3 Tradisi Melahirkan Unik di Suku Pedalaman Indonesia
Melahirkan di semak-semak hingga dipisah dengan suami, lho!
17 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan merupakan salah satu tugas paling berat dari seorang perempuan. Selain melawan rasa sakit yang luar biasa, taruhan mereka adalah nyawa. Jadi, nggak sedikit seorang ibu akhirnya meninggal saat melahirkan.
Di era modern saat ini, terutama daerah kota, proses melahirkan sudah dipermudah dengan alat-alat canggih dan bantuan dari dokter atau bidan.
Namun, ada yang unik dari kebiasaan suku-suku pedalaman di Indonesia, nih. Alias, perempuan melahirkan bukan dibantu, tapi malah diasingkan dan dijauhkan dari suaminya.
Penasaran dengan tradisi unik apa saja yang dilakukan oleh suku pedalaman di Indonesia saat melahirkan? Berikut simak penjelasan Popmama.com di bawah ini dan bisa jadi sumber informasi baru untukmu, lho!
Editors' Pick
1. Suku Korowai: Melahirkan Sendirian di Pengasingan
Suku Korowai merupakan wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya Papua yang masih memegang teguh tradisi di dalam hutan. Biasanya, ibu hamil akan diasingkan sendiri di dalam hutan tanpa ada seorang pun.
Bagi tradisi suku Korowai, ibu hamil merupakan sakit karena terkena roh jahat. Penyakit ini bisa menyebar ke orang lain di sekitarnya, termasuk suami dan anak-anaknya.
Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran penyakit, mereka yang sedang hamil harus tinggal di hutan atau rumah pohon. Hal ini dinyatakan langsung oleh suku Korowai bahwa pengasingan tersebut bertujuan untuk menguji keberanian dan ketangguhan ibu hamil.
Mereka percaya bahwa ibu hamil bisa hidup di hutan sendirian, maka dia akan melahirkan anak yang sehat dan kuat.
Dalam kasus ini, kabarnya banyak ibu yang meninggal saat melahirkan karena tak ada yang membantunya.
2. Suku Dayak Pedalaman: Melahirkan di semak-semak
Meski dikabarkan sudah ada Puskesmas dan bidan, informasinya di wilayah pedalaman Kalimantan Timur masih terdapat suku Dayak yang menjalankan tradisi melahirkan di semak-semak.
Setelah melahirkan, bayi tersebut akan dibawa ke puskesmas. Hal ini menjadi tradisi suku Dayak karena pantangan adat yang dianut, sehingga mereka melahirkan sendiri di semak-semak.
Suku ini meyakini bahwa hutan menyediakan semua kebutuhan pengobatan yang berasal dari getah rotan jenis tertentu.