9 Tips untuk Melewati Masa Nifas di Tengah Pandemi Covid-19
Masa nifas bukanlah hal yang mudah, ditambah lagi Mama harus melakukannya di tengah Pandemi Covid-19
26 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan rahasia lagi bahwa masa nifas itu tidaklah mudah. Setelah mengandung, Mama melakukan hal yang paling luar biasa, yaitu melahirkan. Perjuangan tidak berhenti sampai di situ, Mama masih harus menyesuaikan diri dan mengasuh bayi mungil yang baru lahir itu.
Selama pascapersalinan, selain mengasuh bayi, Mama juga harus mengurus diri sendiri untuk pulih. Menjadi orangtua memaksa Mama untuk menghadapi beberapa ketakutan terbesar kita, seperti kehilangan, kurangnya kendali, perubahan, kondisi yang tidak diketahui.
Namun di tengah pandemi ini, Mama berbagi ketakutan yang sama dengan orang lain dan kita semua dipaksa untuk menghadapinya.
Kita tidak memiliki kendali atas berapa lama pandemi ini akan berlangsung atau bagaimana hasilnya. Satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana kita melewatinya.
Salah satu cara melewati masa nifas di tengah pandemi ini adalah dengan memprioritaskan kesejahteraan mama sendiri. Merawat diri sendiri berarti merawat bayi mama.
Apa saja yang harus Mama lakukan untuk melewati masa nifas di tengah pandemi Covid-19? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Meminta bantuan saat membutuhkannya
Mama tidak dapat melakukan semuanya sendiri. Meskipun isolasi fisik dari sistem pendukung adalah hal yang serius, penting untuk diketahui, bahwa selalu ada cara bagi orang lain untuk membantu Mama.
Misalnya, Mama dapat meminta bantuan kepada keluarga atau kerabat untuk menyiapkan makanan bernutrisi. Terapis, bidan, dan konsultan laktasi semuanya dapat bekerja secara virtual. Buatlah janji temu secara virtual jika itu lebih baik untuk Mama daripada pergi ke rumah sakit untuk cek rutin.
2. Percayalah pada diri sendiri
Bahkan dalam keadaan pandemi, Mama tetap mengetahui apa yang terbaik untuk Mama dan bayi. Riwayat, keadaan, tubuh, dan bayi mama berbeda dengan teman, saudara perempuan, dan tetangga.
Apa yang berhasil untuk mereka tidak selalu berhasil untuk Mama. Mama harus memutuskan bagaimana agar Mama berhasil melewati keadaan sekarang. Dan kabar baiknya? Tidak ada satu cara yang paling benar! Lakukan apa saja yang menurut Mama paling baik.
3. Tidurlah setiap ada kesempatan
Saat bayi tertidur, Mama mungkin tergoda untuk membersihkan rumah, membaca email, dan membayar tagihan. Tetapi istirahat juga penting, Ma.
Istirahat yang cukup pada akhirnya akan membuat Mama dapat melakukan pekerjaan lain dengan efisien. Meskipun Mama tidak mengantuk, mendengarkan lagu yang menenangkan dan memejamkan mata dapat membuat perbedaan besar, terutama untuk suasana hati.
Editors' Pick
4. Tetapkan aturan untuk keluarga atau kerabat yang berkunjung
Setiap orang akan memiliki pendapat yang berbeda soal kunjungan dan interaksi dengan bayi yang baru lahir. Tetapkan harapan mama dan aturan untuk keluarga dan teman sebelum mereka berkunjung.
Beri tahu mereka jika wajib menggunakan masker, jika Mama belum mengizinkan siapa pun berkunjung, atau jika mereka hanya diizinkan berada di luar kamar saat berkunjung.
Mama dapat memberitahukan hal ini kepada setiap orang agar tidak ada yang merasa diprioritaskan atau dikucilkan.
5. Tetap terhubung dengan keluarga, kerabat, dan teman
Setelah melahirkan, sangat mudah untuk merasa kesepian, apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Selama pandemi, Mama mungkin merasa lebih terisolasi karena kemungkinan besar Mama akan memiliki lebih sedikit pengunjung dan lebih sedikit tempat untuk dikunjungi.
Jangan khawatir, Ma. Gunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Saat ini, hampir semua pertemuan dilakukan secara virtual, jadi sudah tidak asing lagi, Ma.
6. Ikuti aturan 5 menit
Terapkan aturan lima menit. Setiap hari, Mama memiliki waktu minimal lima menit untuk diri sendiri. Jalan-jalan di sekitar rumah, berdiri di luar sendiri untuk menarik napas dalam-dalam, atau berbincang tentang hal-hal yang tidak terkait dengan bayi. Mainkan lagu favorit di kamar mandi.
Jadi, di mana Mama bisa menyelinap dalam beberapa menit untuk santai dan menikmati makanan? Beberapa menit bisa membuat perbedaan besar lho, Ma.
7. Ciptakan ritual di waktu makan
Membuat ritual di sekitar waktu makan dapat membantu Mama untuk makan saat menyusui si Kecil. Sediakan sesuatu yang enak untuk dimakan atau diminum. Tonton acara favorit. Dengarkan lagu. Telepon teman. Tandai waktu ini sebagai sesuatu yang spesial untuk Mama juga.
8. Ingatlah bahwa Mama dapat melakukan hal-hal yang sulit
Kelahiran dan transisi menjadi orangtua mungkin terlihat sangat biasa karena banyak orang mengalaminya. Kita cenderung melupakan betapa luar biasanya pengalaman itu sebenarnya. Ini bukan masalah kecil. Apa yang telah Mama lakukan itu tidaklah mudah dan tanpa pamrih serta melelahkan.
Kita sering lupa bahwa pada saat yang sama kita bisa menahan emosi yang tampaknya saling bertentangan.
Itulah mengapa berbagi pengalaman ini menunjukkan dengan begitu jelas mengenai kekuatan dan keajaiban yang dialami oleh Mama. Karena meski semua ini membuat Mama merasa kewalahan nanti di sisi lain, pengalaman ini menunjukkan bahwa Mama mampu menjalaninya.
9. Ingatlah bahwa semua ini bersifat sementara
Ketika Mama berada di dalamnya, rasanya tidak akan pernah berakhir, kenyataannya, perubahan itu konstan. Apa pun yang Mama rasakan hari ini akan berlalu. Selalu ada perubahan kecil yang terjadi setiap hari.
Masa-masa setelah melahirkan tidaklah mudah, ditambah lagi, di saat pandemi Mama harus mengubah beberapa kebiasaan. Lakukan tips di atas agar mampu bertahan melewati masa nifas di tengah pandemi Covid-19.
Mengasuh bayi itu penting, namun, Mama juga perlu mengasuh diri sendiri.
Dan jangan lupa, lakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Tetap semangat ya, Ma!
Baca juga:
- Apakah Mama Dapat Menyusui Ketika Mengalami Depresi Pasca Kelahiran?
- Depresi Pasca Menyapih juga Bisa Terjadi, Ini Penyebab dan Gejalanya!
- Hasil Studi: Ini Penyebab Depresi pada Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai