Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kelahiran prematur. Di antaranya karena keputihan, guncangan yang menyebabkan trauma dan stres. Masih ada juga penyebab lain yang harus diwaspadai. Bayi dikatakan lahir prematur apabila ia lahir sebelum memasuki usia kehamilan 37 minggu.
Berdasarkan data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2012, lebih dari 15 juta bayi di dunia lahir prematur setiap tahun. Sebanyak 60 persen dari kasus itu terjadi di Afrika dan Asia Selatan, termasuk Indonesia.
Bahkan, Indonesia menduduki posisi kelima dalam daftar 10 negara dengan kasus kelahiran prematur tertinggi (675.700 kasus).
Jumlah rata-rata kelahiran prematur di Indonesia pun cukup tinggi, yaitu sebanyak 15.5 kasus dari setiap 100 kelahiran. Ibu hamil wajib mengetahui cara mencegah kelahiran prematur.
Selama ini, penyebab kelahiran prematur seringkali tidak diketahui secara pasti. Namun, para ibu hamil bisa mengurangi risiko kelahiran prematur dengan memerhatikan cara pencegahan yang berikut ini Popmama.comulas:
1. Rencanakan kehamilan dan beri jarak setidaknya 18 bulan
Freepik/prostooleh
Cara pertama dalam mencegah kelahiran prematur adalah rencanakan dengan baik kehamilan Mama.
Menunggu 18 bulan sebelum Mama hamil lagi memberi waktu bagi tubuh untuk pulih dan mengurangi kemungkinan melahirkan prematur lagi.
Perencanaan kehamilan memastikan bahwa Mama, keluarga, dan tubuh siap untuk kembali memiliki anak ya Ma.
2. Memperbanyak suplemen kalsium
leroyjonesuktour.com
Ibu hamil biasanya diberikan resep vitamin D dan kalsium. Jangan disepelekan ya, Ma.
Mengonsumsi suplemen kalsium sebanyak 1000 mg atau lebih perhari bisa mengurangi risiko kelahiran prematur dan preeklamsia.
Untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi aspirin dengan dosis 60-80 mg mulai akhir trimester pertama kehamilan.
Cara ini digunakan untuk ibu hamil dengan riwayat kelahiran prematur atau sudah pernah melahirkan prematur sebelumnya.
Bagi ibu hamil yang mengalami preeklampsia juga bisa menerapkan cara pencegahan dengan konsumsi aspirin dosis rendah, begitupun ibu hamil dengan tekanan darah tinggi.
Ibu hamil dengan ukuran serviks yang pendek disarankan memakai cincin pesarium untuk menyokong rahim agar tidak turun.
Bentuk alat ini menyerupai cincin yang dipasang di mulut rahim.
Segera konsultasikan dengan dokter kandungan mama untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan riwayat kesehatan mama selama ini.
5. Jauhkan diri dari paparan bahan kimia
Unsplash/James Lindsay
Apakah kamu bekerja di laboraturium? Barang yang terpapar kimia yang ada di ruang lingkup tersebut perlu jadi perhatian jika kamu sedang hamil.
Benda-benda lainnya yang mengandung bahan kimia yang perlu diwaspadai adalah plastik, makanan kaleng, kosmetik, cat kuku, obat pembersih lantai dan kaca, cat rambut atau obat semprot rambut (hair spray).
Selain itu ibu hamil juga perlu mengetahui bahwa penanganan sebelum bayi lahir dan penanganan setelah bayi lahir.
Jika pasien mengalami kontraksi terjadi lebih awal saat hendak melahirkan, dokter akan memberikan obat yaitu umumnya jenis tokolitik untuk menghentikan kontraksi dan meredakan rasa sakit yang dirasakan.
Dokter juga akan memberikan suntikan steroid untuk mengurangi risiko komplikasi pada bayi yang lahir prematur.
Jika ibu hamil mengalami risiko kelahiran prematur, pastikan suami atau keluarga yang mendampingi paham apa yang perlu diberikan ke ibu hamil.
Jangan sungkan untuk menanyakan setiap jenis obat atau suntikan yang diberikan selama proses penangan ibu hamil yang melahirkan bayi prematur.
6. Merawat penyakit kronis jika ada
Pexels/Jonathan Borba
Jika memiliki penyakit kronis (seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun), cobalah konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikannya terkontrol dengan baik sebelum kehamilan berikutnya.
Mengobati penyakit-penyakit ini sebelum hamil akan membuat tetap sehat dan dapat mengurangi kelahiran secara prematur.
7. Hindari merokok saat hamil
Pexels/Irina Iriser
Merokok meningkatkan peluang memiliki bayi prematur. Semakin banyak merokok, semakin tinggi peluang.
Resep obat pereda nyeri (opioid) dan obat-obatan rekreasional (seperti mariyuana, kokain, dan metamfetamin) juga meningkatkan peluang memiliki bayi prematur.
Jika merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Penyedia layanan kesehatan dapat memberi dukungan dan informasi untuk membantu berhenti.
Jangan menyerah! Kebanyakan orang mencoba berhenti beberapa kali sebelum mereka berhasil. Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk berhenti.