6 Ketakutan yang Umumnya Dirasakan Ibu Hamil Menjelang Persalinan
Apakah Mama mengalaminya juga?
18 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki trimester ketiga, ibu hamil mulai mempersiapkan kelahiran si Kecil, mulai dari persiapan perlengkapan sampai persiapan fisik dan mental. Mendekati due date, Mama mungkin akan mengalami kekhawatiran atau ketakutan yang berhubungan dengan persalinan.
Ini normal, Ma. Meski begitu, jangan biarkan ketakutan ini terus berlanjut sehingga dapat berisiko pada proses persalinan dan melahirkan nanti.
Apa saja ketakutan ibu hamil menjelang persalinan yang umum dirasakan? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma!
1. Robekan vagina
9 dari 10 wanita akan mengalaminya, bahkan mungkin ada yang tidak menyadari ketika terjadi. Berita baiknya, robekan ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu.
Bila terjadi robekan yang cukup parah, maka dokter akan menjahitnya segera setelah Mama melahirkan. Jika dibutuhkan, Mama pun akan diberikan obat penghilang rasa sakit.
Untuk membantu mencegah robekan, Mama dapat melakukannya dengan memijat perineum (kulit di antara vagina dan anus) pada minggu-minggu sebelum kelahiran. Posisi lahir yang tidak terlalu menekan area ini juga dapat membantu.
2. Buang air besar saat melahirkan
Tidak sengaja buang air besar saat melahirkan lazim terjadi karena dorongan yang terus Mama lakukan untuk mengeluarkan bayi. Mungkin bagi Mama hal ini cukup memalukan, sehingga Mama khawatir jika ini terjadi saat Mama melahirkan nanti.
Namun, dokter dan timnya sudah terbiasa akan hal ini. Mereka pun akan segera membersihkannya tanpa Mama sadari.
Di balik keresahan, mengeluarkan kotoran saat melahirkan adalah hal yang baik. Kotoran didorong oleh kepala bayi, ini artinya bayi sudah hampir keluar. Namun jika Mama benar-benar khawatir, Mama dapat menggunakan toilet sebelum proses persalinan.
Editors' Pick
3. Rasa sakit yang berlebihan
Intensitas persalinan dapat bergantung pada pola pikir. Nyeri dalam persalinan justru pertanda baik karena setiap kontraksi membuka leher rahim untuk mengeluarkan bayi.
Cobalah untuk berpikir tentang menerima rasa sakit sebagai hal yang positif dan Mama akan mampu menanganinya dengan lebih proaktif. Kalimat afirmatif dapat membantu Mama mengatasi rasa sakit ini.
Mama juga dapat menggunakan pereda nyeri, tapi diskusikan dulu dengan dokter mengenai hal ini.
Teknik pernapasan, relaksasi, dan visualisasi dapat membantu mengatasi nyeri kontraksi. Teknik ini menenangkan dan membuat Mama menjadi lebih rileks. Selain itu juga memberi energi dan membangun kekuatan yang dibutuhkan selama persalinan.
4. Induksi
Sebagian besar persalinan dimulai secara alami tetapi jika Mama melewati due date atau mengalami komplikasi, dokter mungkin akan menyarankan induksi.
Keputusan ada di tangan mama dan Mama selalu dapat menolaknya jika tidak menginginkannya. Namun, jika ada alasan medis yang mendasarinya, Mama sebaiknya mempertimbangkannya demi keselamatan bayi dan Mama.
Diskusikan dengan dokter ketika mendekati due date mengenai kemungkinan-kemungkinan ini, Ma. Jangan ragu untuk mengutarakan pendapat atau keberatan Mama sehingga dokter dapat mengambil keputusan terbaik.
5. Dibantu dengan vakum
Sekitar satu dari delapan perempuan akan menjalani persalinan yang dibantu dengan vakum. Vakum atau ventouse adalah alat yang seperti cangkir isap. Cangkir plastik lembut ini ditempelkan pada kepala bayi dengan daya isap untuk memindahkan bayi ke jalan lahir. Kelahiran vakum digunakan untuk sejumlah alasan. Alasan paling umum adalah ketika bayi menjadi tertekan dan cukup dekat dengan kelahiran sehingga vakum dapat mempercepat prosesnya.
Mungkin terdengar menyakitkan, namun ini dapat menyelamatkan nyawa bayi, Ma. Selain itu, Mama mungkin akan khawatir jika bayi mengalami memar di wajah atau benjolan di kepala karena efek vakum. Semua ini akan menghilang dalam seminggu.
Diskusikan lagi dengan dokter mengenai kemungkinan ini sebelum Mama melakukan persalinan.
6. Persalinan caesar yang tidak direncanakan
Karena beberapa alasan, dokter memutuskan untuk melakukan persalinan caesar untuk menyelamatkan bayi dan Mama. Padahal sebelumnya, Mama mengharapkan dapat melakukan persalinan normal.
Yang terbaik adalah menerima keputusan dokter. Meski ini dilakukan mendadak, dokter membutuhkan waktu untuk bersiap. Minta dokter atau staf persalinan menjelaskan mengapa Mama membutuhkan persalinan caesar. Semakin banyak informasi yang Mama peroleh, maka Mama akan lega dan menerima keputusan dokter.
Apa pun jenis persalinannya, itu tidak akan mengurangi nilai Mama sebagai seorang ibu. Jadi, jangan khawatir!
Itulah enam ketakutan ibu hamil menjelang persalinan yang umum dialami. Memiliki rasa takut adalah normal, namun Mama harus mencari jalan untuk mengatasinya agar persalinan dapat berjalan dengan lancar. Ketakutan apa yang Mama rasakan menjelang persalinan?
Baca juga:
- 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19
- 5 Alasan Mengapa Mama Perlu Mendokumentasikan Proses Persalinan
- Ini Pengaruh Kepribadian Terhadap Proses Persalinan, Cek Faktanya!