Apakah Normal Mengalami Perdarahan Pasca Persalinan Caesar?
Waspadai perdarahan internal setelah operasi caesar, kenali gejalanya, Ma
31 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan bukanlah hal yang mudah. Pada saat itu, Mama akan mengalami perdarahan selama dan setelah melahirkan. Terutama jika Mama melahirkan dengan operasi caesar.
Namun, bagaimana perdarahan yang normal setelah persalinan caesar? Mama harus mengetahui seberapa lama perdarahan ini terjadi setelah operasi caesar. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, Mama dapat segera mengambil tindakan.
Yuk, ketahui fakta-fakta seputar perdarahan setelah operasi caesar pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Fakta Perdarahan setelah Operasi Caesar
Mengalami perdarahan adalah hal yang normal setelah Mama melahirkan, baik itu dengan persalinan normal atau operasi caesar. Inilah yang perlu Mama ketahui tentang perdarahan setelah operasi caesar:
- Setelah operasi caesar, Mama akan mengalami perdarahan hebat selama beberapa hari pertama. Volume darah yang ke luar biasanya akan lebih banyak dari ketika Mama menstruasi.
- Perdarahan ini adalah jenis keputihan, yang dikenal sebagai lokia, dan berwarna merah cerah.
- Darah yang keluar akan disertai dengan gumpalan darah beku.
- Perdarahan ini akan berlangsung selama sekitar dua minggu hingga 6 minggu. Setelah itu, akan menjadi lebih berair dan warnanya semakin pudar.
- Perdarahan ini terjadi karena tubuh perlu mengeluarkan jaringan ekstra yang ada di dalam rahim. Perdarahan akan terjadi apapun jenis persalinannya.
Editors' Pick
Apa Penyebab Perdarahan setelah Persalinan Caesar?
Selain karena tubuh mengeluarkan jaringan ekstra yang ada di rahim, berikut beberapa penyebab Mama mengalami perdarahan setelah operasi caesar:
- Pembuluh darah putus
Selama operasi caesar, terjadi laserasi yang menyebabkan perdarahan. Dalam beberapa kasus, sayatan awal tidak cukup lebar untuk bayi lahir dan ini menyebabkan jaringan dan pembuluh darah di sekitar area ini terputus saat bayi dilahirkan. Terkadang, perdarahan terjadi karena beberapa arteri dan vena di sekitar rahim secara tidak sengaja terpotong selama prosedur.
- Atonia uterus
Ini terjadi ketika rahim perempuan tidak berkontraksi setelah plasenta dikeluarkan, setelah kelahiran bayi. Pembuluh darah ditutup oleh kontraksi rahim, yang mencegah daerah di sekitar plasenta dari perdarahan, begitu plasenta dikeluarkan melalui vagina. Ketika rahim tidak berkontraksi setelah melahirkan, itu tetap terbuka, mengakibatkan perdarahan hebat.
- Fragmen plasenta
Beberapa wanita mengalami perdarahan hebat ketika fragmen dari plasenta tetap berada di dalam rahim. Ini umum terjadi pada perempuan yang telah menjalani beberapa operasi caesar.
- Plasenta akreta
Ini adalah penyebab umum perdarahan. Dalam kasus ini, perdarahan terjadi karena plasenta tidak terpisah secara alami dari rahim, karena tertanam di dalam. Wanita yang mengalami plasenta akreta berisiko mengalami perdarahan karena dokter harus mengeluarkan plasenta secara manual.