Penelitian Mengungkapkan ASI Menurunkan Risiko Obesitas pada Bayi
Efeknya bertahan hingga anak berusia enam tahun
8 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI adalah makanan utama bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Menyusui bermanfaat bagi ibu seperti penurunan berat badan pasca persalinan serta berat badan bayi yang lebih sehat dan stabil.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa manfaat menyusui untuk bayi tidak berhenti setelah ia menyapih. Efeknya dapat dirasakan saat mereka besar. Penelitian tersebut menegaskan bahwa menyusui melindungi bayi yang lahir dengan berat badan yang besar dari risiko terjadinya obesitas.
Ulasan Popmama.com berikut akan membahas mengenai manfaat menyusui untuk mencegah obesitas pada anak.
Bayi dengan Berat Lahir Besar Cenderung Mengalami Obesitas
Pada pertemuan tahunan Masyarakat Endokrin di Chicago, Hae Soon Kim, MD, dari Ewha Womans University College of Medicine di Seoul, menjelaskan bahwa secara umum, bayi dengan berat badan lahir besar cenderung mengalami obesitas atau kelebihan berat badan setelah usia enam tahun.
Klasifikasi untuk berat badan lahir besar tergantung pada minggu berapa bayi lahir, tetapi secara umum, melebihi empat kilogram menurut Children's Hospital of Philadelphia.
Kim mengatakan bahwa risiko menjadi kelebihan berat badan atau obesitas turun secara signifikan pada bayi dengan berat lahir besar jika mereka disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Editors' Pick
Penelitian Tentang Efek Menyusui Terhadap Risiko Obesitas pada Anak
Untuk mencapai kesimpulan ini, Kim dan rekan penulis studinya melihat data mulai dari tahun 2009 hingga 2016 dari Basis Data Informasi Kesehatan Nasional Korea. Ini termasuk informasi dari pemeriksaan kesehatan anak pada 38.039 anak, yang para peneliti bagi menjadi tiga kelompok:
- Kelompok dengan berat lahir rendah (kurang dari atau sama dengan 2.500 gram),
- kelompok dengan berat lahir normal (lebih dari 2.500 gram dan di bawah 4.000 gram),
- dan kelompok berat badan lahir besar (4.000 gram atau lebih).
Selama bertahun-tahun, sekitar 10 persen bayi dengan berat lahir rendah dan 15 persen bayi dengan berat lahir normal mengalami kelebihan berat badan, dibandingkan dengan 25 persen bayi dengan berat lahir besar. Namun hal ini tidak berlaku jika bayi dengan berat badan lahir besar tersebut diberi ASI eksklusif; dalam kasus tersebut, risiko obesitas mereka menurun.