Menyusui setelah Persalinan Caesar, Simak Posisi dan Tips Menyusui
Apakah Mama dapat langsung menyusui setelah persalinan caesar?
28 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI adalah makanan utama bayi selama enam bulan pertama. Terlepas dari apakah itu persalinan normal atau operasi caesar, menyusui setelah bayi lahir sangat penting untuk memberikan nutrisi kepada si Kecil serta untuk mengirim sinyal ke tubuh untuk mulai memproduksi lebih banyak ASI.
Tapi, apakah Mama dapat segera menyusui sesaat setelah melahirkan? Apakah anestesi atau obat lain akan memengaruhi ASI dan bayi?
Untuk mengurangi keresahan Mama, simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai tips menyusui setelah persalinan caesar.
Apakah Mama Dapat Menyusui setelah Persalinan Caesar?
Ya, Mama dapat menyusui setelah operasi caesar. Faktanya, para ahli medis menganjurkan agar menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir.
Manfaat menyusui setelah operasi caesar:
- Meningkatkan perkembangan neurologis otak bayi.
- Bermanfaat bagi kesehatan jantung bayi baru lahir.
- Menstabilkan suhu tubuh bayi karena kontak kulit ke kulit selama menyusui.
- Mengatasi kesedihan jika persalinan tidak berjalan sesuai rencana.
- Kepuasan mengetahui bahwa Mama memberi bayi yang terbaik.
- Membantu membentuk perilaku menyusui yang sehat dan efektif pada bayi.
- Meningkatkan produksi susu.
Mama mungkin membayangkan jika menyusui setelah operasi bukanlah hal yang mudah. Apa saja yang biasanya menjadi kekhawatiran mama?
Apa Kekhawatiran Mama saat Menyusui setelah Operasi Caesar?
Mama mungkin pernah mendengar tentang beberapa komplikasi yang mungkin timbul dari operasi caesar. Namun, sebagian besar memiliki efek kecil pada menyusui, misalnya:
1. Pengaruh anestesi
Perhatian pertama kebanyakan ibu saat masih di ruang operasi adalah kemungkinan efek anestesi pada bayinya. Bisakah anestesi masuk ke bayi melalui ASI? Jawabannya adalah tidak.
Dokter tahu bahwa menyusui segera setelah lahir itu penting dan karena itu hanya memberikan anestesi lokal atau epidural. Ini membuat tubuh bagian bawah mati rasa sedangkan batang tubuh memiliki sensitivitas normal. Ini memastikan bahwa tidak ada efek pada bagian tubuh atas, termasuk payudara.
Peneliti menyatakan bahwa anestesi epidural tidak berdampak buruk pada kesehatan bayi atau menyusui.
2. Penggunaan obat pereda nyeri
Karena Mama berada di bawah pengaruh anestesi, kemungkinan besar Mama tidak akan merasakan sakit. Namun, saat efeknya berkurang, Mama akan merasakan sakit di sekitar lokasi operasi. Impuls nyeri dapat mengganggu sekresi oksitosin, hormon penting untuk aliran ASI.
Dokter memberikan infus (IV) obat nyeri selama operasi untuk mencegah timbulnya nyeri. Obat pereda nyeri tidak langsung masuk ke ASI. Bayi mungkin akan merasa sedikit mengantuk, tetapi tidak ada pengaruh jangka panjang pada pertumbuhan yang sehat.
Faktanya, ASI pertama, yang disebut kolostrum, menyerap paling sedikit obat pereda nyeri. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi aman untuk menyusui bayi segera setelah operasi caesar meskipun Mama diberikan obat pereda nyeri.
3. Pengaruh antibiotik
Mama diberikan antibiotik intravena segera setelah melahirkan untuk mencegah infeksi pada luka operasi. Namun, saat antibiotik masuk ke dalam ASI, hanya antibiotik yang aman yang diberikan kepada Mama. Antibiotik dapat menyebabkan efek samping ringan, yang bersifat sementara, dan biasanya, efek dinilai oleh dokter dalam pemeriksaan rutin pasca melahirkan.
Dokter mungkin akan memberi tahu Mama untuk minum antibiotik setelah menyusui bayi, sehingga ada jarak yang cukup jauh antara dua sesi menyusui. Ini memberi cukup waktu bagi tubuh untuk memproses obat, sehingga meminimalkan paparan pada bayi baru lahir.
Anastesi dan obat-obatan berdampak minimal pada ASI dan bayi. Tapi, luka bekas operasi mungkin akan menyulitkan Mama untuk menyusui dengan nyaman.
Untuk mengatasinya, ada beberapa posisi menyusui setelah persalinan caesar yang dapat Mama coba agar tidak memengaruhi pemulihan luka bekas operasi.