Apakah Mama akan Mengalami Depresi Postpartum pada Kehamilan Kedua?
Depresi postpartum mungkin akan membuat Mama mempertimbangkan untuk hamil lagi
20 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depresi postpartum dapat menyebabkan keluarga, terutama Mama, ragu untuk merencanakan kehamilan kedua atau ketiga. Trauma akan depresi membuat Mama bertanya-tanya apakah Mama akan mengalami depresi yang sama jika melahirkan untuk kedua kalinya nanti.
Kehadiran anggota keluarga baru merupakan kebahagiaan tersendiri bagi sebuah keluarga. Depresi postpartum jangan membuat Mama ragu untuk menambah anggota keluarga baru.
Memahami tanda dan gejala depresi pascapersalinan, membuat rencana, dan memiliki tim pendukung dapat membantu mengurangi beberapa kekhawatiran untuk mencoba hamil lagi.
Kali ini Popmama.com akan membahas soal kemungkinan depresi postpartum terulang kembali dan apa yang harus Mama lakukan.
Seberapa Besar Kemungkinan Depresi Postpartum Terulang Kembali?
Memang benar bahwa jika Mama pernah mengalami depresi pascapersalinan sebelumnya, kemungkinan besar Mama akan mengalaminya kembali setelah persalinan berikutnya. Tetapi bisa juga sebaliknya.
Risikonya bervariasi dari sekitar 30 hingga 70 persen tergantung pada tingkat keparahan gejala depresi yang Mama alami dengan bayi pertama atau bayi sebelumnya. Seorang mama yang mengalami depresi postpartum yang sangat parah berisiko lebih tinggi mengalami gejala untuk kedua kalinya dibandingkan dengan yang ringan.
Tetapi banyak mama yang berjuang dengan depresi postpartum setelah kelahiran anak pertama mereka tidak mengalami gejala pada anak berikutnya. Sebagian alasannya adalah bahwa setiap kehamilan dan setiap anak berbeda.
Beberapa faktor yang menyebabkan depresi postpartum benar-benar di luar kendali dan mungkin tidak terjadi pada setiap kelahiran. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Kelahiran premature,
- kesulitan menyusui,
- bayi kolik,
- persalinan traumatis,
- kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga,
- masalah financial.
Editors' Pick
Apakah Mama Harus Mencoba untuk Hamil Kembali setelah Mengalami Depresi Postpartum?
Memiliki anak kedua adalah keputusan pribadi mama dan keluarga.
Jika Mama khawatir mengalami depresi pascapersalinan dan tidak ingin hamil lagi, ada baiknya Mama berkonsultasi dengan terapis. Ia akan membantu mengatasi kekhawatiran dan meyakinkan bahwa apa pun yang Mama lakukan adalah keputusan yang tepat untuk Mama.
Dan pastikan Mama meluangkan waktu untuk membuat pilihan mama bersama suami. Jangan biarkan siapa pun menekan Mama untuk membuat keputusan sebelum Mama siap atau melakukan sesuatu yang tidak Mama sukai.
Apakah Depresi Postpartum Dapat Dicegah?
Tidak ada cara pasti untuk mencegah depresi ini, tetapi Mama dapat bersiap agar jika gejala benar-benar terjadi, Mama bisa segera menanganinya. Berikut beberapa hal yang dapat Mama lakukan bila mengalami gejalanya:
- Bersandarlah pada sistem pendukung. Memiliki sistem pendukung sebelum bayi lahir adalah kuncinya. Ini bisa terdiri dari suami, keluarga dan teman, dokter kandungan atau bidan, terapis, dan dokter anak yang baru lahir.
- Pastikan teman dan keluarga juga mengetahui tanda dan gejala depresi. Bicaralah dengan mereka tentang apa yang Mama alami terakhir kali dan jelaskan perbedaan antara depresi postpartum dan baby blues.
- Tetapkan ekspektasi yang realistis untuk diri sendiri. Jangan memaksakan diri untuk melakukan segalanya. Bersandarlah pada suami, teman, dan anggota keluarga untuk bantuan.
- Mintalah seorang terapis. Jika Mama memiliki terapis, bicarakan dengannya sebelum Mama memutuskan untuk hamil tentang kecemasan yang Mama alami.
- Lakukan perubahan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan yang seimbang dan cukup berolahraga dapat membantu menurunkan risiko depresi pascapersalinan. Studi menunjukkan bahwa tidak mendapatkan cukup nutrisi tertentu, termasuk vitamin D dan B, dapat meningkatkan peluang mama untuk mengalami depresi postpartum. Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak berolahraga selama dan setelah kehamilan lebih rentan mengalami depresi.
- Tanyakan kepada dokter tentang pilihan pengobatan.
Jika Depresi Postpartum Terjadi Lagi, Apa yang Harus Dilakukan Mama dan Suami?
Depresi postpartum dapat merugikan Mama dan suami. Terkadang hanya memikirkan bahwa Mama akan mengalami serangan depresi postpartum lagi dapat sama menakutkannya bagi suami.
Memiliki jalur komunikasi terbuka sangat penting. Bicaralah dengan suami tentang ketakutan dan dengarkan mereka. Bersama-sama Mama akan lebih memahami kekhawatiran satu sama lain. Buatlah rencana untuk melangkah maju, entah itu menunggu sampai anak sulung sedikit lebih besar atau mencoba segera.
Suami juga membutuhkan orang untuk bersandar. Cari tahu tentang kelompok pendukung di daerah Mama yang bisa dihadiri berdua. Temukan cara agar suami dapat terikat dengan bayi sambil memberi Mama waktu untuk pulih.
Intinya adalah jika Mama menginginkan bayi lagi dan Mama mengalami depresi pascapersalinan setelah kehamilan sebelumnya, ada kemungkinan besar Mama tidak mengalaminya lagi.
Tetapi jika Mama mengalami depresi postpartum pada kelahiran berikutnya, ada cara untuk bersiap sebelumnya sehingga Mama bisa mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan.
Jangan ragu untuk meminta pertolongan, Ma. Depresi bukanlah hal tabu yang harus ditutupi. Bagaimana cara Mama mengatasi depresi postpartum? Yuk, komen di bawah ini!
Demikian informasi mengenai risiko depresi postpartum terulang kembali setelah persalinan berikutnya. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Apakah Mama Dapat Menyusui Ketika Mengalami Depresi Pasca Kelahiran?
- Depresi Pasca Menyapih juga Bisa Terjadi, Ini Penyebab dan Gejalanya!
- Ternyata Suami Bisa Mengalami Depresi Postpartum juga, Ma!