5 Penyebab Areola Gatal & Kering saat Menyusui yang Bikin Tak Nyaman
Areola gatal dan kering dapat menyebabkan kegiatan menyusui terganggu, Ma
2 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain memberikan nutrisi utama selama enam bulan pertama, menyusui membangun ikatan antara Mama dengan bayi.
Bagi sebagian Mama, menyusui bayi memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah areola gatal dan kering.
Areola gatal dan kering dapat disebabkan oleh jamur. Bila tidak segera diatasi, kondisi ini dapat mengganggu kegiatan menyusui si Kecil.
Apa saja penyebab areola gatal dan kering saat menyusui? Yuk, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, ma.
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur pada putting dan area sekitarnya disebabkan oleh Candida. Candida biasanya tidak berbahaya dan ditemukan di berbagai bagian tubuh.
Namun jamur dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang lembap seperti di sekitar puting susu.
Infeksi jamur terutama memengaruhi daerah puting dan areola, yang cenderung lembap. Ini menyebabkan gatal pada areola dan sensasi terbakar pada puting setelah menyusui.
2. Eksim
Gatal dan kering pada areola juga bisa disebabkan karena eksim. Eksim merupakan sekelompok penyakit yang dapat menyebabkan peradangan, gatal, dan kemerahan pada kulit.
Biasanya yang terjadi pada ibu menyusui adalah dermatitis kontak yang terjadi karena gesekan konstan pada kulit. Pada kasus ibu menyusui, gesekan ini terjadi karena kegiatan menyusui.
Eksim menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan sensitif. Pada areola, biasanya tampak kering dan bersisik.
Editors' Pick
3. Kulit kering
Kulit kering pada payudara akan menimbulkan rasa gatal dan iritasi. Kulit kering akan membuat permukaan areola dan puting mengelupas atau pecah-pecah dan bukan hanya gatal, tapi juga perih.
Bila terjadi saat menyusui, tentu dapat membuat kegiatan menyusui terasa menyakitkan.
4. Penyakit paget
Ini merupakan jenis kanker yang ditemukan di lapisan luar kulit, puting, dan aerola payudara. Selain gatal, areola kesemutan, kemerahan, dan terjadi pengelupasan atau penebalan kulit.
Kondisi ini membutuhkan pembedahan, kemoterapi, atau terapi hormonal tertentu, tergantung pada seberapa parah gejalanya.
5. Iritasi
Iritasi menjadi salah satu penyebab puting dan area sekitarnya termasuk areola menjadi gatal. Bisa jadi iritasi ini disebabkan karena Mama baru menyusui untuk pertama kalinya. Jadi payudara “kaget” dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kegiatan menyusui.
Iritasi ini menyebabkan rasa gatal, termasuk pada areola. Namun jangan khawatir, Ma. Seiring dengan berjalannya waktu, Mama akan terbiasa menyusui si Kecil dan iritasi pun akan sembuh.
Merawat Payudara saat Menyusui
Merawat payudara dapat membuat kegiatan menyusui menjadi nyaman dan bebas dari rasa sakit. Agar Mama terhindar dari beragam keluhan menyusui, ikuti tips merawat payudara berikut ini:
- Bersihkan puting setelah menyusui. Lakukan dengan lembut tanpa menggunakan sabun, alkohol, atau sampo. Biarkan puting kering dengan sendirinya.
- Oleskan salep pelembap yang mengandung lanolin pada puting setiap kali selesai menyusui. Ini akan mengurangi rasa sakit atau nyeri dan mencegah puting mengering dan pecah-pecah.
- Setiap selesai menyusui, oleskan beberapa tetes ASI pada puting. Biarkan mengering. ASI melembapkan dan melindungi puting dari infeksi.
- Pastikan tangan selalu bersih saat memegang payudara dan ketika menyusui si Kecil
- Jika payudara sakit ketika menyusui, berhenti menyusui secara langsung dan gunakan pompa ASI selama beberapa hari.
Itulah penyebab areola gatal dan kering saat menyusui. Meski kegiatan menyusui bayi memberikan beberapa tantangan, jangan menyerah ya, Ma. Menyusui selama enam bulan pertama sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Selain itu juga dapat meningkatkan ikatan antara Mama dengan si Kecil.
Baca juga:
- Atasi Puting Payudara yang Sakit dengan 7 Rekomendasi Nipple Cream Ini
- Cara Alami Mengatasi Mastitis Melalui Makanan dan Perawatan di Rumah
- Apa Itu Mastitis? Apakah Ini Penyakit Berbahaya?