Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum, Ini Lho Ma!
Salah paham bisa mengakibatkan salah penanganan lho, Ma!
12 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sering mendengar istilah baby blues, yakni masalah psikologis yang biasa dialami oleh beberapa perempuan pasca melahirkan.
Meskipun sama-sama menyerang kondisi psikologis, namun nyatanya banyak orang yang menganggap bahwa baby blues sama dengan depresi postpartum.
Padahal, kedua masalah psikologis ini adalah dua hal yang berbeda. Gejalanya memang serupa namun baby blues dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi postpartumhingga tiga kali lipat lho!
Penasaran apa saja perbedaan baby blues dan depresi postpartum?
Berikut Popmama.com telah merangkum lima faktanya!
1. Perbedaan gejala
Baby blues biasanya ditandai dengan perubahan emosi yang cukup signifikan pada perempuan pasca melahirkan.
Perubahan emosi tersebut terlihat dari naik turunnya emosi, rasa sedih, mudah lupa, mudah tersinggung dan stres ketika bayi lahir.
Perempuan yang mengalami baby blues juga sering menangis dan sering merasa cemas karena takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik.
Postpartum depression (PPD) memiliki gejala yang lebih serius. Perempuan dengan PPD biasanya merasa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan.
Ia juga bisa mengalami kesulitan tidur atau justru tidur berlebihan. Selain itu, perempuan yang mengalami PPD akan merasakan kelelahan yang berarti dan tidak berenergi meskipun sudah beristirahat dengan cukup.
Editors' Pick
2. Perbedaan durasi gejala
Baby blues biasanya hanya dialami beberapa hari dan paling lama bertahan hingga dua minggu. Sementara gejala PPD dialami paling sedikit satu bulan dan dapat bertahan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Maka dari itu, jika sudah mengalami gangguan psikologis lebih dari satu bulan, ada baiknya jika Mama segera memeriksakan kondisi kesehatan mental ke dokter ataupun psikolog.
3. Perbedaan kemunculan gejala
Gejala baby blues umumnya muncul mulai dari 2-3 hari setelah melahirkan. Sementara PPD biasanya muncul pada bulan kedua atau ketiga setelah melahirkan.
Akan tetapi, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (DSM-V) yang merupakan panduan penentuan diagnosis gangguan mental, gejala PPD dapat muncul sejak masa kehamilan perempuan.
4. Perbedaan penyebab
Baby blues dipercaya lebih disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami perempuan setelah melahirkan, dan intensitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.
Sementara PPD lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor psikososial seperti stres berlebih yang dialami oleh Mama.
Stres tersebut berkombinasi dengan perubahan hormon, situasi kehidupan yang sulit seperti kesulitan ekonomi, dan berbagai masalah lainnya.
5. Perbedaan tingkat keparahan
Baby blues merupakan gangguan yang lebih ringan dibandingkan PPD. Hal tersebut dikarenakan baby blues tidak sampai mengganggu kemampuan Mama dalam mengasuh anaknya.
Meskipun Mama merasa sedih dan tidak berdaya selama beberapa hari, namun perempuan yang menderita baby blues masih bisa mengurus bayinya.
Berbeda dengan Mama yang mengalami PPD, yang gangguannya lebih serius. Perempuan dengan PPD mengalami gejala-gejala depresi klinis.
Gejala-gejala tersebut membuat Mama dengan PPD merasa harga dirinya rendah, tidak mampu menjadi orangtua yang baik, dan ada juga yang menghindari bayinya.
Nah, itulah kelima perbedaan baby blues dan depresi postpartum.
Meskipun terlihat sama dari luar, namun ternyata jauh di dalamnya kedua gangguan psikologis tersebut sangatlah berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Maka dari itu, sebelum terlambat segeralah atasi masalah tersebut. Pasalnya, gangguan baby blues dan postpartum depression bukan hanya mengganggu aktivitas Mama namun juga mengganggu perkembangan si Kecil.
Baca juga:
- Hati-Hati, Ini 5 Penyebab Depresi saat Hamil!
- Apakah Mama akan Mengalami Depresi Postpartum pada Kehamilan Kedua?
- Depresi Pasca Melahirkan, Sosialita Ini Akhiri Hidup Bersama Bayinya