Berapa Jeda Waktu yang Tepat Hamil Lagi setelah Mengalami Stillbirth?
Yang penting adalah kesiapan Mama secara psikis dan emosional
2 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stillbirth atau lahir mati merupakan kejadian yang tak ingin dialami oleh siapapun. Namun, sama seperti kelahiran, kematian merupakan jalan hidup seseorang yang hanya bisa ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.
Setelah mengalami stillbirth, sebagian Mama mungkin ingin segera memiliki bayi lagi. Tetapi ada pula yang perlu waktu mengobati kesedihan setelah kehilangan bayinya. Terlepas dari itu, bagaimana kacamata medis melihat waktu yang tepat hamil lagi setelah mengalami stillbirth?
Berikut Popmama.com merangkum informasi pentingnya, dilansir dari verywellfamily.com:
Mengetahui Penyebab Stillbirth di Kehamilan Sebelumnya
Pada beberapa kasus, stillbirth memang tidak bisa dijelaskan. Tetapi, faktor penyebab yang seringkali terjadi adalah karena infeksi, masalah genetik pada bayi, atau masalah dengan plasenta (misalnya solusio plasenta). Kondisi kesehatan sang Ibu juga turut menjadi faktor penyebabnya, misalnya jika sang Ibu mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, atau masalah penyakit autoimun.
Dengan mengetahui faktor penyebab stillbirth di kehamilan sebelumnya, maka dapat meminimalisasi risiko terjadinya stillbirth di kehamilan selanjutnya.
Editors' Pick
Bagaimana dengan Risiko Mengalami Stillbirth Lagi di Kehamilan Selanjutnya?
Sebagian besar masalah yang berhubungan dengan stillbirth tidak terulang lagi di kehamilan berikutnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan adanya risiko lebih tinggi terjadi stillbirth lagi pada kehamilan berikutnya.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists, dokter mungkin akan menganjurkan menunda kehamilan dan memberitahukan risikonya mengalami stillbirth lagi apabila faktor penyebab di kehamilan berikutnya sudah dapat teridentifikasi.
Penting untuk memastikan Mama mendapatkan perawatan prenatal dari awal kehamilan berikutnya, bahkan sebelum hamil. Dengan mendapatkan perawatan yang intensif, Mama dan dokter dapat memahami cara terbaik untuk menjaga kehamilan di masa depan dan mendiskusikan segala risiko yang mungkin terjadi.