Menyusui on Demand, Menyusui Setiap Bayi Menunjukkan Tanda Lapar
Menyusui setiap kali bayi menunjukkan tanda lapar, apakah berisiko?
27 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI adalah makanan utama bayi selama enam bulan pertama. Dari ASI, si Kecil mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Karena itu, tidak heran jika Mama ingin memastikan kebutuhan ASI si Kecil selalu tercukupi.
Yang sering menjadi pertanyaan orangtua adalah kapan harus menyusui bayinya? Apakah harus membuat jadwal atau menyusui setiap bayi menunjukkan tanda-tanda lapar?
Menyusui setiap kali bayi menunjukkan tanda lapar dikenal juga dengan sebutan interval on demand atau menyusui on demand.
Apakah ini merupakan cara yang paling tepat untuk si Kecil? Kali ini, Popmama.com akan mengulas soal menyusui on demand. Yuk, kita simak bersama!
Apa Itu Menyusui on Demand?
Menyusui on demand adalah menyusui saat Mama melihat tanda-tanda lapar dari bayi. Kegiatan menyusui dilakukan sesuai keinginan si Bayi tanpa melihat waktu.
Ini berlawanan dengan clock feeding atau menyusui bayi sesuai jadwal.
Cara ini berpusat pada bayi, merupakan ‘cara primitif’ merawat bayi. Orangtua harus memerhatikan terus menerus tanda-tanda bila bayi tidak nyaman atau mungkin lapar.
Editors' Pick
Berapa Kali Bayi Menyusu jika Menggunakan Teknik Menyusui on Demad
Waktu minum bayi ditentukan hanya berdasar adanya tanda-tanda bayi lapar, seperti suara mengisap, tangan bergerak mendekati ke arah mulut, menangis dan rewel.
Teknik ini menganut prinsip bahwa waktu menyusui bayi adalah acak, tidak bisa diprediksi. Bisa saja hari ini waktu menyusui bayi per 3 jam lalu 1 jam diikuti 20 menit kemudian. Namun besoknya setiap 4 jam kemudian 2 jam.
Di sini jarak antara waktu menyusu tidak penting karena orangtua menganut paham menyusui sesuai kebutuhan atau permintaan bayi. Jadi alih-alih memerhatikan waktu, orangtua harus memerhatikan tanda-tanda lapar dari si Kecil.