Jangan Abaikan Trauma Melahirkan, Simak Cara Mengatasinya, Ma!
Jika diabaikan, trauma melahirkan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, Ma
20 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setengah dari ibu yang melahirkan menggambarkan pengalaman melahirkan mereka sebagai sesuatu yang traumatis. Masalahnya adalah sebagian besar merasa malu atau merasa bersalah karena memiliki trauma seputar melahirkan. Ini membuat mereka menyimpan atau menutupi rasa trauma tersebut.
Ada banyak informasi yang salah di luar sana tentang trauma kelahiran. Dan jika Mama merasa kelahiran traumatis, Mama tidak perlu bergumul diam-diam atau merasa trauma ini adalah hal yang salah. Carilah dukungan yang diperlukan untuk membantu Mama mengatasinya.
Ulasan Popmama.com kali ini membahas soal trauma melahirkan, efek potensial, dan cara mengatasinya. Semoga dapat membantu Mama, ya.
Apa itu Trauma Melahirkan?
Kelahiran traumatis tidak berarti melahirkan bayi yang meninggal dunia atau mengalami serangan panik di meja persalinan.
"Trauma ada di mata yang melihatnya," jelas Cheryl Tatano Beck, DNSc, CNM, FAAN, seorang profesor terkemuka di Sekolah Keperawatan Universitas Connecticut dan salah satu pakar terkemuka tentang trauma kelahiran.
"Yang paling penting adalah bagaimana seorang perempuan mengklasifikasikan dan mengalaminya," tambah Paige Bellenbaum, LMSW, direktur pendiri dan kepala petugas hubungan eksternal di The Motherhood Center of New York. Apa yang Mama alami dan klasifikasikan sebagai trauma mungkin tidak sama dengan apa yang dialami dan digolongkan oleh ibu lain sebagai trauma.
Mayoritas kasus trauma kelahiran yang dilihat Beck adalah kasus di mana, seperti yang dikatakannya, "jika seorang dokter biasa melihat catatan mereka, mereka tidak akan pernah bermimpi bahwa ibu tersebut bisa menganggap kelahiran itu traumatis."
Bellenbaum juga mencatat bahwa banyak ibu merasa bahwa mereka mengalami trauma persalinan dengan kelahiran pertama mereka. "Saya pikir ada banyak hal penting di dalamnya karena sebagai ibu yang baru pertama kali melahirkan, kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Seringkali, mereka dapat pergi dengan perasaan seolah-olah mereka gagal."
Menurut Beck, masalah utamanya adalah kurangnya perhatian, kurangnya komunikasi, dan perasaan gagal.
Editors' Pick
Risiko dari Trauma Melahirkan
Trauma melahirkan dapat memengaruhi seorang mama, termasuk PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan masalah dengan menyusui.
Jika tidak segera diatasi, trauma ini dapat berlanjut sampai ke ulang tahun pertama si Kecil. Jika Mama mengalami trauma melahirkan, saat merayakan ulang tahun si Kecil, Mama juga merayakan hari jadi “trauma melahirkan”.
Persalinan selanjutnya bisa menjadi rintangan lain. Ibu yang mengalami trauma mungkin merasa kehamilan berikutnya penuh dengan kepanikan, dengan pertanyaan yang terus membayangi apakah kelahiran berikutnya akan traumatis atau bahkan menyembuhkan.