Penting untuk Diketahui, 3 Gejala Awal Kehamilan saat Masih Menyusui
Kenali gejala awalnya, Ma
18 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui dapat menjadi KB alami namun tidak jarang kehamilan terjadi saat Mama masih menyusui.
Biasanya cara ini berhasil untuk menahan kehamilan, tetapi dalam beberapa kasus, menstruasi yang teratur dimulai sebelum Mama menyapih bayi. Mama tidak dapat memprediksi kapan siklus menstruasi akan kembali, sehingga Mama sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi lain untuk menghindari kehamilan.
Bagaimana mengetahui apakah Mama hamil atau tidak saat menyusui? Berikut beberapa gejala awal kehamilan saat masih menyusui yang dirangkum Popmama.com, Ma. Ini penting untuk diketahui agar Mama dapat melakukan tindakan yang tepat untuk menjaga kehamilan. Apa saja, ya?
1. Payudara terasa nyeri
Salah satu gejala pertama kehamilan yang mungkin dialami oleh ibu menyusui adalah payudara terasa nyeri. Mama mungkin mengalami peningkatan sensitivitas pada puting.
Menurut EarlyPregnancySigns.com, kehamilan membuat puting sangat sakit dan iritasi saat menyusui, memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Ada beberapa perawatan alami untuk puting yang sakit. Ini termasuk penggunaan pelindung puting, mengoleskan krim ke payudara setelah menyusui, dan membiarkan payudara mengering setelah menyusui.
Bagi sebagian besar ibu menyusui, ini dapat menyebabkan bayi disapih dari menyusui.
Editors' Pick
2. Produksi ASI menurun
Pasokan ASI mama kemungkinan akan berkurang di awal kehamilan, menurut HealthyChildren.org. Ini bisa menjadi tanda kehamilan. Kandungan dan rasa ASI juga akan berubah selama kehamilan.
Mama mungkin akan mendapatkan si Kecil nampak lebih sering lapar dan makin sering menyusu. Produksi ASI yang menurun dan rasa yang berubah selama kehamilan menyebabkan beberapa bayi menyapih dengan sendirinya.
Bila ini terjadi, konsultasikan dengan dokter apakah si Kecil membutuhkan susu formula. Nutrisi sangat penting bagi si Kecil, jadi jangan dilewatkan, Ma. Jika bayi sudah mengonsumsi makanan padar, penambahan sereal beras atau buah-buahan dan sayuran dapat membantu memuaskan rasa lapar mereka.
3. Kelelahan di awal kehamilan
Kelelahan adalah tanda umum kehamilan pada ibu menyusui. Menyusui memberikan tekanan tambahan pada tubuh yang menyebabkan ibu menyusui merasa lebih lelah dan mengantuk dari biasanya. Selama kehamilan, peningkatan hormon kehamilan dapat menyebabkan Mama merasa sangat lelah.
Seorang ibu menyusui yang hamil mungkin akan lebih sering tidur, termasuk di siang hari. Cara yang masuk akal untuk memerangi kelelahan secara alami adalah dengan mengonsumsi makanan kaya protein sepanjang hari. Olahraga ringan, minum banyak air, dan tidur siang juga dapat membantu meringankan kelelahan yang berhubungan dengan kehamilan.
Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat
Jarak antara kehamilan yang terlalu dekat dapat memengaruhi kesehatan mama dan janin. Ini dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses persalinan.
World Health Organization (WHO) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antar kehamilan sebaiknya dua hingga tiga tahun.
Jarak ideal kehamilan ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh mama untuk hamil kembali. Selain itu, Mama juga dapat memberikan ASI eksklusif pada anak yang lahir sebelumnya dan menjamin kecukupan gizinya dengan pemberian ASI hingga dua tahun.
Jarak kelahiran kurang dari dua tahun memiliki beberapa risiko, antara lain:
- Meningkatkan risiko perdarahan dan kematian saat melahirkan
- Mama tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi
- Kelahiran mati atau kecacatan
- Berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur
Selain itu,kondisi rahim setelah melahirkan itu membengkak dan meradang. Sehingga tentu saja membutuhkan waktu agar rahim kembali normal. Bisa dibayangkan ketika rahim sedang radang dan membengkak, kemudian harus menyediakan tempat yang nyaman bagi janin.
Namun dalam keadaan terdesak atau jika sudah terlanjur hamil, kunci kesehatan mama dan janin terletak pada pemeriksaan rutin. Ini adalah cara yang efektif untuk mendeteksi adanya komplikasi pada kehamilan mama. Jadi kehamilan mama tetap bisa berjalan dengan baik meski jarak kehamilan dekat, asalkan dalam pemantauan dokter secara berkala.
Nah, itulah tiga gejala awal kehamilan saat masih menyusui. Semoga informasi ini membuat Mama lebih waspada, ya.
Baca juga:
- Enak dan Bergizi, Ini 7 Manfaat Alpukat bagi Ibu Menyusui
- Cek Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Sebelum Memutuskan Hamil Lagi
- Amankah Minum Jamu untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya, Ma