Penting untuk Bayi, 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari saat Menyusui
Hindari kebiasaan ini agar dapat memberikan ASI terbaik untuk si Kecil, Ma
14 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI adalah makanan utama bayi selama enam bulan pertama. Karena itu, Mama perlu mengusahakan agar ASI selalu ada untuk bayi. Dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, Mama dapat memberikan ASI berkualitas untuk si Kecil. ASI ini akan mendukung tumbuh kembangnya.
Namun ternyata ada beberapa kebiasaan yang mungkin akan memengaruhi ASI. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari oleh Mama selama masa menyusui. Apa saja kebiasaan yang harus dihindari saat menyusui? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
1. Menyusui si Kecil dengan terburu-buru
Kandungan ASI berubah di setiap waktu menyusui. Susu yang keluar di awal biasanya lebih encer, ini dikenal juga dengan sebutan foremilk.
Sedangkan susu yang keluar di penghujung sesi menyusui yaitu hindmilk, lebih kental dan mengandung lemak. Lemak inilah yang dapat meningkatkan berat badan bayi dan membuatnya lebih kenyang.
Nah, pastikan Mama tidak terburu-buru menyelesaikan sesi menyusui ini agar bayi mendapatkan hindmilk.
2. Mengonsumsi teh herbal sebelum berkonsultasi dengan dokter
Teh herbal dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Setiap ibu yang menyusui pasti mengharapkan produksi ASI berlimpah bagi bayinya.
Namun, tidak semua teh herbal baik untuk ibu menyusui. Ketahui efek sampingnya dan sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum Mama memutuskan untuk mengonsumsinya.
3. Terlalu ketat dengan jadwal menyusui
Terlalu ketat dengan jadwal menyusui bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi, Ma. ASI lebih mudah dicerna jika dibandingkan dengan susu formula, maka bayi yang baru lahir lebih cepat lapar dan sering menyusu ASI, yaitu sekitar 12 kali dalam sehari atau menyusu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam sekali.
Namun, bukan berarti Mama harus ‘terpaku’ dengan jadwal ini. Yang terpenting adalah memperhatikan tanda-tanda bayi lapar, seperti bergerak-gerak mencari puting ketika digendong, memasukkan tangan ke dalam mulut, dan membuat gerakan mengisap.
Editors' Pick
4. Mengonsumsi alkohol selama menyusui
Konsumsi alkohol yang melebihi kadar dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi Mama maupun bayi. Bagi bayi, alkohol bisa mengganggu pola tidur dan merusak proses tumbuh kembangnya. Sedangkan bagi Ibu menyusui, konsumsi alkohol bisa mengganggu kemampuan berpikir, yang dapat membahayakan bayi.
Efek alkohol tidak akan berkurang meski Mama memompa ASI. Jadi demi kebaikan bayi, hindari konsumsi alkohol selama masa menyusui, Ma.
5. Tidak fokus ke bayi selama menyusui
Menyusui adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ikatan dengan bayi, Ma. Namun tidak jarang, Mama melakukan kegiatan lain selama menyusui si Kecil. Baik itu bekerja atau melihat ponsel.
Kebiasaan ini sebaiknya dihindari, Ma. Dengan fokus pada bayi, Mama dapat melihat apakah ia sudah menyusu dengan benar dan cukup.
6. Menekan payudara terlalu keras untuk memperlancar ASI
Hindari memberi tekanan terlalu kuat pada payudara. Hal ini termasuk di antaranya memijat terlalu kuat, menggunakan bra terlalu ketat hingga posisi tidur yang memberi tekanan pada payudara.
Tekanan ini dapat memicu infeksi pada payudara, yang disebut dengan mastitis. Bengkak sebagai dampak dari mastitis ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, bahkan bisa menyebabkan demam, Ma.
7. Membiarkan bayi menyusu terlalu banyak
Ketakutan seorang ibu adalah jika si Kecil kelaparan. Hal ini membuat Mama memberi ASI terus-menerus kepada bayi.
Hati-hati dengan kebiasaan yang satu ini karena bayi bisa mengalami overfeeding. Overfeeding artinya bayi menerima ASI melebihi kebutuhan tumbuh kembang dan energi yang dibutuhkannya.
Beberapa ciri bayi yang overfeeding misalnya berat badan naik lebih banyak daripada seharusnya, gangguan tidur, gelisah, rewel, perut kembung, sering bersendawa, banyak buang air besar dan air kecil, serta sering gumoh.
8. Diet ketat selama menyusui
Setelah melahirkan, Mama mungkin ingin segera menurunkan berat badan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan diet ketat. Namun, selama menyusui, Mama membutuhkan banyak kalori untuk menghasilkan ASI yang berkualitas bagi si Kecil.
Pada dasarnya, kegiatan menyusui bisa membakar 500 hingga 700 kalori per hari. Jika Mama ingin menurunkan berat badan selama menyusui, konsultasikan dulu dengan dokter mengenai cara yang terbaik. Karena jika Mama kekurangan kalori harian, hal ini dapat memengaruhi kualitas ASI dan membuat tubuh menjadi kekurangan energi.
Nah, itu semua kebiasaan yang harus dihindari saat menyusui si Kecil, Ma. Ini penting untuk dilakukan demi kelancaran kegiatan menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Amankah Penggunaan Tolak Angin saat Menyusui? Cek Faktanya Dulu, Ma
- Ma, Ini Tips Mencuci dan Merawat 4 Perlengkapan Menyusui
- Enak dan Bergizi, Ini 7 Manfaat Alpukat bagi Ibu Menyusui