Jahe adalah jenis rempah-rempah yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia.
Rasanya yang sedikit pedas dan aromatik, menambah kenikmatan masakan dan minuman. Selain rasa dan aroma, jahe juga menyehatkan dan kaya akan nutrisi.
Lalu, bolehkah ibu menyusui mengonsumsi jahe? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Very Well Family:
Jahe, Memberi Kenikmatan dan Menyehatkan
Freepik
Jahe termasuk dalam jenis rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai bumbu masakan dan obat alami. Karena rasanya yang unik dan kuat, jahe banyak digunakan untuk campuran masakan, kue, dan juga minuman hangat.
Tumbuh subur sepanjang waktu, di Asia dan Timur Tengah jahe juga dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Jahe dipercaya dapat meningkatkan sistem imun, mencegah peradangan tubuh, mengurangi mual, dan meningkatkan produksi ASI.
Editors' Pick
Bolehkah Ibu Menyusui Mengonsumsi Jahe?
freepik.com/grooveriderz
Di berbagai belahan dunia, jahe dikonsumsi para Mama setelah melahirkan. Jahe dipercaya dapat mempercepat pemulihan pasca melahirkan. Selain itu, jahe bersifat sebagai galaktogugue yang menstimulasi produksi ASI.
Sebuah studi di tahun 2016 menunjukkan adanya perubahan signifikan pada produksi ASI ibu menyusui yang mengonsumsi jahe setelah melahirkan. Namun, hasil ini relatif pada tiap orang karena sifat jahe sebagai galaktogugue berbeda-beda terhadap jumlah ASI yang dihasilkan.
Apakah Jahe Berdampak terhadap Rasa ASI?
freepik.com/a3pfamily
Apa yang Mama makan selama masa menyusui, dapat memengaruhi rasa dan aroma ASI. Penelitian menunjukkan bahwa ketika sang Ibu mengonsumsi makanan tertentu yang memiliki rasa atau rempah yang kuat, bayi mereka dapat menerima makanan tersebut lebih mudah setelah pernah terpapar melalui ASI.
Namun, jahe memiliki kandungan rasa dan aroma yang kuat. Sebagian besar bayi mungkin bisa menerimanya. Tetapi, sebagian anak lebih sensitif terhadap perubahan tersebut dan mungkin akan menolak menyusu. Jika bayi Mama rewel dan tidak bisa menyusu dengan baik setelah Mama mengonsumsi jahe, Mama bisa menghentikan konsumsi jahe untuk melihat apakah hal ini adalah penyebabnya.
Kontraindikasi Konsumsi Jahe yang Harus Diperhatikan
Freepik
Meski tergolong aman, jahe hanya boleh dikonsumsi dalam dosis sewajarnya. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, bukannya manfaat kesehatan yang didapatkan, melainkan justru berdampak terhadap kesehatan mama. Berikut beberapa kontraindikasi dari konsumsi jahe yang penting diketahui:
Efek samping ringan bisa berupa sakit perut, gas, dan diare.
Dalam jumlah besar, jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan. Bagi Mama yang pernah mengalami perdarahan ketika hamil atau pun melahirkan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
Bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe apabila Mama minum obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah, obat jantung dan tekanan darah, atau aspirin. Jahe dapat mengganggu kinerja obat-obatan ini.
Tips Aman Mengonsumsi Jahe dalam Masa Menyusui
Freepik/Dragana_Gordic
Umumnya jahe dianggap aman dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bayi ketika dikonsumsi dalam dosis kecil. Baik itu dalam bentuk segar maupun dalam olahan lainnya. Tetapi, konsultasikan dengan dokter mama sebelum mengonsumsinya, termasuk jika jahe tersebut dikemas dalam suplemen herbal.
Nah, itulah jawaban atas pertanyaan bolehkah ibu menyusui mengonsumsi jahe. Pastikan Mama lebih peka terhadap respon bayi setelah Mama mengonsumsi apapun termasuk jahe.