Tanda Mama Mengalami Infeksi setelah Operasi Caesar, Jangan Diabaikan
Bekas sayatan dan infeksi rahim relatif umum terjadi setelah operasi caesar.
29 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persalinan dengan operasi caesar umumnya aman. Jenis persalinan ini memiliki risiko infeksi sekitar 6-11 persen, menurut Whitney B. You, M.D., MPH, asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Feinberg School of Medicine di Universitas Northwestern.
Infeksi ini dapat terjadi di rahim, perut, atau sayatan. Jika ini terjadi, Mama memerlukan perawatan dengan antibiotik.
Apabila Mama akan melakukan persalinan dengan operasi caesar, ada beberapa hal yang perlu Mama ketahui. Salah satunya adalah mengenai tanda-tanda infeksi setelah operasi caesar, termasuk pencegahan dan cara mengobatinya.
Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum tanda infeksi setelah operasi caesar.
Tanda-Tanda Infeksi setelah Operasi Caesar
Bekas luka dari operasi caesar dapat terinfeksi jika ada bakteri yang masuk melalui luka. Jika bakteri menyebar, Mama berisiko terkena infeksi rahim atau perut. Gejala infeksi ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah operasi.
Berikut tanda-tanda infeksi setelah operasi caesar:
- Kemerahan di sekitar sayatan,
- pembengkakan yang tidak normal di sekitar sayatan,
- cairan keluar dari luka.
Tanda-tanda umum infeksi internal atau uterus setelah operasi caesar meliputi:
- Demam,
- nyeri perut,
- keputihan yang berbau busuk.
Editors' Pick
Siapakah yang Berisiko Mengalami Infeksi setelah Persalinan Caesar?
Risiko infeksi tergantung pada alasan operasi caesar, kata Pamela Promecene, M.D., profesor dan dokter kandungan McGovern Medical School di UTHealth / UT Physicians di Houston. Sebagai contoh, operasi caesar yang direncanakan memiliki risiko yang sedikit lebih rendah daripada operasi caesar darurat. Dokter dan pasien memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan operasi.
Selain itu, faktor riwayat kesehatan ibu juga meningkatkan risiko infeksi setelah operasi caesar, misalnya obesitas, diabetes yang tidak terkontrol, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, minum obat imunosupresif, dan merokok, kata Dr. Promecene.
Perempuan yang memiliki alergi penisilin mungkin juga memiliki peluang lebih tinggi, tambah David Colombo, M.D., direktur kedokteran ibu-janin di Spectrum Health.
Jika Mama memiliki alergi penisilin atau tidak yakin, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk diuji lebih lanjut.
Bagaimana Mencegah Infeksi setelah Operasi Caesar?
Jika Mama memiliki rencana operasi caesar, dokter mungkin akan meminta Mama mandi dengan sabun antibakteri khusus sebelum prosedur. Colombo menambahkan bahwa perempuan biasanya tidak disarankan untuk bercukur sebelumnya.
"Antibiotik diberikan secara rutin sebelum operasi caesar untuk mengurangi risiko infeksi rahim," kata Mabel Wong, kepala departemen OBGYN di Kaiser Permanente di Hawaii.
Pasien dengan diabetes juga dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi kemungkinan infeksi mereka. Jika Mama menderita diabetes, sebaiknya Mama mengendalikan kadar gula sebelum dan sesudah operasi. Minta bantuan dokter untuk mendapatkan cara terbaik mengelola gula.
Setelah Mama pulang dari rumah sakit, penting untuk mengikuti instruksi perawatan luka untuk mencegah infeksi pada sayatan. Biasanya berupa membersihkan luka dan mengganti perban secara teratur. Hindari untuk meletakkan bayi di atas luka.
Perawatan Infeksi Operasi Caesar
Infeksi sayatan operasi caesar atau infeksi rahim kemungkinan akan diobati dengan antibiotik. Jika Mama masih berada di rumah sakit, dokter kemungkinan akan memberikan infus.
Dokter akan memilih antibiotik yang tepat untuk infeksi spesifik mama. Dalam kasus yang parah, mereka dapat melakukan operasi kecil untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pastikan Mama menjalankan instruksi bagaimana cara membersihkan dan merawat bekas luka dengan benar. Ini dilakukan untuk mencegah Mama terkena infeksi dan komplikasi.
Itulah tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi caesar, lengkap dengan pencegahan dan cara mengatasinya.
Semoga Mama tidak perlu mengalami hal tersebut, ya!
Baca juga:
- 7 Pola Makan untuk Meningkatkan Mood Ibu yang Baru Melahirkan
- Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Dapat Berpengaruh Buruk pada Janin
- Sering Berkeringat di Malam Hari Setelah Melahirkan, Normalkah?