Lakukan 5 Hal ini untuk Memulihkan Diri dari Trauma Persalinan
Ketika persalinan tidak berjalan sesuai rencana, Mama tentu kecewa
21 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil menginginkan pengalaman persalinan yang baik. Karena itu, Mama mempersiapkan diri agar persalinan berjalan lancar dan sempurna.
Semua hal dilakukan, mulai dari mengikuti kelas persalinan, membaca buku, diskusi dengan dokter kandungan, dan mengikuti latihan pernapasan.
Persalinan merupakan hal yang tidak dapat direncanakan dengan detil. Berbagai kemungkinan dapat menyebabkan rencana tidak berjalan sesuai harapan.
Alih-alih memiliki pengalaman yang tidak terlupakan dan indah seperti yang dibayangkan, Mama merasa tidak berdaya dan kewalahan karena mendapatkan pengalaman yang “buruk” atau tidak sesuai harapan.
Persalinan dapat mengejutkan Mama, terutama jika ini adalah kali pertama Mama melahirkan. Dan sebagai ibu baru, Mama mungkin merasa kesal dan bersalah jika semua tidak berjalan sesuai rencana.
Untuk membantu Mama pulih dari trauma persalinan yang mengecewakan, Popmama.com merangkum beberapa tips berikut.
1. Bantu tubuh untuk sembuh
Sayangnya, kelahiran yang sulit sering membuat pemulihan fisik menjadi lebih sulit. Tubuh perlu pulih, dan cara terbaik untuk melakukannya adalah beristirahat. Namun ini mungkin sulit dilakukan karena Mama memiliki bayi yang baru lahir.
Kuncinya adalah fokus pada diri sendiri dan bayi. Untuk sementara, abaikan hal-hal lain seperti mencuci piring, menerima telepon, atau membalas pesan. Belajarlah untuk tidak khawatir serta fokus pada hal yang paling penting.
Jangan ragu untuk meminta bantuan jika Mama membutuhkannya.
Editors' Pick
2. Beri waktu untuk bersedih
Melahirkan adalah pengalaman yang luar biasa. Walau persalinan tidak sesuai harapan mama, bukan berarti Mama tidak boleh kesal atau sedih.
Untuk mengatasi kesedihan, Mama harus menghadapinya. Jadi cobalah untuk melepaskan pikiran bahwa Mama seharusnya tidak merasa seperti sekarang ini.
Mama boleh bersedih karena pengalaman tidak sesuai dengan harapan. Namun ada waktunya Mama untuk melanjutkan hidup.
3. Ungkapkan hal yang membuat kecewa
Banyak orang mendapati bahwa berbicara tentang apa yang terjadi membantu mereka mengatasi kekecewaan mereka. Mama dapat membicarakan pengalaman dengan teman atau grup orangtua yang mengalami hal yang sama.
Selain itu, membicarakan hal ini dengan dokter atau bidan juga dapat membantu. Mama akan mendapatkan jawaban dari sudut pandang mereka.
Jika Mama suka menulis, cobalah membuat jurnal tentang pengalaman ini. Manjakan diri dengan buku jurnal yang indah atau Mama dapat menggunakan aplikasi di HP
Berbicara dengan terapis juga dapat membantu Mama memilah perasaan dan menerima pengalaman kelahiran yang sulit.
Beberapa pengalaman kelahiran bersifat traumatis, tidak hanya mengecewakan, dan dapat menyebabkan dampak emosional dan fisik yang bertahan lama. Mama mungkin akan mengalami efek lain seperti kesulitan tidur, panik, cemas, serta kesulitan untuk mengasuh bayi.
Jika Mama mengalami itu, jangan ragu untuk mencari bantuan terapis, Ma.
4. Jangan salahkan diri sendiri dan abaikan komentar yang menyudutkan
Sebagian wanita sering merasa bersalah karena menerima segala jenis intervensi selama persalinan, dari pemberian induksi, ekstraksi vakum, hingga operasi caesar. Ini mungkin menyebabkan ibu yang baru melahirkan merasa gagal atau tidak sempurna.
Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah Mama tidak gagal. Setiap persalinan berbeda untuk setiap orang dan ada juga yang lebih rumit daripada persalinan lain. Intervensi medis mungkin diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan seorang ibu dan bayi. Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan seringkali diperlukan. Jadi jangan merasa bersalah, Ma.
Cobalah untuk membingkai ulang perasaan, bahwa Mama bukan orang gagal. Mama berhasil melewati cobaan yang berat dan begitu juga bayi mama. Pengalaman persalinan akan memberi mama persiapan untuk menghadapi tantangan saat mengasuh anak kelak.
Seringkali Mama mendengar komentar dari orang lain yang menyakitkan. Misalnya “Saya dapat mengatasi rasa sakit melahirkan tanpa epidural” atau “Sayang sekali kamu tidak dapat melahirkan normal.”
Komentar tersebut menyakitkan tapi jangan biarkan itu mengganggu mama. Apapun pengalaman mama, Mama dapat dengan sadar mengingatkan diri bahwa bayi mama sehat dan Mama berhasil melewati semuanya.
Cobalah untuk tidak menilai diri sendiri. Mama mungkin kecewa dengan diri sendiri karena merasa frustrasi dengan pengalaman melahirkan, tapi jangan menyerah pada perasaan bersalah itu. Semua persalinan sangat intens dan emosional.
5. Menerima pengalaman
Meskipun Mama tidak mendapatkan pengalaman melahirkan seperti yang diharapkan, cobalah untuk secara sadar mengingatkan diri sendiri tentang hal-hal yang sudah berjalan dengan benar.
Mama dapat membuat daftar apa saja yang sudah berjalan dengan benar, meski tidak sesuai harapan. Ini dapat memberikan beberapa perspektif.
Sulit untuk melihat apa yang berjalan baik dalam kelahiran yang rumit dan traumatis, terutama jika Mama atau bayi mengalami cedera atau hal lain yang lebih buruk.
Jika Mama mengalami kesulitan, bicarakan dengan dokter tentang konseling.
Terkadang kondisi fisik atau emosional dapat membuat lebih sulit untuk pulih dari pengalaman kelahiran yang buruk. Memiliki perasaan bersalah dan sedih selama lebih dari dua minggu bisa jadi merupakan gejala depresi postpartum.
Kelelahan yang berkepanjangan, masalah tidur, dan kekurangan energi bisa menjadi gejala masalah tiroid yang dialami beberapa wanita pada tahun setelah melahirkan.
Jika salah satu dari gejala ini menambah kesulitan untuk pulih dari trauma kelahiran, cari bantuan dokter.
Itulah lima cara yang bisa Mama lakukan untuk memulihkan diri dari trauma persalinan. Kesehatan mental adalah hal yang penting. Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan ya, Ma. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Sering Berkeringat di Malam Hari Setelah Melahirkan, Normalkah?
- 7 Tips Jitu untuk Mengatasi Rasa Cemas Selama kehamilan
- 8 Hal Penting yang Harus Dilakukan di Hari Pertama Menjadi Ibu