Perubahan Vagina setelah Melahirkan, Kapan Kembali Normal Lagi?
Setelah melahirkan, Mama masih mengalami banyak perubahan tubuh, salah satunya vagina
26 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan, perhatian Mama akan terpusat pada bayi yang baru lahir. Di tengah kesibukan, Mama mungkin tidak memiliki waktu untuk mengurus atau bahkan merawat tubuh.
Internet menjadi salah satu sarana untuk mencari informasi seputar tubuh setelah melahirkan. Ada begitu banyak pertanyaan dan Mama sungkan untuk membicarakannya, itulah sebabnya Mama mencari jawabannya di internet.
Namun, penting bagi Mama untuk mengesampingkan rasa sungkan dan malu tersebut karena itu penting bagi kesehatan.
Salah satu informasi yang banyak dicari oleh para mama adalah soal vagina, apakah vagina akan kembali seperti awal sebelum melahirkan.
Kali ini, Popmama.com akan membahas soal perubahan vagina setelah melahirkan dan apakah vagina akan kembali seperti semula.
Pentingnya Berbicara Terbuka soal Vagina setelah Melahirkan
Kate von Schellwitz, seorang fisioterapis dasar panggul di New Westminster, BC, setuju dan berharap para mama yang baru melahirkan akan berbicara lebih terbuka tentang vagina mereka. Ini sebaiknya dibicarakan, baik di antara mereka sendiri maupun dengan dokter atau bidan.
Tujuannya adalah bila ada sesuatu yang tidak normal, Mama dapat segera mendapatkan penanganan untuk mengatasinya.
Editors' Pick
Perubahan pada Vagina setelah Melahirkan itu Normal
Meskipun demikian, mungkin ada beberapa perubahan yang permanen pada vagina setelah melahirkan. Mama mungkin, misalnya, terlihat atau merasa sedikit berbeda saat melakukan hubungan intim. Dan tidak apa-apa. Naluri keibuan akan mengubah dan dapat memberdayakan untuk menemukan penerimaan untuk perubahan pada tubuh. Diskusikan hal ini dengan suami ya, Ma.
Jika Mama benar-benar merasakan nyeri di vagina atau vulva dan sudah lebih dari enam minggu sejak melahirkan, mungkin ada sesuatu yang terjadi.
Ada banyak alasan berbeda yang menyebabkan vagina sakit, baik saat berhubungan intim atau tidak. Salah satu alasan paling umum adalah kejang otot dasar panggul.
Tetapi nyeri vagina bukanlah sesuatu yang perlu diterima dengan pasrah. Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa didiskusikan dengan dokter, seperti terapi dasar panggul, dialator vagina, suntikan botox, atau terapi psikologis.