Pukul Berapa Biasanya Bayi Akan Lahir? Ini Jawaban Para Ilmuwan!
Ternyata, kebiasaan melahirkan pada waktu tersebut sudah turun temurun dilakukan oleh nenek moyang
14 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama bertanya-tanya mengapa banyak bayi lahir pada malam hari?
Coba perhatikan, kebanyakan Mama yang melahirkan secara normal akan melahirkan bayinya pada tengah malam.
Entah bagaimana, walaupun Mama sudah membuat rencana kelahiran sebelumnya, namun bayi akan selalu ingin dilahirkan pada malam hari.
Mengapa ini dapat terjadi? Lalu, bagaimana cara membuat rencana persalinan?
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya.
Editors' Pick
1. Mengapa bayi lebih sering lahir pada malam hari?
Sebuah studi baru-baru ini, yang dilakukan oleh City, University of London, telah menjelaskan mengapa bayi sering lahir di malam hari.
Para peneliti menjelaskan bahwa ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi waktu kelahiran bayi.
Mereka berteori bahwa evolusi manusia lah yang menjadi alasan mengapa lebih banyak ibu yang melahirkan di malam hari daripada siang dan sore hari.
Mereka juga menjelaskan bahwa leluhur kita biasanya aktif pada siang hari, dan beristirahat bersama pada malam hari.
Bermula dari rutinitas dan kebiasaan tersebut, akhirnya manusia pun berevolusi untuk melahirkan di malam hari karena dianggap jauh lebih aman.
Para ilmuwan menambahkan bahwa kelahiran biasanya terjadi antara jam 1 pagi sampai 7 pagi. Sedangkan waktu puncak kelahiran biasanya sekitar jam 4 pagi.
2. Bagaimana cara membuat rencana persalinan?
Agar Mama dapat lebih mempersiapkan proses kelahiran si Kecil, maka penting bagi ibu hamil untuk membuat rencana persalinan jauh-jauh hari.
Pada dasarnya, rencana persalinan adalah daftar lengkap preferensi Mama selama persalinan, termasuk diberi obat penghilang rasa sakit, memilih antara operasi caesar atau kelahiran alami, menginduksi persalinan, dan lain sebagainya.
Membuat rencana persalinan merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, dengan membuat rencana persalinan, proses kelahiran bayi dapat lebih lancar dan dokter pun akan mengetahui preferensi Mama.
Nah, untuk mempermudah, berikut adalah beberapa hal yang perlu Mama tulis saat membuat rencana persalinan:
- Pendamping persalinan
Sebutkan siapa yang Mama inginkan sebagai pendamping persalinan.
Apakah Mama ingin orang tersebut tetap menemani sepanjang waktu, atau ada prosedur tertentu dimana Mama ingin ia keluar dari ruang bersalin?
Apakah Mama ingin bicara ke pendamping secara pribadi tentang intervensi yang disarankan? Dan apakah Mama ingin pendamping tetap bersama bila bedah sesar dibutuhkan?
- Posisi melahirkan
Sebutkan posisi mana yang ingin Mama gunakan selama persalinan dan kelahiran bayi.
Sebutkan juga seberapa banyak Mama ingin bergerak aktif. Apakah Mama ingin tetap di posisi tegak dan selama mungkin leluasa bergerak?
Atau mungkin Mama lebih suka di posisi tegak di tempat tidur dengan punggung ditopang bantal? Mama bisa spesifikasikan kalau ingin berbaring miring, berlutut, atau berjongkok.
- Pereda sakit
Sebutkan jenis pereda sakit yang ingin Mama gunakan beserta urutannya, misalnya Mama menginginkan pethidine sebelum epidural.
Mama bisa sebutkan teknik pernafasan, relaksasi, air, dan pijat sebagai pereda sakit. Dan bila ada jenis pereda sakit yang ingin Mama hindari, pastikan untuk menuliskannya.
- Mempercepat persalinan
Bila persalinan menjadi lambat atau sangat lama, intervensi apa yang Mama ingin dokter gunakan untuk mempercepatnya?
Atau Mama ingin menunggu persalinan terjadi secara alami?
- Kolam untuk melahirkan
Bila rumah sakit atau bidan memiliki kolam, atau bila Mama membelinya untuk digunakan di rumah sebagai salah satu metode persalinan, maka tuliskan apakah Mama ingin menggunakan kolam tersebut sebagai pereda sakit, untuk melahirkan, ataukah tidak.
- Perlengkapan lain
Rumah sakit atau klinik bersalin mungkin memiliki bola fitnes, matras, atau beanbag untuk digunakan selama persalinan.
Atau Mama merasa perlu membawanya dari rumah. Buat catatan perlengkapan yang ingin gunakan.
- Monitor detak jantung bayi
Dokter biasanya akan memonitor detak jantung bayi, sekitar tiap 15 menit, menggunakan alat yang dipegang tangan.
Tulis bila Mama ingin bidan melakukannya atau mungkin menginginkan monitoring magnetik yang dipasangkan pada pinggang.
- Bantuan kelahiran
Mama mungkin ingin memberitahukan keinginan Mama tentang penggunaan forceps atau ventouse pada akhir persalinan, bila Mama membutuhkan bantuan untuk melahirkan.
Atau ingin melihat apa yang dokter atau bidan rekomendasikan ketika waktunya tiba nanti.
- Tahap ketiga (mengeluarkan plasenta)
Bila melahirkan di rumah sakit, kemungkinan Mama akan ditawarkan injeksi untuk mempercepat kelahiran plasenta, yang disebut managed third stage.
Mama bisa memilih menggunakan injeksi atau lebih suka menjalani tahap ketiga secara alami tanpa obat.
Bila Mama memiliki keinginan kuat agar tali pusar dipotong oleh pendamping persalinan, sebutkanlah. Mama juga bisa tuliskan bila lebih memilih menunda pemotongan tali pusar.
- Kontak kulit dengan bayi
Mama ingin bayi ditempatkan langsung di atas perut setelah lahir, atau ingin bayi dibersihkan lebih dulu sebelum diserahkan kepada Mama?
- Menyusui bayi
Perjelas tentang apakah Mama ingin menyusui atau menggunakan botol susu. Juga tuliskan bila Mama mengizinkan bayi minum susu formula, atau tidak membolehkannya.
- Situasi tidak terduga
Mama bisa tuliskan apa yang diinginkan bila bayi harus menjalani perawatan khusus.
Apakah Mama ingin sebisa mungkin bersama bayi dan dipindah ke rumah sakit lain bila dibutuhkan?
Nah, itulah beberapa fakta mengenai alasan mengapa bayi lebih sering lahir pada malam hari.
Terlepas dari itu semua, selama proses kelahiran kebanyakan perempuan memang merasa seperti kehilangan kontrol.
Namun, rencana persalinan dapat sangat membantu Mama untuk tetap fokus dan tetap tenang meski berada pada saat-saat yang tidak diharapkan.
Baca juga:
3. Bagaimana jika posisi bayi sungsang sebelum lahir?
Jika posisi bayi sungsang sebelum lahir, sebaiknya ibu hamil melakukan posisi membungkung dengan kaki tertekuk persis seperti bersujud dan dada menempel pada lantai, kepala menghadap ke kanan. Angkat panggul dan atur pernapasan.
Berikan afirmasi positif kepada bayi yang berada di dalam kandungan mama.
"Nak, bantu Mama. Kita akan segera bertemu. Kamu pasti bisa ya sayang."
Katakan kalimat penyemangat bagi bayi yang masih berada di dalam perut mama.
Baca juga: Inilah 5 Cara Mengatasi Bayi Sungsang