Banyak perempuan mencoba untuk menurunkan berat badannya setelah melahirkan. Adalah hal yang wajar apabila sebagian besar orang merasa tak sabar dengan proses penurunan berat badan yang seringkali terasa begitu lambat. Berbagai cara pun dilakukan untuk mempercepat proses penurunan berat badan. Termasuk minum obat-obatan.
Fat burners atau obat pembakar lemak, dan sering juga disebut sebagai obat diet, mengandung berbagai bahan stimulan yang diformulasikan untuk mempercepat metabolisme dan menekan selera makan. Lalu, bolehkah ibu menyusui mengonsumsi obat diet?
Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi yang penting Mama ketahui sebelum minum obat diet saat menyusui, dilansir dari Livestrong:
Bahan yang Terkandung Dalam Obat Pembakar Lemak
Freepik/topntp26
Sebagian besar obat pembakar lemak menggunakan stimulan, termasuk kafein di dalamnya. Bahan umum lainnya yang terkandung dalam obat pembakar lemak adalah fenilpropanolamin yang berfungsi sebagai penekan nafsu makan.
Dalam obat pembakar lemak yang diimpor dari luar negeri, tak jarang menyertakan ramuan ma huang atau ephedra. Bahan ini telah dilarang oleh FDA, tetapi masih banyak ditemukan di beberapa obat diet atau obat pembakar lemak yang dijual secara online.
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Obat Diet?
Freepik/rawpixel.com
Jika saat ini Mama sedang dalam masa menyusui, obat pembakar lemak bukanlah obat diet yang disarankan. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dapat bercampur dengan ASI mama dan berbahaya apabila diminum bayi.
Ada beberapa bahan yang terkandung dalam obat pembakar lemak yang bisa melewati ASI dan belum diuji pada bayi. Misalnya kafein dan ephedra. Jadi, masih belum diketahui apakah bahan-bahan tersebut aman dikonsumsi bayi. Tetapi kemungkinan besar bahan-bahan ini bisa berbahaya apabila tak sengaja dikonsumsi oleh bayi.
Editors' Pick
Bahaya Obat Diet bagi Ibu Menyusui
Freepik
Tak hanya berbahaya bagi bayi yang minum ASI dari ibu yang minum obat diet, obat ini sendiri pun juga bisa berbahaya bagi sang Ibu. Fenilpropanolamin yang biasanya terkandung dalam obat diet ini dapat menyebabkan stroke. Sementara efedrin ditengarai sebagai pemicu tekanan darah tinggi dan kejang. Apabila seorang ibu menyusui telah mengalami efek samping berbahaya dari obat-obatan ini, ia mungkin tidak dapat melanjutkan menyusui sang Bayi.
Obat Pembakar Lemak dan Dampaknya terhadap Produksi ASI
freepik.com/skawee
Obat diet mungkin tampak menggiurkan karena dapat mempercepat metabolisme tubuh sehingga Mama bisa menurunkan berat badan lebih cepat. Tetapi, obat pembakar lemak dapat mengganggu kemampuan tubuh menghasilkan cukup ASI. Padahal, ibu menyusui membutuhkan energi ekstra untuk memproduksi ASI bagi bayinya.
Jika seorang ibu menyusui mengalami penurunan berat badan terlalu cepat karena obat pembakar lemak atau obat-obatan diet lainnya, tubuhnya mungkin tidak memiliki cukup energi untuk menghasilkan ASI dalam jumlah yang baik.
Menyusui Membakar Kalori Ekstra
Freepik/Zilvergolf
Jika Mama sedang menyusui, sebetulnya Mama tidak memerlukan obat-obatan untuk diet dengan tujuan membakar lemak lho, Ma. Tubuh mama membakar kalori ekstra dengan sendirinya hanya dengan menyusui atau memompa ASI.
La Leche League International justru menganjurkan agar ibu menyusui makan makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan kalori ekstra yang terbakar ketika menyusui, bahkan jika ia sedang dalam usaha menurunkan berat badan. Energi yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI cukup besar. Akibatnya, secara signifikan ibu yang menyusui akan mengalami penurunan berat badan, ketimbang ibu yang memberikan susu formula.
Cara Membakar Lemak bagi Ibu Menyusui tanpa Obat Diet
Freepik
Ketimbang mengonsumsi obat diet, makanlah dalam porsi kecil dan berolahraga rutin tiga hingga empat kali seminggu untuk membantu menurunkan berat badan lebih cepat. Makanlah dalam porsi kecil sesering mungkin karena cara ini dapat meningkatkan metabolisme tanpa menimbulkan efek samping.
Penting untuk disadari bahwa Mama membutuhkan waktu sembilan bulan untuk menambah berat badan bayi, maka Mama pun akan membutuhkan waktu yang sama untuk menurunkannya. Tergantung pada metabolisme tubuh, seberapa banyak Mama menyusui, dan tingkat aktivitas mama.
Itulah fakta mengenai keamanan minum obat diet saat menyusui. Umumnya, ibu menyusui akan kembali ke berat badan normalnya sekitar enam bulan hingga satu tahun setelah melahirkan. Bersabarlah dan nikmati waktu spesial ini bersama bayi mama ya. Yang penting adalah Mama dan si Kecil senantiasa sehat.