Remaja 17 Tahun Melahirkan Bayi Prematur Terkecil di Inggris

Dalam 20 tahun terakhir, bayi dengan berat hanya 325 gram ini jadi yang terkecil di Inggris

14 Januari 2022

Remaja 17 Tahun Melahirkan Bayi Prematur Terkecil Inggris
Freepik/Praisaeng

Seorang remaja perempuan di Inggris baru saja melahirkan seorang bayi prematur. Hal tersebut diyakini sebagai bayi prematur terkecil di Inggris selama 20 tahun terakhir. Ellie Paton, yang masih berumur 17 tahun sebelumnya diberi peringatan oleh dokter bahwa bayinya mungkin tidak dapat bertahan hidup lebih karena ukurannya yang kecil.  

Ellie menjalani operasi caesar pada minggu ke-25 kehamilannya dan melahirkan bayi bernama Tiny Hannah dengan berat hanya 325 gram. Hannah diberi kesempatan 20% untuk bertahan oleh dokter. Dia lahir pada 30 Desember 2021 melalui operasi caesar darurat setelah dokter memberitahu orang tuanya bahwa Hannah cukup kuat untuk bernafas sendiri.  

Ellie dan sang suami, Brandon Stibbles diperingatkan pada pemindaian 22 minggu bahwa bayi mereka seukuran dengan janin 16 minggu. Apalagi, Ellie didiagnosa mengidap Pre-eklampsia, komplikasi kehamilan yang dialami oleh tekanan darah tinggi dan indikasi kerusakan sistem organ lain.  

Berikut ini Popmama.com akan menjabarkan lebih lanjut tentang remaja 17 tahun melahirkan bayi prematur, simak kisahnya dan ketahui risiko melahirkan diusia muda.  

Editors' Pick

1. Hannah akan keluar dari rumah sakit pada bulan April

1. Hannah akan keluar dari rumah sakit bulan April
familyeducation.com

Perempuan 17 tahun itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Crosshouse setelah terbangun dengan banyak sakit perut dan dada pada 29 Desember 2021. Lalu, Ellie dibawa ke Universitas Queen Elizabeth. Keeskoan harinya, Ellie melahirkan putrinya. Namun, Ellie hanya bisa memeluk Hannah sebentar.  

Ellie dan Brandon mengatakan bahwa Hannah adalah karunia yang terbaik yang pernah terjadi pada hidup mereka. Mereka juga mengatakan bahwa tidak sabar untuk membawa Hannah pulang ke Newmilns. Tetapi, mereka tidak diperbolehkan untuk membawa pulang bayi kecil itu sampai tanggal kelahirannya, yaitu 13 April 2022.  

Untuk saat ini, para dokter akan terus mengawasi perkembangan berat badan Hannah. Ketika Hannah mencapai berat badan hingga 500 gram, dia akan dipindahkan ke Rumah Sakit Crosshouse, namun dokter memperkirakan akan terjadi dua bulan lagi.  

2. Pernikahan diusia muda sangat berisiko bagi aspek kesehatan

2. Pernikahan diusia muda sangat berisiko bagi aspek kesehatan
Freepik

Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.  

Pernikahan diusia muda sangat berisiko karena belum cukup kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan reproduksi. Hal ini diakibatkan karena pengetahun remaja tentang kesehatn reproduksi yang belum memadai.  

Pengeahuan remaja tentang kesehatan reproduksi belum memadai dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki berusia 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual.  

3. Kehamilan diusia muda berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayinya

3. Kehamilan diusia muda berdampak negatif kesehatan ibu bayinya
Freepik/jcomp

Masa muda merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual. Usia muda atau usia remaja biasanya memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi dan cenderung berani mengambil risiko atas apa yang dilakukannya tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu.  

Kehamilan remaja dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayinya. Risiko dari kehamilan pada usia muda antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), pendarahan persalinan yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.  

Persalinan ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa angka kematian neonatal, postneonatal, bayi, dan balita pada ibu berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.  

Nah itu dia Ma, kisah lebih lanjut remaja di bawah 20 tahun yang melahirkan bayi prematur, serta risiko melahirkan diusia muda.  

Baca juga: 

The Latest