Waspada, 5 Komplikasi saat Persalinan yang Harus Diketahui Ibu Hamil
Proses persalinan tidak dapat diprediksi dengan tepat, persiapkan diri sebelumnya ya, Ma
11 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil berharap mengalami persalinan dan proses melahirkan yang lancar, tanpa ada komplikasi atau masalah. Persiapan ini dilakukan dengan beragam cara, mulai dari mengonsumsi makanan sehat yang baik untuk kehamilan hingga melakukan olahraga.
Tetapi persalinan tidak dapat diprediksi dengan tepat, bahkan oleh dokter sekalipun. Untuk mempersiapkan mental mama sebelum persalinan, Popmama.com merangkum beberapa komplikasi yang biasa terjadi saat bersalin.
Apa saja ya?
1. Kemajuan persalinan yang lambat
Bidan atau dokter dapat mengetahui kemajuan persalinan dengan memeriksa seberapa banyak serviks telah terbuka dan seberapa jauh bayi telah turun. Ada baiknya jika Mama bisa rileks dan tetap tenang, sebab kecemasan bisa lebih memperlambat segalanya.
Bidan atau dokter mungkin menyarankan beberapa hal berikut ini:
- Mengubah posisi yang menurut Mama lebih nyaman,
- berjalan-jalan, gerakan dapat membantu bayi untuk bergerak lebih jauh ke bawah dan mendorong kontraksi,
- mandi air hangat atau berendam,
- menggosok punggung,
- tidur siang untuk memulihkan energi,
- makan atau minum untuk menambah tenaga.
Jika kemajuan terus melambat, bidan atau dokter mungkin menyarankan untuk memasukkan infus dengan syntocinon agar kontraksi lebih efektif. Jika Mama lelah atau tidak nyaman, tanyakan mengenai pilihan pereda nyeri.
Editors' Pick
2. Bayi berada dalam posisi yang tidak biasa
Kebanyakan bayi dilahirkan dengan kepala lebih dulu, tetapi beberapa berada dalam posisi yang dapat mempersulit persalinan dan kelahiran.
Posisi posterior
Ini berarti kepala bayi memasuki panggul menghadap ke depan, bukan ke belakang. Ini bisa berarti persalinan lebih lama dengan lebih banyak sakit punggung.
Kebanyakan bayi akan berbalik selama persalinan, tetapi beberapa tidak. Jika bayi tidak dapat berputar, Mama mungkin dapat mendorongnya sendiri atau dokter perlu membantunya dengan pompa vakum.
Mama dapat membantu dengan berlutut dan memutar atau mengayunkan panggul. Gerakan ini juga dapat membantu meringankan sakit punggung.
Posisi sungsang
Ini adalah saat bayi menunjukkan pantat atau kaki terlebih dahulu. Dokter akan dengan lembut membalikkan bayi pada akhir kehamilan dengan meletakkan tangan mereka di perut dan dengan lembut membujuk bayi agar dapat dilahirkan dengan kepala lebih dulu. Pembalikan ini dilakukan sekitar 36 minggu, menggunakan USG untuk membantu melihat janin, tali pusat, dan plasenta.
Bayi dan ibunya diawasi selama prosedur untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Ada risiko kecil bahwa membalikkan bayi dapat membuat tali pusat atau plasenta terpisah dari rahim atau menjadi kusut. Inilah mengapa prosedur ini dilakukan di rumah sakit, jika diperlukan operasi caesar darurat.
Bidan atau dokter akan berdiskusi dengan Mama mengenai cara terbaik menangani persalinan sungsang dan kelahiran. Jika janin masih dalam posisi sungsang di akhir kehamilan, mungkin dianjurkan untuk menjalani operasi caesar.