Hindari Panik, Ini 5 Tips saat Membawa Bayi Kedua Pulang ke Rumah
Wajar kok, Ma, muncul rasa khawatir saat membawa pulang bayi kedua ke rumah
28 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kelahiran anggota keluarga baru merupakan salah satu momen bahagia. Namun, tidak jarang Mama merasa khawatir bagaimana respons si Kakak atau bagaimana cara Mama mengasuh si Kecil nanti.
Rasa khawatir yang muncul saat akan membawa bayi kedua pulang ke rumah adalah hal yang normal, Ma. Untuk membantu Mama, berikut Popmama.com merangkum tips saat membawa bayi kedua pulang ke rumah, serta beberapa hal yang boleh dilakukan dan yang sebaiknya dihindari. Apa saja, ya?
1. Hilangkan rasa bersalah
Saat hamil anak kedua, rasa cemas akan perubahan hubungan dengan anak pertama mungkin muncul. Apakah Mama takut hadirnya bayi kedua di rumah akan merusak hubungan mama dengan si Kakak? Atau Mama merasa tidak akan mencintai anak pertama seperti Mama mencintai bayi yang baru lahir ini?
Sebelum Mama menjadi semakin stres, perasaan yang muncul ini normal. Khawatir adalah hal yang biasa dirasakan oleh seorang mama. Kok bisa? Setiap mama selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk dalam hal cinta dan perhatian.
Jadi, tidak masalah jika Mama sedih akan melepaskan sesuatu yang istimewa dengan si Kakak setelah adiknya lahir. Jika Mama berkecil hati mengenai ketidakmampuan untuk mencintai, percayalah kalau Mama bisa. Buang rasa bersalah. Memiliki kekhawatiran bukan berarti Mama adalah orangtua yang buruk. Jadi, istirahat dan tinggalkan rasa bersalah itu, Ma.
Editors' Pick
2. Jangan beri kesempatan bagi si Kakak untuk membenci atau menjadi “bayi” lagi
Saran terbaik yang dapat diberikan kepada Mama yang baru melahirkan bayi kedua adalah untuk menjaga semuanya senormal mungkin untuk anak pertama.
Anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun, berkembang dengan rutinitas. Jangan lupa bahwa saat Mama memenuhi kebutuhan anak, Mama menunjukkan kasih sayang. Hal tersebut termasuk bahasa cinta dan anak pertama pun dapat menirunya.
Jadi, saat pertama kali ia melihat Mama melakukan sesuatu untuk bayi, mereka pasti ingin melakukan tindakan tersebut atau bahkan ingin mengalami hal yang sama. Bukan hal yang aneh jika anak pertama tiba-tiba mulai bernostalgia. Ia mungkin ingin naik kembali ke boks bayi, meminta popok, kembali ke tempat tidur bayi, meminta botol atau menyusui, dan mengatakan hal-hal seperti "Saya bayinya!” Mama dapat menghindari drama ini dengan melatihnya sebelum bayi lahir.
Demikian juga dengan rasa cemburu. Cemburu pada si Adik sering terjadi. Nah, jangan dibiarkan berlarut-larut ya, Ma. Mama dapat memberikan pengertian pada si Kecil.