting yang bersentuhan dengan mulut bayi.
Terkadang putingnya menjadi merah atau bersisik.
- Let-down reflex
Let-down reflex membantu ASI keluar dari puting. Mendengar tangisan bayi atau bahkan memikirkan bayi dapat memicu let-down reflex.
Beberapa ibu menyusui juga mengalami hal ini ketika makan terlambat atau jika persediaan ASI-nya berlebihan.
Setiap Mama akan mengalami let-down reflex secara berbeda. Tapi, kadang let-down reflex ini bisa menyebabkan gatal-gatal di puting atau payudara.
Akan tetapi perlu diingat rasa gatal yang berlangsung beberapa menit atau jam bisa jadi bukan karena let-down reflex melainkan hal lainnya.
- Pelekatan dan posisi menyusui yang kurang tepat
Menyusui bisa dibilang merupakan keterampilan yang membutuhkan waktu bagi seorang Mama dan seorang bayi untuk menguasainya.
Ketika mulut bayi menempel ke payudara dengan tidak benar atau berada dalam posisi yang memberikan tekanan tidak tepat pada puting, hal itu dapat mengiritasi puting.
Gatal karena latch on atau posisi pelekatan yang kurang tepat sering terjadi pada minggu-minggu awal menyusui. Biasanya, gatal di puting akan hilang dengan sendirinya karena seorang Mama sudah bisa menyusui dengan nyaman.
Jika merasa posisi menyusui masih belum tepat, jangan segan berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi ya, Ma.
2. Cara mencegah puting susu gatal saat menyusui
Setelah mengetahui penyebab gatalnya puting susu saat menyusui, berikut beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi:
- Jaga payudara tetap kering
Letakkan bantalan payudara di dalam bra untuk merendam air susu yang masih mengalir atau bocor dari puting.
Mama juga dapat menggunakan bedak antijamur untuk digunakan di bawah payudara, agar area tersebut tetap kering dan tidak mudah terkena jamur.
- Bersihkan payudara dan puting setelah menyusui
Gunakan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat untuk membersihkan payudara setelah menyusui si Kecil.
Cara ini membantu untuk mengeluarkan air liur bayi yang dapat mengiritasi kulit payudara jika dibiarkan lama.
Cara ini juga merupakan cara terbaik untuk menjaga payudara dan puting tetap bersih, sehingga terhindar dari gangguan gatal.
Gunakan pelembap di puting
Jika puting Mama cenderung kering dan pecah-pecah, oleskan pelembap bayi, tapi sebelumnya cucilah puting Mama terlebih dahulu ya.
- Gunakan pakaian longgar
Bra dan pakaian ketat bisa menyebabkan iritasi kulit jika Mama mengalami eksim, jadi pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman.
Pilih kain alami seperti katun, karena memungkinkan adanya sirkulasi udara yang dapat Mama rasakan pada payudara dan juga menyerap keringat.
- Pertahankan jadwal menyusui yang tetap
Buat jadwal menyusui pada si Kecil, karena hal ini memungkinkan Mama untuk menguras payudara pada waktunya dan mencegah penumpukan susu dan pembengkakan payudara.
Selain itu, jika si Kecil sudah mulai disapih, maka lakukan secara bertahap sehingga Mama tidak memiliki penumpukan susu secara tiba-tiba di payudara.