6 Tips Mengatasi Rasa Takut saat Menjelang Persalinan
Yuk, atasi rasa takut menjelang persalinan, Ma!
19 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di akhir kehamilan, biasanya muncul rasa takut akan hal yang mungkin terjadi selama proses persalinan dan melahirkan. Ini normal, Ma, karena Mama tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Tetapi, rasa takut ini jangan dibiarkan terus karena dapat membuat Mama stres dan menghambat persalinan.
Alih-alih khawatir, Mama dapat mengisi waktu dengan menyiapkan tas untuk bersalin atau berkonsultasi dengan dokter mengenai proses persalinan nanti.
Untuk membantu Mama mengatasi rasa takut saat persalinan, kali ini Popmama.com akan mengulas beberapa tips. Apa saja, ya?
1. Bagaimana jika saya tidak bisa melahirkan secara alami?
Jika intervensi medis merupakan pilihan terakhir mama, diskusikan dengan dokter yang akan membantu saat persalinan nanti. Namun, tetaplah berpikiran terbuka jika pada akhirnya Mama harus menerima intervensi medis. Ini perlu dilakukan demi keselamatan bayi, Mama tidak perlu merasa gagal atau bersalah.
Ketika dihadapkan pada pilihan untuk melakukan intervensi medis, Mama dapat mengajukan pertanyaan berikut: Apa manfaatnya? Apa risikonya? Apa alternatifnya? Apa yang dikatakan oleh naluri saya? Dan apa yang akan terjadi jika kita tidak melakukan apa-apa?
2. Bagaimana saya mengatasi rasa sakit akibat kontraksi?
Teknik pernapasan, relaksasi, dan visualisasi dapat membantu mengatasi nyeri kontraksi. Cobalah kursus hypnobirthing untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknik pernapasan, relaksasi, dan visualisasi.
Pada awal persalinan, Mama dapat menggunakan teknik yang disebut pernapasan yoga. Teknik ini menenangkan dan membuat rileks, tetapi juga memberi energi dan membantu membangun kekuatan.
Tarik napas ke dalam perut, rasakan perut naik, lalu lanjutkan hingga ke tulang rusuk, rasakan itu mengembang ke luar dan ke atas. Saat tulang rusuk benar-benar mengembang, tarik napas sedikit lagi lalu rentangkan ke pangkal leher, sambil mengangkat tulang selangka dan bahu.
Buang napas untuk mengendurkan leher bagian bawah, rasakan tulang selangka dan bahu turun, sebelum membiarkan tulang rusuk rileks, ke bawah dan ke dalam dan perut turun, coba tanpa tekanan untuk memungkinkan diafragma mendorong ke arah dada untuk mengosongkan paru-paru sepenuhnya.