6 Tips Menabung Persediaan Air Susu Ibu (ASI)
Jangan lupa melakukan beberapa hal ini dalam menabung ASI ya Ma
21 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama ingin menyimpan ASI banyak-banyak sebelum kembali ke kantor? Mama Pasti bisa melakukan ini, baik menggunakan pompa atau pun bahkan memerah dengan tangan.
Sebagai ibu menyusui, Mama pasti ingin selalu berusaha memenuhi kebutuhan ASI untuk bayi mama. Dalam menabung persediaan ASI, jangan lupa memperhatikan hal-hal yang bisa memengaruhi jumlah ASI yang bisa Mama hasilkan.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum tips menabung persediaan ASI yang tepat.
1. Mulailah menabung sebulan sebelum bekerja
Persiapkan diri Mama untuk mulai menabung ASI, satu bulan sebelum Mama mulai bekerja. Jangan berpikir bahwa hal ini akan mengurangi jatah harian untuk Si Kecil ya Ma.
Tenang saja Ma, semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak pula produksi ASI.
Dengan sehari sekali memerah atau memompa, seberapa mililiter pun yang bisa Mama dapatkan, sebulan kemudian Mama sudah mendapatkan sekitar 30 botol tabungan. Lumayan kan Ma.
Apalagi jika Mama bisa memerah lebih dari sekali dalam sehari, hasilnya tentu lebih banyak.
2. Botol atau kantung plastik?
Botol beling tempat selai, botol beling bekas minuman bervitamin, botol beling bertutup karet, maupun kantung steril khusus ASI bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan. Jangan lupa cuci dan rebus terlebih dahulu botol-botol beling yang baru Mama dapatkan ya.
Letakkan botol atau kantung kosong ini di tempat yang mudah Mama lihat agar Mama terpacu untuk menyimpan ASI lebih banyak.
Walaupun perlu berhati-hati agar tidak pecah dan agak memakan tempat, botol beling bisa digunakan berkali-kali. Sedangkan kantung plastik khusus ASI hanya bisa digunakan satu kali, namun lebih ringkas dalam penyimpanan.
Editors' Pick
3. Aturan tiga perempat
Ini penting untuk diperhatikan! Kadang ibu menyusui yang baru memiliki anak pertama masih bingung mengenai aturan tiga perempat saat ingin menyimpan ASI.
Agar mudah dicairkan dan tidak banyak terbuang, simpan ASI dalam jumlah sedikit, sekitar 60-100 ml per botol. Jangan lupa untuk mengisi hanya tiga perempat botol atau tiga perempat kantung ASI. Lakukan hal ini agar ASI tidak meluap saat membeku ya Ma. Karena saat dibekukan, ASI akan mengembang.
4. Labeli tempat penyimpanan
Kertas label dan alat tulis adalah hal yang wajib Mama bawa di tas. Labeli tempat ASI dengan jam dan tanggal penyimpanan, agar yang terlama bisa diminum terlebih dahulu oleh Si Kecil. Gunakan stiker kertas polos yang banyak dijual, agar praktis.
5. Segera beri ASI yang telah dicairkan
Mama harus mengingatkan orang di rumah, agar meminumkan segera ASI yang telah dicairkan dengan merendam botol atau kantung ASI di air yang mengalir, dalam 30 menit.
ASI yang dicairkan dengan mendiamkannya di dalam kulkas, harus diminumkan dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Cara Menghangatkan ASI Perah agar Kualitasnya Tetap Terjaga
6. Jangan dibekukan kembali
Mama juga harus mengingatkan orang di rumah, untuk membuang sisa susu yang ada di botol yang telah diminum oleh Si Kecil, apalagi jika telah melewati batas waktu di atas. Jangan bekukan kembali susu yang tersisa, ya Ma.